Pendidikan

Pendidikan Kesehatan Berkualitas: Tantangan Melebihi Tri Dharma Perguruan Tinggi

Pendidikan kesehatan di perguruan tinggi saat ini memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif dan tidak cukup hanya dengan menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini ditegaskan oleh Dewi Sri Surya, Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit (MARS) Universitas Pelita Harapan (UPH). Menurutnya, pengelolaan pendidikan kesehatan yang baik sangat penting agar lulusan dapat berkontribusi secara optimal di sektor kesehatan.

Dewi menggarisbawahi bahwa meskipun Tri Dharma perguruan tinggi—yang terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—adalah kewajiban fundamental, pengembangan yang lebih dalam pada setiap aspek tersebut sangat diperlukan. Dalam pengajaran, tim dosen Prodi MARS di UPH merupakan individu-individu yang sangat menguasai bidang ilmunya. Mereka terus memperbarui diri dengan perkembangan terkini guna memberikan pembelajaran yang relevan dan berkualitas.

Pentingnya Penelitian Terapan

Salah satu aspek penting dalam pendidikan kesehatan adalah penelitian. Dewi menekankan perlunya kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam melakukan penelitian, dengan harapan dapat mempublikasikan tulisan di jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional. Menurutnya, penelitian yang dilakukan bersama ini tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga menghasilkan solusi nyata untuk permasalahan yang ada di sektor kesehatan. Dengan demikian, penelitian menjadi jembatan antara teori dan praktik, yang sangat dibutuhkan dalam dunia kesehatan yang dinamis.

Pengabdian kepada Masyarakat yang Berimpact

Selain pengajaran dan penelitian, pengabdian kepada masyarakat (PKM) juga menjadi fokus penting. Dewi menyatakan bahwa kegiatan PKM harus memberikan dampak luas bagi masyarakat. Hal ini sangat relevan dengan tujuan pendidikan kesehatan, di mana lulusan tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang bermanfaat bagi masyarakat. Pengabdian ini diharapkan bisa menjawab tantangan yang ada dan memberikan solusi yang efektif bagi kebutuhan masyarakat.

Akreditasi Unggul sebagai Cermin Kualitas

Pencapaian akreditasi Unggul oleh Prodi MARS UPH merupakan tanda komitmen terhadap pendidikan berkualitas. Akreditasi ini diberikan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) berdasarkan Surat Keputusan Nomor 0475/LAM-PTKes/Akr/Mag/VII/2024, yang berlaku sampai Juli 2029. Pencapaian prestisius ini menunjukkan bahwa Prodi MARS UPH telah memenuhi standar mutu pendidikan yang tinggi.

Signifikasi Akreditasi

Dewi menyoroti bahwa akreditasi Unggul ini memiliki makna signifikan dalam meningkatkan pengakuan mutu pendidikan yang dikelola oleh UPH. Ini memberi kepercayaan lebih pada pemangku kepentingan, termasuk calon mahasiswa dan orang tua, bahwa lulusannya diharapkan memiliki kompetensi yang diperlukan di dunia kerja, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Dengan adanya akreditasi ini, lulusan Prodi MARS UPH tampil lebih percaya diri dan siap untuk menghadapi tantangan di dunia manajerial kesehatan.

Visi Pendidikan Berkesinambungan

Prodi MARS UPH berkomitmen untuk terus mempertahankan dan meningkatkan prestasinya melalui Tri Dharma perguruan tinggi. Dengan pencapaian akreditasi ini, mereka berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu program studi unggulan di bidang kesehatan. Dewi mengungkapkan bahwa pendidikan yang diterima mahasiswa tidak hanya fokus pada aspek akademis, namun juga mengedepankan nilai-nilai spiritual dan etika. Para lulusan diharapkan menjadi individu yang profesional, memiliki integritas yang tinggi, dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Menjawab Tantangan Pendidikan Kesehatan

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks dalam bidang kesehatan, pendidikan kesehatan di perguruan tinggi harus lebih bersinergi dengan kebutuhan masyarakat. Prodi MARS UPH mencoba untuk merangkul perubahan dengan menghadirkan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri kesehatan saat ini. Pengembangan soft skill juga menjadi fokus, karena keterampilan ini menjadi kunci dalam menghadapi situasi kerja yang beragam.

Dewi menambahkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk menciptakan kerjasama antara perguruan tinggi dengan institusi kesehatan, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini bisa dilakukan melalui program praktik kerja lapangan, magang, dan penelitian kolaboratif yang akan memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa. Melalui cara ini, mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga merasakan langsung dinamika yang ada di lapangan.

Dengan mendapatkan pendidikan kesehatan yang berkualitas, lulusan tidak hanya siap untuk terserap di dunia kerja, tetapi juga memiliki visi untuk berkontribusi secara positif dalam pembangunan kesehatan nasional. UPH, melalui Prodi MARS-nya, menunjukkan bahwa pengelolaan pendidikan yang baik memenuhi tidak hanya standar akademik, tetapi juga mendukung penerapan ilmu di masyarakat dan berkontribusi pada kemajuan sistem kesehatan secara keseluruhan.

Di masa depan, diharapkan bahwa pendidikan kesehatan di Indonesia dapat menghadapi tantangan yang ada dengan lebih baik, melalui inovasi, penelitian yang relevan, dan pengabdian yang produktif kepada masyarakat. Ini sekaligus menegaskan bahwa akademisi memiliki peran vital dalam mencipta generasi yang mampu menghadapi tantangan kesehatan di era modern.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button