ChatGPT, teknologi kecerdasan buatan yang mengedepankan interaksi berbasis teks, mulai menunjukkan potensi besar dalam memberikan informasi kesehatan. Dalam sebuah studi yang dikeluarkan pada bulan Juni 2023 oleh Oded Nov, Nina Singh, dan Devin Mann, terungkap bahwa ChatGPT mampu menjawab pertanyaan kesehatan hampir setara dengan profesional medis. Penelitian ini, yang dipublikasikan di JMIR Medical Education, bertujuan untuk mengevaluasi seberapa baik chatbot ini dapat menangani pertanyaan dari pasien serta sejauh mana pasien menerima jawaban yang diberikan.
Dalam pendekatan yang dilakukan, para peneliti memilih sepuluh pertanyaan medis yang sah dan menyesuaikannya untuk menjaga kerahasiaan. ChatGPT diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut dan waktu responnya dibandingkan dengan jawaban dari profesional medis. Peserta penelitian, yang berjumlah hampir 400 orang, kemudian dihadapkan dengan dua pertanyaan utama: apakah mereka dapat membedakan mana jawaban dari chatbot dan apakah mereka menerima jawaban yang diberikan oleh chatbot tersebut.
Hasil dari penelitian ini cukup menarik. Rata-rata, respon dari ChatGPT berhasil dikenali dengan akurasi 65,5%, sedangkan jawaban dari penyedia layanan kesehatan teridentifikasi dengan akurasi 65,1%. Menariknya, ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat merespons dengan baik terhadap informasi yang diberikan oleh chatbot, meskipun terbatas pada jenis pertanyaan yang lebih sederhana dan logistik. Peserta cenderung memiliki kepercayaan yang lebih rendah terhadap ChatGPT ketika dihadapkan dengan pertanyaan yang lebih kompleks mengenai kesehatan.
Keberadaan hampir 1,08 juta dokter aktif di Amerika Serikat—di tengah populasi yang mencapai 335 juta—menunjukkan tantangan signifikan dalam akses layanan kesehatan personal. Beberapa negara dengan rasio dokter yang sangat rendah, seperti Gambia dan Guinea, membuat kebutuhan akan informasi kesehatan yang dapat diakses secara cepat menjadi semakin mendesak. Disinilah ChatGPT berpotensi berperan penting. Dengan kemampuannya dalam memberikan informasi yang cepat dan tepat, teknologi ini dapat mendukung tenaga medis dengan merespons pertanyaan-pertanyaan umum dan logistis yang sering kali dapat menghabiskan waktu dokter.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun ChatGPT menunjukkan kemampuan yang menjanjikan, ada batasan dalam penggunaannya. Responden penelitian menegaskan bahwa mereka lebih menginginkan opini profesional manusia untuk masalah kesehatan yang lebih kompleks dan pribadi. Kecerdasan buatan ini dipandang lebih sesuai untuk menjawab pertanyaan terkait logistik seperti penjadwalan janji atau pertanyaan seputar asuransi kesehatan.
Dalam konteks ini, penting untuk memposisikan ChatGPT bukan sebagai pengganti tenaga medis, melainkan sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan efisiensi sistem kesehatan. Dengan cara ini, dokter dapat fokus pada aspek-aspek medis yang memerlukan sentuhan dan penilaian manusia lebih mendalam. Dalam era globalisasi dan digitalisasi ini, memanfaatkan teknologi seperti ChatGPT dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan layanan kesehatan di beberapa wilayah, mengingat peningkatan populasi dunia yang terus berlanjut.
Beralih ke rentang waktu ke depan, pengembangan lebih lanjut dari kemampuan ChatGPT dapat menjadikan alat ini lebih efektif dalam memberikan informasi dan dukungan yang relevan untuk permasalahan kesehatan. Misalnya, jika teknologi ini bisa semakin memahami konteks dan nuansa pertanyaan, ia berpotensi memberikan jawaban yang lebih personalized dan relevan.
Dalam waktu dekat, kita mungkin akan melihat kolaborasi yang lebih erat antara kecerdasan buatan dan sektor medis. Dengan memanfaatkan kekuatan AI untuk menangani pertanyaan-pertanyaan umum, para tenaga medis dapat lebih fokus pada perawatan pasien yang membutuhkan perhatian lebih mendalam. Dengan demikian, ChatGPT bisa dikhayalkan sebagai penghubung yang menyambungkan pasien dengan layanan kesehatan yang lebih komprehensif.
Meskipun aplikasi ChatGPT dalam bidang kesehatan masih tergolong baru, langkah awal yang diambil oleh para peneliti memberikan harapan untuk masa depan. Inovasi ini potensi bisa mengubah cara masyarakat mendapatkan informasi kesehatan. Untuk itu, sangat relevan bagi tenaga medis, peneliti, dan pengembang teknologi untuk bekerja sama dalam mengeksplorasi cara-cara baru guna memanfaatkan AI ini untuk kebaikan masyarakat. Dengan pendekatan yang hati-hati dan penuh tanggung jawab, teknologi seperti ChatGPT dapat mengubah tantangan dalam sektor kesehatan menjadi peluang yang bermanfaat dan efisien bagi semua orang di seluruh dunia.