Otomotif

Penjualan Loyo, Toyota Astra (ASII) Harapkan The Fed Pangkas Suku Bunga

Penjualan mobil PT Toyota Astra Motor (TAM) mengalami penurunan yang signifikan pada semester I tahun 2024. Hal ini terjadi di tengah suasana suku bunga yang tinggi, yang mempengaruhi daya beli masyarakat dalam sektor otomotif. Marketing Director Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengungkapkan harapannya agar pasar otomotif dapat bangkit pada paruh kedua tahun ini. Anton menilai bahwa potensi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), dan Bank Indonesia (BI) bisa jadi kunci pemulihan ini.

Saat ini, The Fed masih mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25% hingga 5,5%. Pasar memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September 2024. Sementara itu, BI juga menahan suku bunga di level 6,25%. Dalam pernyataannya, Anton menyebutkan, “Semoga wacana [pemangkasan suku bunga] ini bisa terealisasi ya, karena dampaknya bisa cukup menyeluruh terutama di market otomotif.”

Dalam konteks ini, tren suku bunga yang tinggi sangat berpotensi menggerus daya beli masyarakat. Biaya kredit kendaraan yang meningkat membuat cicilan menjadi lebih mahal. Namun, jika suku bunga acuan dapat diturunkan, pasar otomotif diperkirakan akan pulih. Anton menambahkan, “Seperti teman-teman di financing bisa memberikan kelonggaran pemberian kredit hingga kredit bunga rendah yang mempermudah akses kepemilikan kendaraan bagi konsumen.”

Penurunan penjualan tersebut diungkapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang mencatat penjualan ritel Toyota pada Juni 2024 mencapai 23.987 unit, turun 8,06% dibandingkan 26.092 unit pada Juni 2023. Di sepanjang semester I tahun 2024, penjualan ritel Toyota tercatat sebanyak 140.608 unit, dengan pangsa pasar 32,5%. Capaian ini turun 10,34% dari 156.830 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Meskipun mengalami penurunan, Toyota tetap mampu mempertahankan pangsa pasar dan dominasinya sebagai merek terlaris di Indonesia. Pihak Toyota juga mengungkapkan bahwa mereka tetap sebagai pemimpin di segmen kendaraan elektrik. "Ditengah market yang terkoreksi sepanjang semester I/2024, pasar EV menunjukkan resiliensi dengan pertumbuhan yang cukup signifikan," ujar Anton.

Toyota mencatat penjualan produk elektrifikasi secara wholesales mencapai 12.878 unit sepanjang semester I tahun 2024, naik 18,67% dari 10.818 unit pada periode yang sama tahun lalu. Model Kijang Innova Zenix HEV menjadi yang paling laris dengan total penjualan 9.329 unit, diikuti oleh Yariss Cross HEV dengan angka 2.074 unit, dan Alphard Hybrid yang terjual sebanyak 1.075 unit.

Kondisi pasar otomotif saat ini memang tengah mengalami tantangan, terutama terkait dengan biaya kredit. Permintaan kendaraan baru tampaknya melambat sebagai dampak langsung dari suku bunga yang lebih tinggi. Namun, ada keyakinan bahwa jika suku bunga dapat diturunkan, konsumen akan kembali lebih aktif dalam membeli kendaraan.

Dalam pandangan jangka panjang, adanya tren peningkatan penjualan kendaraan listrik (EV) menjadi titik terang yang bisa mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen semakin sadar akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan, serta memiliki sedikit gesekan finansial akibat insentif yang sering diberikan oleh pemerintah untuk sektor kendaraan listrik.

Kedepannya, pelaku industri otomotif, termasuk Toyota, berharap dapat menarik lebih banyak konsumen kepada produk yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Menurut Anton, dengan meluncurkan berbagai model kendaraan listrik dan hibrida, Toyota ingin berkontribusi terhadap keberlanjutan dalam industri otomotif di Indonesia.

“Kami bersyukur masih bisa menjadi market leader tidak hanya di pasar otomotif nasional, tetapi juga di kendaraan elektrifikasi,” tutup Anton.

Dengan berbagai perubahan di tren suku bunga dan proliferasi kendaraan listrik, masa depan pasar otomotif Indonesia masih menyimpan potensi besar. Walaupun ada tantangan di depan, sinyal positif dari potensi pemangkasan suku bunga dan meningkatnya minat terhadap kendaraan berbasis listrik memberikan harapan bagi kelangsungan dan pertumbuhan industri otomotif di tanah air.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button