Pendidikan

Pemulihan dan Transformasi: Kunci Sukses dalam Proses Pembelajaran di Era Digital

Pemulihan dan transformasi dalam pembelajaran menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama setelah dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Dalam acara bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Tangerang pada hari Kamis, 26 September 2024, Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, menjelaskan bagaimana pandemi telah menciptakan disrupsi yang signifikan dalam proses belajar mengajar.

Lestari Moerdijat mengungkapkan bahwa para peserta didik saat ini sudah melalui dua situasi luar biasa yang mempengaruhi mereka—yaitu disrupsi akibat perubahan teknologi dan pandemi yang berkepanjangan. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi aspek akademis, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental para siswa. “Dampak dari kedua kondisi ini masih membekas di dalam setiap aspek kehidupan dan pembelajaran siswa,” ujar Lestari. Hal tersebut menunjukkan betapa urgennya perlunya pendekatan baru dalam proses pendidikan.

Pemulihan itu Esensial

Lebih lanjut, Lestari menjelaskan bahwa pemulihan dalam pembelajaran harus menjadi langkah awal untuk membangun kembali fondasi pendidikan yang kuat. Tiga pilar utama yang harus diperhatikan adalah keluarga, pergerakan pemuda, dan lembaga pendidikan. Menurutnya, keluarga memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan anak, sedangkan pergerakan pemuda harus dapat menyalurkan nilai-nilai positif yang mengedepankan semangat belajar.

Perubahan Paradigma Pembelajaran

Transformasi pendidikan juga harus melibatkan pemahaman yang lebih baik terhadap perkembangan kognitif siswa. Interaksi sosial antara siswa dan guru, serta di antara sesama siswa, adalah aspek yang tidak dapat diabaikan di dalam konteks pembelajaran. “Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan sains harusnya tidak lagi dianggap sebagai beban, tetapi merupakan bagian esensial dari tahapan perkembangan kognitif anak,” imbuh Lestari.

Lestari juga menunjukkan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 jelas memberikan amanat kepada negara untuk menjamin hak pendidikan bagi setiap warga negara, sebagaimana diatur dalam pasal 31. Oleh karena itu, pemenuhan hak pendidikan harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam membangun bangsa yang cerdas dan berdaya saing.

Konteks Pendidikan di Indonesia

Dalam konteks pendidikan nasional Indonesia, Lestari menekankan pentingnya menempatkan dinamika pembelajaran sebagai bagian dari upaya untuk kultivasi nilai-nilai. Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebudayaan, dan kebangsaan harus senantiasa dipertahankan dan ditanamkan dalam setiap langkah pendidikan. Ini penting agar siswa tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat dan negara.

Dukungan dari Semua Elemen

Acara yang berlangsung di Tangerang ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pendidikan, termasuk anggota DPR, kepala sekolah, dan para guru. Kehadiran mereka menandakan dukungan luas untuk langkah-langkah pemulihan dan transformasi pendidikan yang lebih baik. Kurniawan, Analis Kebijakan Ahli Madya dari Direktorat Sekolah Dasar, menjelaskan bahwa kementerian tengah berupaya memastikan bahwa kurikulum pendidikan tidak hanya menyasar aspek akademis, tetapi juga kesehatan mental dan emosional peserta didik.

Kementerian berkomitmen untuk memperbaiki sistem pembelajaran dengan melibatkan semua penentu kebijakan dan pelaksana pendidikan. Upaya ini diwujudkan melalui pelatihan guru dan pembenahan infrastruktur pendidikan yang memadai. Dengan harapan bahwa ke depannya, pendidikan tidak hanya akan lebih inklusif tetapi juga relevan dengan kebutuhan zaman yang terus berubah.

Tantangan yang Harus Diatasi

Meskipun ada banyak harapan dan rencana untuk pemulihan pendidikan, tantangan masih ada di depan. Dari pembelajaran jarak jauh yang telah dijalani, kesenjangan pendidikan antara wilayah urban dan rural kian terlihat. Banyak siswa di daerah terpencil yang mengalami kesulitan dalam mengakses materi pembelajaran, terutama yang memerlukan teknologi tinggi. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan harus mencari solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini agar semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Menghadapi tantangan ini, sangat penting untuk menjalankan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan bergotong-royong, diharapkan setiap anak di Indonesia dapat mendapatkan haknya untuk pendidikan yang berkualitas. Pemerintah perlu terus berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi setiap siswa di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan langkah-langkah pemulihan dan transformasi yang jelas, proses pendidikan di Indonesia bisa bangkit lebih kuat dalam menghadapi tantangan masa depan. Keberhasilan dalam pendidikan tidak hanya akan menentukan masa depan individu, tetapi juga akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan kemandirian bangsa secara keseluruhan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button