PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melaporkan penjualan ritel sebesar 103.223 unit sepanjang periode Januari hingga Juli 2024. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sebesar 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya, Daihatsu tetap menjadi salah satu merek yang paling diminati di pasar otomotif Indonesia. Data ini diungkapkan oleh Tri Mulyono, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk., pada keterangan resmi yang diterima pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Secara rinci, Daihatsu Sigra menjadi model terlaris dengan total penjualan mencapai 34.374 unit, atau berkisar 33,3% dari total penjualan. Model lainnya, Gran Max Pick Up, menyusul dengan penjualan 24.542 unit (23,8%), sementara Daihatsu Terios terjual sebanyak 12.642 unit (12,2%). Ketiga model ini mendominasi penjualan Daihatsu, menunjukkan tren minat masyarakat yang terus berlanjut.
Namun, penjualan Daihatsu di 2024 terbilang stagnan, mencerminkan lesunya pasar otomotif domestik. Penjualan ritel Daihatsu pada bulan Juli 2024 merekam angka 13.845 unit, turun 9,9% dibandingkan dengan Juli 2023 yang mencapai 15.373 unit. Secara keseluruhan, penurunan juga terlihat dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di mana total penjualan mobil nasional secara wholesales mencatatkan angka 484.236 unit yang turun 17,5% secara year-on-year dari 586.931 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan penjualan di pasar otomotif bukan hanya dialami oleh Daihatsu, tetapi juga diikuti oleh keseluruhan industri. Penjualan ritel nasional selama tujuh bulan pertama 2024 tercatat 508.050 unit, menyusut 12,2% dibandingkan 578.891 unit pada 2023. Meskipun mengalami penurunan, Daihatsu masih mampu mempertahankan market share sebesar 20,3% di pasar otomotif nasional.
Dalam upaya meningkatkan daya tarik terhadap konsumen di tengah kondisi pasar yang menantang, Tri Mulyono menekankan pentingnya inovasi dan pelayanan. Daihatsu menyediakan berbagai kemudahan untuk konsumen, mulai dari fasilitas trade-in hingga kemudahan dalam pembelian secara kredit melalui perusahaan leasing. Selain itu, Daihatsu juga menawarkan beragam layanan purnajual yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan pengalaman konsumen dalam merawat kendaraan mereka.
Di masa yang penuh tantangan ini, Tri berharap bahwa pencapaian yang diraih di awal semester kedua 2024 dapat menjadi sinyal positif bagi pasar otomotif nasional. “Semoga torehan baik di awal semester II/2024 dapat menjadi sinyal baik bagi pasar otomotif nasional agar dapat mencatatkan pertumbuhan positif menuju akhir tahun,” pungkasnya.
Sementara itu, perkembangan ini menjadi perhatian para pelaku industri otomotif yang berharap adanya perbaikan pasar seiring meningkatnya permintaan konsumen. Dengan langkah-langkah strategis dalam memperkuat layanan dan inovasi produk, optimisme terhadap pemulihan pasar otomotif dapat kembali terbangun.
Di era digital saat ini, banyak perusahaan otomotif termasuk Daihatsu juga mulai menerapkan strategi pemasaran digital dan layanan berbasis teknologi untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Dengan pemanfaatan platform online, Daihatsu berusaha menawarkan kemudahan dalam proses pembelian dan informasi produk yang lebih transparan.
Kondisi ekonomi yang fluktuatif dan tren pola konsumsi masyarakat yang berubah juga turut mempengaruhi dinamika pasar otomotif. Di tengah pergeseran tersebut, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat menjadi faktor kunci bagi merek-merek otomotif untuk tetap kompetitif.
Kedepannya, penanganan terhadap perubahan kebijakan pemerintah mengenai transportasi dan lingkungan hidup juga menjadi perhatian utama bagi produsen otomotif. Kebijakan yang mendukung kendaraan ramah lingkungan, misalnya, dapat mendorong inovasi produk serta penyesuaian strategi pemasaran yang lebih menyesuaikan kebutuhan pasar.
Melihat perjalanan penjualan Daihatsu yang terbilang kuat meski mengalami penurunan, langkah-langkah yang diambil dalam memperkuat posisi di pasar dan menjaga kepuasan konsumen akan menjadi bagian integral dalam menghadapi tantangan di tahun-tahun mendatang. Terlebih, dengan adanya potensi pertumbuhan yang masih terbuka lebar, semangat untuk berinovasi dan beradaptasi menjadi kunci utama untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah di industri otomotif Indonesia.