Saat berlangsungnya babak kualifikasi 6 Hours of Fuji di Shizuoka pada hari Sabtu, 14 September, situasi yang tak terduga muncul di kelas LMGT3. Tiga tim teratas yang mendominasi klasemen justru menghadapi kesulitan yang signifikan dan gagal mencapai babak Hyperpole. Fenomena ini menambah ketegangan dalam persaingan balapan yang dijadwalkan berlangsung di sirkuit Fuji International Speedway, Jepang.
Aliaksandr Malykhin, pebalap asal Lithuania yang biasanya tampil impresif, mengalami penurunan performa saat membela tim Manthey PureRxcing 92. Tim yang saat ini memimpin klasemen perolehan poin harus puas menempati posisi ke-14. Hal ini mengejutkan banyak pengamat balap, mengingat prestasi konsisten yang ditunjukkan oleh tim ini di putaran-putaran sebelumnya.
Tim Manthey EMA 91, yang berada di posisi kedua klasemen, diwakili oleh Yasser Shahin untuk sesi kualifikasi ini. Namun, Yasser hanya mampu meraih posisi ke-15. Keterbatasan ini menjadi sorotan, mengingat tantangan yang dihadapi oleh pebalap berkategori Bronze dalam bersaing di kualifikasi yang ketat. Kesulitan ini menjadi pukulan bagi tim yang berambisi untuk terus bersaing di papan atas.
Team WRT 31, yang merupakan Global Partner Pertamax Turbo, diwakili oleh pebalap Inggris Darren Leung. Leung berjuang dengan kondisi psikologis yang berat menyusul kepergian ayahnya, yang mengakibatkan dirinya terjebak di posisi ke-16. Kesedihan yang dialami turut mempengaruhi performa Leung, sekaligus menjadi bukti bahwa faktor emosional juga memainkan peran dalam dunia balap yang sangat kompetitif ini.
Menariknya, pole position untuk kelas LMGT3 berhasil diraih oleh tim Vista AF Corse 55, dengan pebalap Prancis Francois Heriau di belakang kemudi Ferrari mereka. Dengan catatan waktu 1:40.893, tim Italia ini melenggang ke posisi terdepan dan kini berada di peringkat lima klasemen dengan total poin 50. Keberhasilan ini memberikan mereka momentum positif menjelang balapan.
Dengan start dari posisi yang kurang menguntungkan, tim Manthey 92 harus bersiap menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan posisi pimpinan klasemen. Balapan ini diharapkan akan berlangsung ketat, di mana tidak hanya tim-tim papan atas yang akan bersaing, tetapi juga tim-tim di posisi tengah yang memiliki potensi untuk mengejutkan.
Salah satu tim yang patut diperhatikan adalah Heart of Racing Team 27, yang sebelumnya sukses meraih kemenangan di COTA, Amerika. Mereka akan memulai balapan dari posisi kedelapan dan kini berada di peringkat keempat klasemen, hanya berselisih tiga poin dari WRT 31. Tim ini menunjukkan konsistensi yang baik, dan berpotensi untuk memperbaiki posisi mereka.
Sean Gelael dan Augusto Farfus, yang merupakan rekan setim Leung di WRT 31, berkomitmen untuk mendukung upaya tim agar dapat bangkit dari situasi sulit ini. Mereka optimis, dan percaya bahwa keberhasilan tidak terlepas dari kerja keras tim engineering mereka. Sean mengungkapkan, "Masih banyak pekerjaan yang mesti kami lakukan bersama tim engineering WRT. Balapan akan panjang, segala sesuatu bisa terjadi. Bismillah," sebuah pernyataan yang mencerminkan semangat pantang menyerah tim.
Putaran tujuh FIA WEC 6 Hours of Fuji ini akan ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube KUY Entertainment dan www.sean-gelael.com, dengan jadwal start yang diatur pada pukul 09.00 WIB pada hari Minggu, 15 September. Acara ini juga didukung oleh sejumlah sponsor, seperti Pertamax Turbo, KFC, Bank Mandiri, MIND ID, dan Telkomsel Indonesia, yang turut berkontribusi dalam memberikan dukungan bagi balapan tersebut.
Balapan di sirkuit Fuji International Speedway dipastikan akan menjadi ajang menarik, di mana pertarungan bukan hanya akan melibatkan tim-tim papan atas, tetapi juga tim-tim tengah yang kini datang dengan semangat keberanian. Dengan adanya kondisi yang tidak terduga ini, semua kemungkinan hasil dalam balapan terbuka lebar, dan para penggemar tentunya menunggu dengan antusias apa yang akan terjadi di lintasan.