Stroke kerap dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam, mengingat dampaknya yang bisa tiba-tiba timbul dan berpotensi fatal. Meskipun istilah stroke ringan dan stroke berat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, yang perlu dicatat adalah bahwa dalam dunia medis tidak ada klasifikasi formal untuk kondisi ini. Dokter Spesialis Saraf dari RS Pondok Indah, dr. Sigit Dewanto H., Sp.N, FINS, FINA menjelaskan bahwa istilah tersebut lebih banyak dipakai untuk mempermudah komunikasi dengan pasien.
Pengertian Stroke
Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Ketika aliran darah terhambat, otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga berisiko menyebabkan kematian sel-sel otak.
Jenis Stroke
Stroke diklasifikasikan menjadi dua jenis utama yang perlu diwaspadai:
Stroke Hemoragik
Definisi: Jenis stroke ini terjadi saat pembuluh darah di otak pecah, yang mengakibatkan perdarahan lokal dan kematian sel-sel otak.
Penyebab: Biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi, aneurisma, atau kelainan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan darurat medis yang serius dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Stroke Iskemik
Definisi: Terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat oleh gumpalan, sehingga mengurangi pasokan darah dan oksigen.
Penyebab: Penyebab utama stroke iskemik adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan pembentukan gumpalan, biasanya di dalam arteri yang mengalirkan darah ke otak.
Komunikasi dengan Pasien
Istilah “stroke ringan” dan “stroke berat” sering diadopsi oleh dokter untuk memudahkan pemahaman pasien dan mengurangi ketakutan yang ada. Dalam budaya Ketimuran, dokter cenderung menggunakan pendekatan yang lebih halus untuk menjaga perasaan pasien dan keluarganya, menghindari istilah yang terlalu menakutkan untuk mencegah kesalahpahaman.
Pentingnya Mengidentifikasi Gejala Stroke
Mengenali gejala stroke dan mendapatkan penanganan medis dengan cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak. Gejala yang perlu segera diwaspadai meliputi:
- Kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
- Kesulitan berbicara atau memahami percakapan.
- Kebingungan mendadak.
- Masalah penglihatan pada satu atau kedua mata.
- Kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan, atau koordinasi.
- Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba tanpa penyebab jelas.
Pencegahan Stroke
Mencegah stroke dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
- Mengontrol tekanan darah.
Memantau dan menjaga tekanan darah dalam batas normal sangat penting untuk mengurangi risiko stroke. - Mengatur kadar kolesterol.
Kadar kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko stroke. - Berhenti merokok.
Merokok adalah faktor risiko yang signifikan untuk kedua jenis stroke. - Mengurangi konsumsi alkohol.
Membatasi asupan alkohol dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mencegah stroke. - Menjaga berat badan sehat.
Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes, yang merupakan faktor risiko stroke. - Mengelola diabetes.
Mengontrol kadar gula darah yang sehat dapat membantu mencegah komplikasi. - Berolahraga secara teratur.
Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko stroke. - Mengonsumsi makanan sehat.
Pola makan yang sehat, seperti diet kaya buah, sayuran, dan biji-bijian, sangat penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai stroke dan langkah-langkah pencegahannya, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada terhadap gejala yang mungkin timbul dan melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan otak. Penanganan yang cepat dan tepat dapat meningkatkan kualitas hidup dan pemulihan pasien pascastroke. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan otak dan pencegahan stroke merupakan tanggung jawab bersama, agar kita dapat hidup lebih sehat dan panjang umur tanpa gangguan kondisi stroke.