Indonesia

Pemerintah Wajib Edukasi Masyarakat untuk Pastikan Susu Aman Dikonsumsi

Pemerintah Indonesia dihadapkan pada tantangan serius terkait pemahaman masyarakat mengenai konsumsi susu yang aman bagi anak-anak. Masyarakat masih banyak yang memberikan susu kental manis kepada anak-anak mereka, yang dinilai tidak sehat jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menyatakan bahwa kesalahan pemahaman ini merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Hal ini menciptakan keangapan bahwa susu kental manis adalah pilihan yang baik untuk dikonsumsi anak. Dalam penjelasannya, Devie mengungkapkan, "Nenek saya, ibu saya, tetangga saya, tante saya begitu semua (kasih susu kental manis). Nah ini yang kemudian jadi rujukan bahwa itu adalah hal yang (dianggap) baik-baik saja."

Edukasi mengenai nutrisi yang baik dan benar menjadi salah satu penting untuk ditingkatkan. Pendidikan kesehatan dengan menekankan pentingnya konsumsi air susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayi harus menjadi prioritas pemerintah. ASI eksklusif sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh bayi setidaknya hingga usia enam bulan, sementara susu formula bisa diberikan dalam situasi tertentu, terutama ketika kondisi fisik atau fisiologis bayi tidak memungkinkan untuk menerima ASI. "Kalau memang kondisi fisiknya atau fisiologisnya memang tidak mampu maka baru diperkenankan memberi susu formula," jelas Devie.

Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan regulasi terkait susu formula. Baru-baru ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang berisi ketentuan mengenai pelaksanaan Undang-Undang Kesehatan, termasuk langkah-langkah untuk memperketat regulasi terhadap susu formula bayi dan produk pengganti ASI. Regulasi ini melarang berbagai aktivitas pemasaran yang berpotensi menghambat pemberian ASI eksklusif, seperti pemberian sampel gratis, kerja sama dengan fasilitas kesehatan, dan promosi melalui media massa dan sosial. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif dan mengurangi ketergantungan pada susu formula.

Namun demikian, pengaturan ini juga menimbulkan kecemasan di kalangan beberapa ibu. Rosa, seorang ibu dari Depok, mengungkapkan kebingungannya terkait pelarangan promosi dan potongan harga susu formula. "Selama ini kita sangat terbantu dengan promosi dan diskon. Sekarang malah tidak ada lagi diskon untuk susu, sementara anak saya butuh susu tambahan," keluhnya. Kenaikan harga susu formula belakangan ini juga menambah beban bagi para orang tua yang harus memberikan asupan yang baik untuk anak-anak mereka.

Dalam konteks ini, peran pemerintah dalam memberikan edukasi dan informasi yang jelas tentang pilihan susu yang aman sangatlah penting. Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa tidak semua susu sama. Susu kental manis, meskipun sering diberikan kepada anak-anak, sebenarnya tidak dapat menggantikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh anak. Edukasi mengenai nilai gizi yang tepat harus dilakukan secara masif, mulai dari kampanye di media sosial, seminar, hingga program di sekolah-sekolah.

Pentingnya memberikan informasi yang faktual dan mudah dipahami juga tidak kalah krusial. Hal ini dapat mencakup kampanye tentang manfaat ASI sebagai nutrisi utama pada bayi, pengenalan berbagai jenis susu yang aman bagi anak, serta cara-cara dalam memilih produk susu yang berkualitas. Selain itu, pemerintah dapat bekerja sama dengan berbagai organisasi kesehatan dan lembaga pendidikan untuk menyebarluaskan informasi yang benar kepada masyarakat.

Secara keseluruhan, upaya meningkatkan pemahaman tentang susu yang aman untuk anak seharusnya menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama bagi generasi muda. Edukasi dan regulasi harus sejalan, serta melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk produsen, distributor, dan masyarakat umum.

Keberhasilan dalam memberikan pemahaman yang tepat mengenai asupan nutrisi anak-anak tidak hanya akan meningkatkan kesehatan mereka, tetapi juga dapat mengurangi biaya kesehatan di masa yang akan datang. Dengan masyarakat yang lebih paham tentang pentingnya memberikan asupan yang tepat, diharapkan angka kesehatan masyarakat akan meningkat, dan kasus-kasus terkait gizi buruk, khususnya pada anak, dapat diminimalisir.

Dengan demikian, kita berharap agar langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah ini dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Edukasi yang berkelanjutan, peningkatan regulasi, dan kerjasama antara berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan bahwa susu yang dikonsumsi oleh anak-anak di Indonesia adalah aman dan bergizi.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button