Dunia

Penuh Kontroversi: Putri Norwegia Menikah dengan Dukun dari Amerika Serikat

Anak tertua Raja Norwegia, Putri Martha Louise, menambah daftar pernikahan yang penuh kontroversi ketika ia resmi menikahi Durek Verett, seorang dukun asal Amerika Serikat pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024. Pernikahan ini berlangsung dalam nuansa festival yang meriah di kota Geiranger, yang terkenal sebagai salah satu atraksi wisata terbesar di Norwegia. Perayaan pernikahan dimulai jauh sebelum hari H, dengan rangkaian acara berlangsung selama tiga hari, dimulai dari 29 Agustus 2024.

Durek Verett, yang mengklaim sebagai dukun generasi keenam dari California, berusia 49 tahun, sementara Putri Martha Louise berusia 52 tahun. Dalam upacara yang dihadiri oleh sekitar 350 tamu undangan itu, sejumlah selebriti Norwegia dan AS ikut meramaikan suasana dengan pertunjukan yang menghibur. “Fantastis! Ini seperti Hollywood bertemu Geiranger,” tambah selebriti Harald Rønneberg, seperti yang dilaporkan oleh CNN.

Kehadiran Raja Harald dan Ratu Sonja serta anggota keluarga kerajaan lainnya pada pernikahan ini menghadirkan sentuhan resmi, meskipun banyak mata yang tertuju pada karakteristik kontroversial dari pasangan tersebut. Durek Verett bukanlah sosok yang asing dengan masalah hukum. Menurut media Tatler, ia pernah menjalani hukuman penjara selama lima tahun di California atas tuduhan pembakaran disengaja dan invasi properti setelah terlibat dalam pesta yang menyebabkan kebakaran. Sejarah kelam Verett berlanjut dengan penangkapannya pada tahun 1993 karena tuduhan pencurian dan pelanggaran lainnya, yang membuatnya disebut oleh banyak pihak sebagai sosok labil dan terlibat dalam teori konspirasi, seperti diungkap oleh The Washington Post.

Namun, Putri Martha Louise pun tidak luput dari sorotan. Sebelum menikah dengan Verett, ia dikenal dengan pernyataannya mengenai kemampuan kewaskitaan. Pada tahun 2018, Martha mendirikan sebuah sekolah yang mengajarkan kemampuan untuk “menciptakan keajaiban” dan “berbicara dengan malaikat”. Pernikahan ini tidak hanya menyentuh kehidupan pribadi mereka, tetapi juga mengundang diskusi publik dan perdebatan di dalam keluarga kerajaan Norwegia.

Pengumuman pertunangan mereka pada tahun 2022, bersamaan dengan keputusan Martha untuk melepaskan statusnya sebagai anggota istana, memicu pertikaian di kalangan keluarga kerajaan dan menciptakan gelombang reaksi di publik. Koresponden kerajaan Norwegia, Kristi Marie Skrede, mengungkapkan sentimen banyak warga yang merasa terganggu dengan keputusan Martha yang dianggap memanfaatkan koneksi kerajaannya untuk tujuan komersial. “Banyak warga Norwegia yang terganggu karena dia menggunakan koneksi kerajaannya untuk menghasilkan uang,” komentarnya dalam sebuah program di NRK TV.

Dalam salah satu contoh nyata, Martha Louise meluncurkan merek gin di hari pernikahannya, menyepadankan produknya dengan gelar “putri”. Tindakan ini berbenturan dengan pernyataan Raja Harald yang menegaskan bahwa anggota kerajaan seharusnya tidak menghasilkan uang dari koneksi mereka. Akhirnya, dalam menyikapi protes publik, label gin tersebut diubah.

Martha yang adalah figur publik di Norwegia, memiliki citra yang kompleks. Selain memiliki bakat luar biasa yang dipersepsikan secara berbeda-beda, ia juga pernah mengemukakan pandangan atau praktik yang tidak biasa. Keterlibatannya dalam hal-hal yang berkaitan dengan spiritualitas dan kewaskitaan sering kali menjadi bahan perdebatan. Hal ini bertentangan dengan tradisi dan ekspektasi masyarakat terhadap anggota keluarga kerajaan yang biasanya menjaga citra formal dan netral dengan segala hubungan mereka.

Pernikahan ini juga menggarisbawahi pergeseran nilai dalam masyarakat modern, di mana tradisi bertemu dengan individualisme dan kebebasan berekspresi. Menghadapi berbagai kritik dan kontroversi, banyak yang berharap agar pasangan ini dapat menemukan jalan mereka sendiri sambil menjalani kehidupan publik yang tegar.

Pernikahan Putri Martha Louise dan Durek Verett menggalang perhatian tidak hanya di Norwegia, tetapi juga di benua Eropa dan Amerika, di mana kisah cinta mereka, penuh dengan liku-liku, menarik perhatian banyak orang. Sejumlah pengamat percaya bahwa pernikahan ini menandai langkah baru dalam sejarah keluarga kerajaan Norwegia, yang menunjukkan bahwa kebahagiaan pribadi dapat mengalahkan norma tradisional yang ketat.

Melihat ke masa depan, banyak pertanyaan yang muncul. Apakah mereka dapat menghentikan kontroversi yang mengitarinya, ataukah kisah mereka justru akan terus menjadi topik hangat di kalangan media dan publik? Yang pasti, pernikahan ini telah menambah warna baru dalam wacana keluarga kerajaan modern, mengajak masyarakat untuk mendiskusikan tentang hubungan antara tradisi, cinta, dan kebebasan berekspresi.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button