Penjualan motor listrik di Indonesia masih tergolong rendah, dengan data dari Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan angka sekitar satu persen (1%). Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pabrikan otomotif, terutama Honda, yang berusaha untuk memahami berbagai faktor yang berkontribusi terhadap situasi ini. Thomas Wijaya, Executive Vice President Director PT AHM, menjelaskan beberapa alasan di balik rendahnya pertumbuhan penjualan motor listrik di tanah air.
Thomas mengungkapkan bahwa performance adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi minat konsumen terhadap motor listrik. Di antaranya mencakup kecepatan, jarak tempuh, dan topografi. Masyarakat mungkin merasa ragu untuk beralih ke motor listrik jika mereka tidak yakin dengan performanya dalam kondisi yang berbeda-beda. Selain itu, Thomas juga menyoroti pentingnya peace of mind yang terkait dengan infrastruktur, sistem pengecasan, keamanan, dan durabilitas baterai. Banyak orang yang masih mempertanyakan keandalan motor listrik, terutama dalam hal ketersediaan fasilitas pengecasan yang memadai.
Dalam analisis Honda, perlu ada langkah kolaboratif antara produsen dan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan motor listrik dalam masyarakat. Hal ini melibatkan aspek teknis yang berkaitan dengan kinerja kendaraan listrik serta pengembangan infrastruktur yang mendukung. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan, Honda menyadari perlunya edukasi untuk konsumen mengenai keuntungan dan kemampuan motor listrik.
Saat ini, Honda telah meluncurkan Honda EM1 e sebagai respon awal terhadap permintaan pasar motor listrik. Motor ini merupakan salah satu upaya Honda untuk menawarkan solusi kendaraan tanpa emisi gas buang. Meskipun demikian, performa penjualan motor ini belum menunjukkan lonjakan signifikan, dan Honda tetap melakukan pengamatan terhadap perilaku masyarakat dalam menggunakan motor listrik. Thomas menegaskan bahwa memahami perilaku konsumen adalah kunci untuk mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebelum meluncurkan EM1 e, Honda sebelumnya telah melakukan uji coba Honda PCX Electric di kalangan masyarakat. Namun, hasilnya menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk ini belum cukup untuk memungkinkan Honda mendominasi pasar motor listrik. Dengan peluncuran model-model baru di masa depan, seperti yang direncanakan untuk Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024, Honda berharap dapat menarik minat lebih banyak konsumen.
Menurut Thomas, untuk mengubah angka penjualan motor listrik yang masih satu persen ini, diperlukan juga pendekatan pemasaran yang efektif. Upaya untuk mendekatkan diri dengan konsumen dan mendapatkan umpan balik langsung merupakan strategi yang bisa membantu produsen motor memahami preferensi pelanggan. Oleh karena itu, Honda berencana untuk menjalankan program-program edukasi di masyarakat terkait keuntungan motor listrik serta cara penggunaannya yang benar.
Sementara itu, perkembangan teknologi di industri otomotif menunjukkan adanya peningkatan dalam kualitas dan performa kendaraan listrik. Namun, Honda masih harus menjawab tantangan mengenai interval pengisian daya dan ketersediaan stasiun pengisian listrik di berbagai lokasi strategis. Dalam hal ini, kolaborasi antara pabrikan otomotif dan pemerintah dapat menjadi kunci untuk membangun infrastruktur yang lebih baik.
Di sisi lain, kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan semakin meningkat. Banyak konsumen yang kini lebih memilih kendaraan yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, Honda harus dapat memanfaatkan momentum ini dengan merilis produk yang sesuai dengan harapan pasar. Thomas mengingatkan bahwa edukasi dan informasi yang tepat kepada konsumen tentang keuntungan kendaraan listrik harus menjadi prioritas utama.
Pasar motor listrik di Indonesia memang menawarkan potensi yang besar, namun pelaksanaannya memerlukan banyak perhatian dan inovasi. Dengan dukungan dari pemerintah, pelaku industri, dan perhatian terhadap kebutuhan konsumen, diharapkan pasar motor listrik dapat berkembang lebih pesat ke depannya. Kolaborasi ini akan memastikan bahwa semua pihak saling mendukung untuk menciptakan ekosistem transportasi yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Sebagai langkah konkrit, Honda berencana untuk mengeksplorasi lebih jauh mengenai pengembangan motor listrik yang tidak hanya memenuhi standar performa tetapi juga dapat diakses oleh lebih banyak kalangan. Dengan menghadirkan teknologi teranyar dan menawarkan produk yang ramah lingkungan, Honda berharap dapat memperkuat posisinya dalam industri otomotif global, khususnya di pasar motor listrik.
Apakah peluncuran model baru motor listrik dari Honda akan mengubah dinamika dalam pasar yang masih sangat kecil ini? Waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti, industri otomotif di Indonesia sedang menuju transformasi yang lebih hijau dan berkelanjutan.