Pendidikan

Penghapusan Jurusan di SMA, Simak Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru IPB yang Baru!

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru-baru ini mengambil langkah besar dengan menghapus jurusan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Kebijakan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka. Melalui kebijakan ini, siswa didorong untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk pendidikan lanjutan mereka di perguruan tinggi.

Perubahan ini tentu saja berdampak pada sistem penerimaan mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi, termasuk IPB University. Dalam sebuah webinar yang diadakan pada 12 Agustus 2024, Direktur Administrasi Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa Baru (APPMB) IPB University, Utami Dyah Syafitri, menjelaskan bagaimana sistem penerimaan mahasiswa baru di IPB University beradaptasi dengan kebijakan baru ini. Menurut Utami, evolusi penerimaan mahasiswa baru di IPB sudah dimulai sejak tahun 2009 dan melibatkan berbagai jalur, termasuk jalur rapor, jalur tes, dan jalur mandiri.

Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di IPB University

Utami menjelaskan bahwa IPB University memiliki total 44 program studi sarjana (S1), termasuk beberapa program baru yang relevan dengan perkembangan zaman seperti Kecerdasan Buatan, Smart Agriculture, dan Bioinformatika. Selain itu, IPB juga menawarkan 16 program studi sarjana terapan (D4) untuk pendidikan vokasi. Mahasiswa yang diterima di program sarjana akan mengikuti Program Kompetensi Umum (PKU) di tahun pertama, yang dirancang untuk mempersiapkan mereka memasuki level pendidikan yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, Utami menjelaskan bahwa meskipun IPB University memiliki basis program studi yang berfokus pada ilmu manajemen, komunikasi, dan pengembangan masyarakat, semua program tersebut tetap memerlukan kemampuan kuantitatif yang solid. Hal ini dikarenakan IPB dikenal kuat dalam pendekatan kuantitatif, yang sangat dibutuhkan dalam berbagai disiplin ilmu.

Jalur Penerimaan yang Tersedia

IPB University mengikuti jalur pemerintah seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), serta menyediakan jalur mandiri yang beragam. Jalur mandiri ini meliputi jalur Ketua OSIS, Prestasi Internasional Nasional (PIN), Seleksi Mandiri IPB (SM-IPB), Beasiswa Utusan Daerah (BUD), dan Kelas Internasional. Dengan adanya variasi jalur masuk, diharapkan semakin banyak siswa yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Pada tahun 2023, IPB University juga mulai menerapkan teknologi machine learning dengan regresi logistik biner untuk memprediksi peluang diterimanya siswa. Metode ini menggunakan indikator seperti rekam jejak indeks sekolah, pilihan program studi, peringkat siswa, prestasi, serta nilai rata-rata mata pelajaran MIPA selama lima semester. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan prediksi yang lebih akurat mengenai penerimaan mahasiswa baru.

Dengan adanya perubahan pada kebijakan pendidikan di SMA, IPB University mengintegrasikan penerapan Kurikulum Merdeka untuk jalur rapor pada tahun 2024. Hal ini membuka peluang bagi siswa dari program studi IPS untuk mendaftar, meskipun mayoritas program studi di IPB University masih berfokus pada bidang MIPA.

Tingkat Keberhasilan Mahasiswa

Utami menekankan bahwa tingkat keberhasilan mahasiswa di IPB University cukup baik, dengan banyak dari mereka yang lulus tepat waktu dan berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan alam (IPA) maupun ilmu pengetahuan sosial (IPS). Kunci keberhasilan ini, menurutnya, terletak pada kemampuan kuantitatif yang kuat dari mahasiswa yang diterima. Meskipun mahasiswa berasal dari berbagai jalur pendidikan, kemampuan dalam analisis kuantitatif menjadi nilai tambah yang sangat penting untuk kesuksesan mereka.

Dampak jangka panjang dari penghapusan jurusan di SMA

Dengan penghapusan jurusan di SMA, siswa diharapkan akan memiliki kebebasan lebih dalam menentukan masa depan akademik mereka. Sistem pendidikan yang lebih fleksibel ini diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah. Hal ini pun diharapkan bisa menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang baik dalam bidangnya, tetapi juga memiliki kecerdasan berpikir kritis serta kemampuan beradaptasi dengan tantangan baru.

Utami juga mengungkapkan, implementasi Kurikulum Merdeka dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada tingkat pendidikan menengah, tetapi juga pada tingkat pendidikan tinggi. Dengan memfasilitasi siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan ketertarikan dan bakat mereka, diharapkan mahasiswa yang diterima di IPB University dapat lebih berkomitmen dan optimal dalam menjalankan studinya.

Dari berbagai perubahan dalam sistem pendidikan dan penerimaan ini, jelas terlihat bahwa IPB University berkomitmen untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Melalui inovasi dalam sistem penerimaan serta pengembangan program-program studi yang relevan, IPB University tidak hanya menyiapkan mahasiswanya untuk menghadapi tantangan di masa depan, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan demikian, langkah yang diambil oleh Kemendikbudristek untuk menghapus jurusan di SMA diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka dan memaksimalkan kontribusi mereka di dunia pendidikan tinggi dan dunia kerja.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button