Break Even Point (BEP) atau Titik Impas merupakan salah satu konsep penting dalam dunia bisnis. BEP adalah titik dimana pendapatan sama dengan biaya, atau dengan kata lain tidak ada keuntungan maupun kerugian yang diperoleh. Dalam menghitung BEP, terdapat 2 dua cara yang umum digunakan, yaitu:
Daftar Isi
1. Metode Perhitungan BEP Berdasarkan Jumlah Unit Terjual
Perhitungan BEP berdasarkan jumlah unit terjual adalah cara yang paling umum digunakan dalam menghitung titik impas. Metode ini menghitung berapa banyak unit produk atau jasa yang harus dijual agar biaya total sama dengan pendapatan total.
Langkah-langkah dalam perhitungan BEP berdasarkan jumlah unit terjual adalah sebagai berikut:
- Hitung Harga Jual Per Unit
Pertama-tama, tentukan harga jual per unit produk atau jasa yang akan dijual.
- Hitung Biaya Tetap
Tentukan biaya tetap yang dibutuhkan dalam operasional bisnis.
- Hitung Biaya Variabel Per Unit
Selanjutnya, tentukan biaya variabel yang dikeluarkan untuk setiap unit produk atau jasa yang dijual.
- Rumus Perhitungan BEP
BEP dapat dihitung dengan rumus:
BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit)
Dengan menggunakan metode ini, pemilik bisnis dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus dijual agar tidak mengalami kerugian.
2. Metode Perhitungan BEP Berdasarkan Nilai Penjualan
Perhitungan BEP berdasarkan nilai penjualan adalah cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung titik impas. Metode ini menghitung berapa besar nilai penjualan yang harus dicapai agar biaya total sama dengan pendapatan total.
Langkah-langkah dalam perhitungan BEP berdasarkan nilai penjualan adalah sebagai berikut:
- Hitung Harga Jual Per Unit
Sama dengan metode sebelumnya, tentukan harga jual per unit produk atau jasa yang akan dijual.
- Hitung Biaya Tetap
Tentukan biaya tetap yang dibutuhkan dalam operasional bisnis.
- Hitung Persentase Laba
Tentukan persentase laba yang diinginkan dari penjualan total.
- Rumus Perhitungan BEP
BEP dapat dihitung dengan rumus:
BEP = Biaya Tetap / (1 – Persentase Laba)
Menggunakan metode berdasarkan nilai penjualan ini dapat membantu pemilik bisnis untuk menentukan target penjualan yang harus dikejar agar mencapai BEP.
Dengan menggabungkan kedua metode ini, pemilik bisnis dapat mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai titik impas bisnisnya.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum mengenai perhitungan BEP terdiri dari 2 dua cara yaitu:
- Apa bedanya antara metode perhitungan BEP berdasarkan jumlah unit terjual dan berdasarkan nilai penjualan?
Metode berdasarkan jumlah unit terjual menghitung BEP berdasarkan jumlah produk atau jasa yang harus dijual, sedangkan metode berdasarkan nilai penjualan menghitung BEP berdasarkan nilai penjualan yang harus dicapai.
- Mana yang lebih akurat di antara kedua metode tersebut?
Kedua metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Metode berdasarkan jumlah unit terjual lebih mudah dipahami namun metode berdasarkan nilai penjualan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai target penjualan yang harus dicapai.
- Apakah BEP selalu harus dicapai?
BEP merupakan titik di mana bisnis tidak mengalami kerugian maupun mendapatkan keuntungan. Meskipun mencapai BEP merupakan tujuan yang baik, namun dalam praktiknya tidak selalu mudah untuk mencapainya, terutama dalam kondisi pasar yang kompetitif.
- Bagaimana jika bisnis tidak mencapai BEP?
Jika bisnis tidak mencapai BEP, hal ini berarti bisnis tersebut mengalami kerugian. Pemilik bisnis perlu melakukan evaluasi terhadap strategi dan operasional bisnis untuk mencari solusi agar dapat mencapai BEP.
Dengan memahami kedua metode perhitungan BEP yang sudah dijelaskan di atas, pemilik bisnis diharapkan dapat melihat dengan lebih jelas mengenai target penjualan yang harus dicapai serta mempersiapkan strategi yang tepat untuk mencapai titik impas dalam bisnisnya.
