Paus Fransiskus mengawali hari keduanya di Indonesia pada Rabu, 4 September 2024, dengan agenda yang padat dan beragam. Sejak pagi, Sang Paus telah memiliki serangkaian kegiatan yang dijadwalkan hingga malam hari, mencerminkan pentingnya kunjungannya ke tanah air ini.
Setelah tiba di Jakarta pada Selasa, Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada pagi hari. Kegiatan ini dimulai dengan Upacara Kedatangan di luar Istana Merdeka yang diadakan pada pukul 09.30 WIB. Seremoni ini diharapkan menjadi momen simbolis yang memperkuat hubungan antara Vatikan dan Indonesia, di mana Paus dan Presiden Jokowi dapat membahas berbagai isu yang berhubungan dengan kedua negara serta tantangan global yang dihadapi saat ini.
Pada pukul 10.00 WIB, pertemuan resmi antara Paus dan Presiden Jokowi akan dimulai. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan pembicaraan mengenai sejumlah topik yang relevan, mulai dari pertukaran budaya dan ekonomi bilateral hingga isu-isu besar yang tengah mengemuka di tingkat global, seperti konflik di Palestina dan situasi di Ukraina serta Rusia. Rm. Thomas Ulun Ismoyo, perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), menjelaskan bahwa Paus Fransiskus secara konsisten menekankan pentingnya percakapan mengenai perdamaian di berbagai belahan dunia. "Saya yakin akan ada lobi-lobi diplomasi politik yang bisa dilakukan kedua kepala negara," ungkap Romo Ulun, menekankan harapannya terhadap hasil dari pertemuan ini.
Setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi, pada pukul 10.35 WIB, Paus Fransiskus akan bertemu dengan otoritas Indonesia, korps diplomatik, dan perwakilan dari organisasi masyarakat sipil. Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi yang lebih erat antar lembaga serta meningkatkan kolaborasi dalam menciptakan kedamaian dan kesejahteraan di masyarakat.
Setelah pertemuan tersebut, Paus akan kembali ke kediamannya di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta pada pukul 11.30 WIB. Di sini, ia akan berbincang dengan anggota Jesuit, yang merupakan ordo religius dalam Gereja Katolik. Dialog ini diharapkan dapat memberikan pandangan mendalam tentang situasi sosial dan spiritual di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi oleh jemaat Katolik di negara ini.
Selanjutnya, pada sore hari, sekitar pukul 16.30 WIB, Paus Fransiskus akan mengunjungi Gereja Katedral untuk bertemu dengan para uskup, pendeta, dan diakon. Kunjungan ini bukan hanya untuk memberikan dukungan spiritual, tetapi juga untuk memperkuat jaringan antar pemimpin agama yang berperan penting dalam membangun dialog dan kerja sama antar umat beragama di Indonesia, yang dikenal sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya dan agama.
Sebagai penutup hari yang padat ini, Paus Fransiskus dijadwalkan untuk bertemu dengan anak-anak dari sekolah-sekolah Katolik pada pukul 17.35 WIB di Grha Pemuda, Jakarta. Momen ini akan menjadi kesempatan istimewa bagi Sang Paus untuk berinteraksi langsung dengan generasi muda, mendengarkan harapan dan impian mereka, serta memberikan inspirasi untuk terus menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini menjadi momen bersejarah, mencerminkan komitmen tinggi terhadap dialog antaragama dan perdamaian global. Semua kegiatan yang berlangsung di hari kedua ini diharapkan tidak hanya memberi dampak jangka pendek tetapi juga mendorong kemitraan yang lebih kuat antara Indonesia dan Vatikan serta memberikan harapan baru bagi masyarakat yang menginginkan kedamaian di tengah tantangan yang ada.
Melalui serangkaian pertemuan ini, diharapkan akan tercipta sinergi antara pemimpin spiritual dunia dan kepala negara, yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan dan membawa perubahan positif, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi sulit. Paus Fransiskus, dengan segala kepemimpinannya, terus berusaha untuk memberi suara bagi yang terpinggirkan, dan kunjungannya ke Indonesia adalah pengingat akan pentingnya kerja sama internasional dalam menciptakan dunia yang lebih baik untuk semua.