Perilaku Tertutup Politik Dan Birokrasi Menunjukkan Organisasi Berkarakteristik

Perilaku tertutup politik dan birokrasi adalah dua karakteristik utama yang sering dijumpai di dalam sebuah organisasi. Hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas kinerja organisasi, hubungan antar individu, dan bahkan citra organisasi di mata publik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai perilaku tertutup politik dan birokrasi serta bagaimana hal ini dapat menunjukkan karakteristik dari sebuah organisasi.

Perilaku Tertutup Politik

Perilaku tertutup politik ialah praktek-praktek politik internal yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, membuat keputusan yang tidak transparan, atau memperoleh pengaruh yang lebih besar di dalam organisasi. Perilaku ini dapat memengaruhi berbagai aspek di dalam organisasi, seperti pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, promosi, dan lain sebagainya.

Karakteristik Perilaku Tertutup Politik

  • Saling menjilat: Saling menjilat atau nepotisme adalah salah satu ciri dari perilaku tertutup politik di mana keputusan-keputusan di dalam organisasi cenderung didasarkan pada hubungan personal daripada kualifikasi atau kinerja.
  • Manipulasi informasi: Individu-individu dapat menggunakan informasi atau data yang tidak transparan untuk mempengaruhi keputusan di dalam organisasi sesuai dengan kepentingan pribadi.
  • Akuisisi kekuasaan: Perlombaan untuk memperoleh kekuasaan dan pengaruh di dalam organisasi seringkali menjadi pemicu utama dari perilaku tertutup politik.
  • Intimidasi: Penggunaan intimidasi atau ancaman terhadap rekan kerja untuk mempertahankan kekuasaan atau memperoleh keuntungan pribadi.

Birokrasi

Birokrasi merujuk pada struktur organisasi yang ditandai dengan aturan, prosedur, hirarki yang ketat, dan terkadang kurang fleksibilitas. Meskipun biasanya dianggap sebagai hal yang negatif, birokrasi sebenarnya juga memiliki peranannya yang penting dalam memastikan kestabilan dan konsistensi di dalam suatu organisasi.

Karakteristik Birokrasi

  • Aturan dan prosedur yang kaku: Birokrasi cenderung memiliki aturan dan prosedur yang ditetapkan secara ketat untuk mengatur kinerja organisasi.
  • Penekanan pada hirarki: Struktur hirarki yang jelas dapat menghambat kreativitas dan inovasi di dalam organisasi.
  • Lambat dalam pengambilan keputusan: Karena proses yang dibutuhkan oleh birokrasi untuk mengambil keputusan, seringkali mengakibatkan proses yang lambat.
  • Resistensi terhadap perubahan: Birokrasi seringkali menjadi penghambat utama dalam implementasi perubahan di dalam organisasi karena kecenderungannya yang konservatif.

Hubungan Antara Perilaku Tertutup Politik dan Birokrasi

Kedua karakteristik ini seringkali berdampak satu sama lain. Perilaku tertutup politik dapat dimanfaatkan untuk menjaga atau memperkuat struktur birokrasi di dalam organisasi. Sebaliknya, birokrasi yang kaku seringkali menciptakan lingkungan yang memudahkan terjadinya perilaku tertutup politik.

Implikasi Terhadap Organisasi

Perilaku tertutup politik dan birokrasi memiliki implikasi yang signifikan terhadap kinerja dan budaya organisasi, di antaranya:

  • Ketidakpuasan karyawan: Lingkungan kerja yang diwarnai oleh perilaku tertutup politik dan birokrasi cenderung menciptakan ketidakpuasan pada karyawan karena tidak adanya kejelasan, kurangnya transparansi, dan kesempatan yang terbatas untuk berkembang.
  • Penghambatan inovasi: Birokrasi yang kaku dan perilaku tertutup politik dapat menghambat kemampuan organisasi untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
  • Perilaku tidak etis: Kedua karakteristik ini juga cenderung menciptakan lingkungan di mana perilaku tidak etis dapat berkembang dengan mudah, seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan konflik kepentingan.
  • Kinerja yang buruk: Akibat dari ketidakpuasan, hambatan inovasi, dan perilaku tidak etis, biasanya juga akan berdampak pada kinerja keseluruhan organisasi.

Mengatasi Perilaku Tertutup Politik dan Birokrasi

Meskipun kedua karakteristik ini cenderung sulit dihindari sepenuhnya di dalam organisasi, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya. Beberapa langkah tersebut antara lain:

  • Membangun budaya organisasi yang terbuka dan transparan: Mengedepankan komunikasi yang jujur, kejujuran, dan transparansi dapat membantu mengurangi kecenderungan terjadinya perilaku tertutup politik dan birokrasi.
  • Mendorong partisipasi karyawan: Terlibatnya karyawan dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu mengurangi perasaan ketidakpuasan dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam organisasi.
  • Merombak struktur dan prosedur organisasi: Secara berkala, organisasi perlu mengevaluasi kembali struktur dan prosedur yang ada guna memastikan bahwa mereka tetap relevan dan tidak menjadi hambatan untuk inovasi dan kinerja yang baik.

FAQ

Apakah birokrasi selalu buruk?

Birokrasi tidak selalu buruk. Pada beberapa situasi, seperti organisasi yang membutuhkan konsistensi dan keamanan, birokrasi dapat memberikan manfaat tertentu.

Bagaimana cara mengidentifikasi perilaku tertutup politik di dalam organisasi?

Beberapa ciri-ciri perilaku tertutup politik di antaranya adalah adanya keputusan yang tidak transparan, promosi berdasarkan hubungan personal, dan adanya intimidasi di tempat kerja.

Kenapa perilaku tertutup politik dan birokrasi seringkali sulit diubah?

Perilaku tertutup politik dan birokrasi seringkali sulit diubah karena telah menjadi bagian dari budaya organisasi dan terkadang dianggap sebagai cara yang efektif untuk mencapai tujuan mereka.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button