Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang Pendidikan Dasar (SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat) tahun 2024 resmi ditutup setelah berlangsung secara luring dengan semangat dan antusiasme dari peserta. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril, memberikan pesan kepada para pemenang untuk tidak berpuas diri dan terus berupaya menjadi inspirasi bagi orang lain. “Saya berpesan, jangan cepat berpuas diri. Teruslah menjadi inspirasi, bangun terus mimpi tentang masa depan, dan tularkan semangat berbagi pengetahuan pada lingkungan sekitarnya,” ucap Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id pada 12 Agustus 2024.
Tujuan dan Ruang Lingkup OSN
OSN merupakan ajang yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kompetensi peserta didik dalam bidang sains. Proses kompetisi yang sistematis dan berjenjang ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk membuka cakrawala berpikir serta mengeksplorasi kemampuan masing-masing, baik dalam bidang sains maupun teknologi. Lebih dari itu, OSN juga bertujuan untuk mendorong peserta didik agar peka dalam menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Iwan menambahkan bahwa meskipun OSN diselenggarakan dengan format kompetisi, kemenangan bukanlah tujuan utama. Dalam setiap langkah yang diambil dalam penyelenggaraan, penting bagi peserta untuk menghargai proses tersebut. Ia mengingatkan bahwa bagi peserta yang belum berhasil meraih kemenangan, ini bukanlah akhir, melainkan awal untuk menata langkah ke depan. “Saya yakin sekali, adik-adik yang sudah melangkah masuk dalam ajang OSN ini adalah pelajar yang beruntung, pelajar yang mempunyai potensi luar biasa,” ujarnya.
Antusiasme Peserta dan Penyelenggaraan
Pembina dari SMPN 1 Kendari, Paruddin, mengungkapkan kebanggaannya terhadap penyelenggaraan OSN SD-SMP 2024. “Saya setuju acara ini diselenggarakan secara luring supaya integritas tetap terjaga,” katanya. Verawati, perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, juga menilai penyelenggaraan OSN kali ini luar biasa. Dengan adanya momen ini, diharapkan semangat para peserta dari seluruh Indonesia semakin terangkat. “Semoga ke depannya acara ini berkembang lebih baik lagi,” harapnya.
Ahmad Ridwan, perwakilan juri OSN 2024, menjelaskan bahwa pemenang medali, yang terdiri dari 30 siswa, akan diseleksi lebih lanjut menjadi 12 orang dan akhirnya dikerucutkan menjadi 6 siswa. Mereka akan dipersiapkan baik secara teori maupun praktik untuk berkompetisi di tingkat internasional. Ia menegaskan bahwa semua peserta yang mengikuti kompetisi ini adalah juara, dan mengajak semua untuk terus menjunjung tinggi kejujuran dalam berkompetisi.
Pengalaman Peserta
Salah satu peserta, Gusti Ngurah Putu dari SD Saeaswati 1 Denpasar, menyatakan bahwa OSN adalah kesempatan berharga untuk bertemu dengan banyak peserta dari berbagai daerah. “Soal yang saya kerjakan tidak terlalu susah, namun sedikit menantang saat menghadapi soal eksplorasi,” papar Anan. Sementara itu, Kelvin Klein dari SMP Kristen Imanuel, Kalbar, merasa senang bisa berinteraksi dengan peserta dari provinsi lain, meskipun mengakui ada kesulitan dalam melakukan eksperimen.
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspresnas), Maria Veronica Irene, bersyukur bahwa OSN tahun ini berjalan baik. Ia menyatakan bahwa di balik ajang kompetisi ini, terdapat nilai luhur yang harus dijunjung tinggi, yaitu rasa persaudaraan dan kolaborasi antar peserta. “Tahun depan, kami akan mengadakan kompetisi untuk kategori IPS pada OSN SD,” ungkapnya.
Irene juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan OSN, mulai dari jajaran Kemendikbudristek, dinas pendidikan, guru, kepala sekolah, hingga orang tua. “Tanpa dukungan dari semua pihak, kami tidak bisa menyeleksi talenta unggul dari tingkat daerah hingga nasional,” tuturnya. Dia berpesan kepada anak-anak agar tetap semangat dan percaya pada kemampuan mereka sendiri, menjadikan kegagalan sebagai motivasi untuk tetap berusaha.
Peraih Medali OSN 2024
OSN tahun ini menghasilkan banyak pemenang dari kedua jenjang, baik SD maupun SMP. Untuk jenjang SMP, berikut adalah peraih medali emas:
Bidang Matematika:
- Kenzo Alvaro Lim dari SMP Witama Nasional Plus, Riau
- Kevin Hendrikson Wu dari SMP Kristen Tri Tunggal, Jawa Tengah
- Aldan Azahwan Ikhsan dari SMP Labschool Jakarta
- Lionel Wijaya dari SMP Kristen Tri Tunggal, Jawa Tengah
- Ahmad Yazid Muhandis dari SMP Kharisma Bangsa, Banten
Bidang IPA:
- Ahmad Irfan Naufal Fahmi dari Mtsn 1 Kota Malang, Jawa Timur
- Aladdin Naufal Surahman dari SMP Negeri 115 Jakarta
- Kayser Hwang dari SMP Darma Yudha, Riau
- Irsy Alvaro Rhein dari SMPS Mentari Intercultural School Bintaro, Banten
- Raphael Kamil Edward dari SMP Negeri 193 Jakarta
Bidang IPS:
- Godeliva Belinda Putri dari SMP Negeri 5 Yogyakarta
- Tristan Rafa El Fatih dari SMP Islam Sabilillah Malang, Jawa Timur
- Adnan Ali dari SMP PGII, Jawa Barat
- Arfat Nezar Prasojo dari SMP N 1 Purworejo, Jawa Tengah
- I Komang Pendy Prayoga dari SMP Negeri 2 Amlapura, Bali
Untuk jenjang SD, pemenang medali emas adalah:
Bidang Matematika:
- Klaus Wahyudi dari SDK Yohannes Gabriel, Jawa Timur
- Bryan Richie Huang dari SD Kristen 11 Penabur, DKI Jakarta
- Gandi Aregha Windu dari SD Negeri Sinomwidodo 03, Jawa Tengah
- Bryan Destin Mulyadi dari SD Pelita Cemerlang, Kalimantan Barat
- Austin Kei Tjahjoyo dari SDS K Maria Fatima III, Jawa Timur
Bidang IPA:
- Putu Esa Indrastra Nugraha dari SD Kristen Aletheia, Nusa Tenggara Barat
- Ahmad Nuruzzaman dari SD Muh Bodon, DI Yogyakarta
- Agung Prawira Negara dari SD Akar Panrita Mamminasata, Sulawesi Selatan
- Aryaputra Aqila Naufal Atharizz dari SDS Al Azhar Kelapa Gading, DKI Jakarta
- Yoel Efraim Siallagan, SD Bopkri Gondolayu, DI Yogyakarta.
OSN tahun ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga menciptakan pengalaman berharga bagi semua peserta, yang akan menjadi fondasi untuk pengembangan potensi mereka di masa depan.
