Kesehatan

Pendarahan Pascapersalinan Mengancam Nyawa, Bidan Jadi Garda Terdepan Dalam Penanganan

Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius dalam kesehatan ibu, dengan angka kematian ibu saat melahirkan yang tercatat mencapai 189 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut menempatkan Indonesia di peringkat kedua tertinggi di kawasan ASEAN, yang menunjukkan adanya masalah mendesak dalam sistem kesehatan yang perlu segera ditangani. Salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan pascapersalinan (PPH), yang sering kali dipicu oleh faktor anemia atau kekurangan darah.

Menurut Dr. R. Detty Siti Nurdiati Z., MPH., Ph.D., Sp.OG (K), seorang spesialis obstetri dan ginekologi konsultan, pendarahan obsetrik pascapersalinan masih menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian pada ibu setelah melahirkan. “Setiap persalinan dapat menyebabkan pendarahan,” jelasnya, menekankan pentingnya melakukan tindakan preventif seperti skrining faktor risiko serta penegakan diagnosis yang tepat. Tindakan-tindakan ini seharusnya menjadi langkah pertama yang krusial dalam mencegah PPH.

Peran Bidan yang Vital

Bidan menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, khususnya di daerah terpencil di mana mereka sering kali merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang tersedia. Dengan pelatihan dan dukungan yang memadai, bidan diharapkan dapat mencegah komplikasi kehamilan, termasuk pendarahan hebat setelah melahirkan. Hal ini sangat penting, mengingat mereka sering berurusan dengan kasus-kasus yang berpotensi berbahaya.

Investasi dalam pendidikan dan pelatihan bidan dipandang sebagai kunci untuk mentransformasikan sistem kesehatan menuju ketahanan dan inklusivitas. Dengan memperkuat peran bidan, angka kematian ibu dan bayi dapat diturunkan, mendukung kesehatan reproduksi perempuan, dan membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Temuan dari laporan State of the World’s Midwifery (2021) menegaskan bahwa bidan adalah pilar utama dalam sistem kesehatan yang tangguh, meskipun tantangan yang harus dihadapi masih sangat besar.

Tantangan dalam Pelayanan Kesehatan Ibu

Kesenjangan kualitas pelayanan, terutama di daerah-daerah terpencil, menjadi salah satu tantangan utama. Hal ini ditambah dengan ancaman seperti pendarahan pascapersalinan yang menuntut upaya lebih untuk memperkuat sistem pendidikan dan pelatihan bidan, serta meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai. Jamiliatus Sa’Diyah, seorang bidan yang juga berperan sebagai influencer, menekankan pentingnya dukungan bagi bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu yang disebabkan oleh pendarahan pascapersalinan.

"Untuk mencapai tujuan ini, kita perlu memastikan bahwa setiap ibu memiliki akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan berkualitas,” ungkapnya. Ia juga menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi para bidan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani berbagai kasus kebidanan.

Inisiatif Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Untuk mengatasi masalah pendarahan pascapersalinan, United Nations Population Fund (UNFPA) bekerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan didukung oleh Danone Indonesia, menginisiasi rangkaian kegiatan edukasi dengan tema “Bidan Sebagai Aktor Utama Pencegahan dan Tatalaksana Pendarahan Pascapersalinan”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas bidan dalam menangani masalah kurangnya zat besi bagi perempuan dan anak, untuk mencegah Anemia Defisiensi Besi (ADB), yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang umum di kalangan remaja perempuan dan ibu hamil.

Dr. Sandeep Nanwani, spesialis kesehatan seksual dan reproduksi dari UNFPA, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membekali bidan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan berkualitas dan berpusat pada pasien. “Dengan demikian, bidan tidak hanya berperan sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai sosok yang dipercaya dan diandalkan oleh masyarakat,” ujarnya. Langkah ini penting untuk memastikan keberlangsungan generasi mendatang yang sehat demi tercapainya generasi emas Indonesia pada tahun 2045.

Pendarahan pascapersalinan adalah tantangan besar yang dihadapi kaum perempuan setiap tahunnya, dan peran bidan dalam menangani masalah ini sangat vital. Dengan dukungan, pendidikan, dan pelatihan yang tepat, diharapkan pendarahan pascapersalinan dapat dikendalikan, dan jumlah kematian ibu dapat diminimalisir. Masyarakat juga diharapkan aktif dalam mendukung program-program kesehatan yang mengedepankan peran bidan ini sebagai upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu dan anak di tanah air.

Dukungan untuk bidan tidak hanya akan bermanfaat bagi mereka dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada, tetapi juga akan berkontribusi besar dalam meningkatkan kesehatan perempuan serta menjaga keberlangsungan generasi mendatang. Upaya bersama antara pemerintah, lembaga kesehatan, serta masyarakat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, dan dalam mengurangi angka kematian ibu akibat pendarahan pascapersalinan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button