Hiburan

Oasis Targetkan Dapat Duit Rp8,1 Triliun dengan Mudah Lewat Reuni Akbar

Jakarta: Band legendaris Oasis bakal melakukan reuni yang ditunggu-tunggu pada tahun 2025. Kabar tersebut semakin memperkuat spekulasi ketika Liam Gallagher, salah satu vokalis band tersebut, mengisyaratkan bahwa mereka akan menggelar tur di tahun depan. Berita ini menjadi sorotan utama di kalangan penggemar musik, terutama bagi pengikut setia Oasis yang telah lama menantikan momen ini.

Potensi Pendapatan yang Fantastis

Ketua agensi bakat InterTalent, Profesor Jonathan Shalit, mengklaim bahwa reuni band ini dapat menghasilkan pendapatan yang sangat besar. Diperkirakan, tur ini dapat meraup lebih dari 400 juta pound sterlin, atau sekitar Rp8,1 triliun. Angka ini tidak hanya mencerminkan daya tarik band tersebut, tetapi juga potensi pasar yang besar dalam industri musik saat ini. "Ini adalah tur yang dengan mudah dapat menghasilkan lebih dari 400 juta pound," ungkap Jonathan, sebagaimana dikutip dari laman Music News.

Dalam analisisnya, Jonathan menjelaskan bahwa angka tersebut dapat dicapai melalui berbagai sumber pendapatan. Tiket konser, sponsor, merchandise, dan kemungkinan pembuatan film dokumenter tentang tur ini dapat menjadi pendorong utama pendapatan. Menurutnya, baik Liam maupun Noel Gallagher dapat memperoleh lebih dari 50 juta pound atau sekitar Rp1 triliun masing-masing dari reuni ini.

Konfirmasi Reuni dan Konser Besar

Liam Gallagher tampak semakin mengonfirmasi rumor reunion ini, yang sebelumnya beredar selama berbulan-bulan. Tidak hanya sekedar rumor, namun sumber dari Sunday Times menyebutkan bahwa Noel dan Liam Gallagher tampaknya telah menyelesaikan perbedaan di antara mereka. Jika gencatan senjata ini berhasil, rencananya mereka akan menggelar konser besar di London dan Heaton Park, Manchester, pada tahun 2025.

Ketegangan yang pernah terjadi antara kedua saudara ini telah menjadi cerita publik selama bertahun-tahun, dan banyak penggemar yang berharap bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan untuk memberi kesempatan kepada Oasis beraksi di panggung lagi. Tahun 2025 disinyalir akan menjadi waktu yang sangat sibuk bagi dua kakak beradik ini, dengan rencana untuk menggelar konser di Stadion Wembley di London dan Heaton Park yang merupakan lokasi ikonik di Manchester.

Simpati Pasar dan Penggemar

Berita tentang reuni ini tidak hanya dinanti-nanti oleh lembaga analisis dan agensi bakat, tetapi juga oleh ribuan penggemar di seluruh dunia. Oasis dikenal sebagai salah satu band paling berpengaruh di era Britpop pada tahun 1990-an, dengan lagu-lagu hits yang masih sering diputar hingga kini. Pengaruh musik mereka yang kuat, ditambah dengan nostalgia akan masa lalu, membuat reuni ini sangat menarik bagi para penggemar yang ingin melihat kembali penampilan band favorit mereka.

Oasis sendiri dikenal dengan lagu-lagu ikonis seperti "Wonderwall," "Don’t Look Back in Anger," dan "Champagne Supernova," yang telah menjadi bagian dari soundtrack hidup banyak orang. Melihat bagaimana band ini mampu menjangkau generasi baru melalui musik mereka, kesempatan untuk melihat performa langsung mereka di hadapan kerumunan besar jelas menjadi daya tarik tersendiri.

Bukan hanya pendapatan yang tinggi yang diantisipasi oleh para pengamat, tetapi juga dampak budaya yang mungkin ditimbulkan dari reuni ini. Band ini tidak hanya memiliki pengaruh dalam hal musik, tetapi juga dalam fashion, gaya hidup, dan banyak aspek budaya pop lainnya. Reuni ini dapat menjadi momen penting dalam sejarah musik, yang akan dikenang oleh banyak orang.

Pesaing di Pasar Musik

Namun, pelaksanaan tur reuni juga harus mempertimbangkan banyak faktor yang ada di pasaran. Dengan persaingan yang semakin ketat di industri musik, Oasis harus menjaga kualitas penampilan mereka untuk memastikan kesuksesan tur ini. Banyak band lain yang melakukan reuni dengan hasil yang bervariasi, sehingga menuntut Oasis untuk memberikan performa yang memenuhi harapan penggemar.

Seiring dengan persiapan yang mungkin melibatkan banyak aspek logistik, termasuk lokasi, jadwal, dan promosi, memastikan tiket terdistribusi dengan baik menjadi tantangan tersendiri. Industri konser saat ini juga tengah bertransformasi dengan adanya teknologi dan media sosial, yang memungkinkan promosi lebih luas tetapi juga menghadapi risiko lain seperti penipuan tiket dan skema penjualan ilegal.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan band-band lain yang juga memanfaatkan peluang ini, Oasis harus memiliki strategi yang matang untuk memastikan bahwa reunion mereka tidak hanya sekadar acara besar, tetapi juga pencapaian artistik yang substansial. Diharapkan dengan kesuksesan yang mereka raih, kasus-kasus tertentu dalam industri ini dapat dijadikan pelajaran untuk masa depan.

Bagi penggemar dan pencinta musik, kabar mengenai reuni dan tur Oasis pastinya merupakan angin segar. Momen ini diyakini akan menjadi salah satu yang paling ditunggu di tahun 2025, memberi kesempatan untuk merayakan kembali legasi yang telah ditinggalkan oleh salah satu band terbesar sepanjang masa. Bagaimanapun juga, penantian panjang ini menimbulkan harapan dan semangat baru di kalangan penggemar, dan membawa kembali kenangan indah dari era keemasan musik Britpop.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button