Peneliti dari Universitas Padjadjaran (Unpad) baru-baru ini mengungkap hasil penelitian yang mengkaji dampak penggunaan produk tembakau alternatif terhadap kesehatan gusi dan jaringan pendukung gigi. Riset yang dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, Amaliya, ini merupakan kolaborasi dengan The Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) Universitas Catania, Italia. Penelitian ini diberi judul "Smile Study" dan berfokus pada perbandingan efek kesehatan mulut antara perokok, pengguna produk tembakau alternatif, dan non-perokok.
Fokus dan Metodologi Penelitian
Smile Study menggali dampak produk tembakau alternatif seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskan yang dianggap lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Riset ini melibatkan 15 peserta dari kelompok berusia 18-45 tahun yang terdiri dari perokok, pengguna produk alternatif, dan non-perokok. Penelitian ini berlangsung selama 18 bulan dan bertujuan untuk membandingkan efek yang ditimbulkan oleh masing-masing kelompok.
Menurut Amaliya, produk tembakau alternatif ini tidak melalui pembakaran, sehingga proses pengantaran nikotin menjadi lebih aman. "Dengan tidak adanya hasil pembakaran seperti TAR dan zat-zat racun, risiko dari produk ini diperkirakan turun sekitar 90 persen," jelas Amaliya.
Variabel yang Diteliti
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa variabel yang dianalisis terkait kesehatan gusi dan jaringan pendukung gigi. Variabel pertama menilai kesehatan gusi, di mana gusi perokok cenderung berwarna hitam akibat penyempitan pembuluh darah, yang menunjukkan adanya kerusakan. Variabel kedua melihat akumulasi plak, yaitu kumpulan bakteri yang menempel di permukaan gigi dan dapat memperburuk kebersihan gigi.
Selanjutnya, variabel ketiga adalah pengukuran kadar antioksidan yang dapat berfungsi melawan radikal bebas, sedangkan variabel keempat menilai penanda kerusakan tulang, mengingat perokok lebih rentan mengalami kerusakan pada tulang gigi. Variabel kelima berhubungan dengan penanda peradangan secara sistemik yang juga menjadi faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengguna produk tembakau alternatif mengalami pengurangan risiko yang terkait dengan merokok. "Pengguna produk tembakau alternatif yang beralih dari kebiasaannya menunjukkan penurunan kadar penanda kerusakan tulang giginya secara signifikan," ungkap Amaliya.
Salah satu temuan penting dari Smile Study adalah perubahan estetika pada gigi. Banyak perokok memiliki gigi yang berwarna hitam atau kuning, yang merupakan efek dari kebiasaan merokok. "Dengan beralih ke produk tembakau alternatif, gigi menjadi lebih bersih," tegasnya.
Rekomendasi untuk Perokok
Meski hasil penelitian menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif mempunyai potensi untuk mengurangi risiko kerusakan gigi dan gusi, Amaliya menekankan pentingnya langkah terbaik bagi perokok. Dia mengingatkan bahwa berhenti merokok sepenuhnya adalah pilihan yang paling baik untuk menjaga kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan.
Dengan rilis hasil penelitian ini, penting bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif mengenai produk tembakau alternatif. Banyak yang masih berpandangan bahwa semua produk tembakau sama bahayanya, padahal terdapat perbedaan signifikan dalam cara penggunaan dan efek yang ditimbulkan.
Kontribusi bagi Kesehatan Masyarakat
Melalui penelitian seperti Smile Study, peneliti berharap dapat memberikan kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut, khususnya terkait dengan produk tembakau. Adanya edukasi yang baik dapat membantu individu membuat pilihan yang lebih sehat.
"Temuan kami ini harus menjadi dorongan bagi semua orang untuk mengubah kebiasaan merokok mereka, beralih ke produk yang lebih sedikit risikonya, atau lebih baik lagi, berhenti sama sekali," tandas Amaliya.
Kegiatan penelitian seperti ini merupakan bagian integral dari pengembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat. Di masa mendatang, diharapkan penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan lebih banyak peserta serta variasi produk tembakau alternatif untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh mengenai dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan.
Dalam rangka mendukung program pengurangan bahaya dari penggunaan tembakau, diperlukan kerjasama lintas disiplin antara peneliti, pemerintah, dan masyarakat. Hanya dengan upaya kolektif dalam memerangi epidemi penggunaan rokok dan produk tembakau alternatif, tujuan kesehatan masyarakat dapat tercapai dengan lebih efektif.
Dari hasil penelitian ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut semakin meningkat, serta meningkatkan minat untuk melakukan perubahan positif dalam gaya hidup yang lebih sehat.