Provinsi Lampung tidak hanya terkenal sebagai penghasil berbagai komoditas perkebunan, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner yang menarik perhatian wisatawan. Salah satu kuliner yang menarik untuk dicoba adalah Sambal Seruit Buk Lin, yang berlokasi di dekat Stadion Pahoman, Bandar Lampung. Sambal ini telah menjadi favorit bagi banyak pecinta sambal pedas dan menawarkan pengalaman unik bagi para penikmatnya.
Sambal Seruit merupakan variasi sambal yang terdiri dari campuran cabai, terasi, dan tomat kecil. Keunikan sambal ini terletak pada cara penyajiannya serta kombinasi rasanya yang berbeda dengan sambal lainnya. Istilah ‘Seruit’ berasal dari kata "nyeruit", sebuah tradisi asli masyarakat Lampung yang berarti makan bersama. Penyajian sambal ini mengusung konsep muput lesung, di mana makanan disajikan dalam satu wadah bersama, yaitu cobek atau ulekan.
Dalam tradisi muput lesung, sambal yang telah dibuat kemudian dicampur dengan durian dan potongan ikan air tawar. Semua bahan ini diaduk rata di atas cobek, hingga menghasilkan perpaduan rasa yang harmonis. Setelah semuanya tercampur, sayuran yang direbus seperti bayam, labu, dan terong, ditambahkan bersama nasi ke dalam sambal, menciptakan sajian yang siap disantap bersama-sama.
Rasa sambal seruit sangat menggugah selera, terutama dengan menciptakan kombinasi unik dari pedas, gurih, dan manis, berkat kehadiran durian dalam penyajiannya. Pengunjung yang datang ke Sambal Seruit Buk Lin akan menemukan bahwa makanan ini memang dihidangkan dengan cara yang menyenangkan, mempererat kebersamaan melalui pengalaman menyantap yang seru.
Alfarez, selaku Outlet Leader Sambal Seruit Buk Lin, menjelaskan latar belakang tradisi nyeruit dan muput lesung yang dihadirkan di restorannya. “Budaya nyeruit menggambarkan kebersamaan antar masyarakat, bisa bersenda gurau dan mempererat tali silaturahmi melalui makan bersama dalam satu wadah besar,” ungkapnya. Dia juga menambahkan bahwa konsep ini merupakan cara untuk memperkenalkan budaya Lampung ke seluruh Indonesia.
Kepopuleran Sambal Seruit Buk Lin tidak lepas dari media sosial. Dengan promosi yang kuat di berbagai platform seperti Instagram dan TikTok, restoran ini telah menarik perhatian banyak orang. Alhasil, dalam sebulan, mereka dapat menjual sekitar 2000 porsi sambal seruit setiap harinya, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kuliner khas Lampung ini.
Mengenai harga, sambal seruit ini dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau. Menu mulai dari Rp15.000 hingga paket untuk sepuluh orang seharga Rp750.000 membuatnya sangat ramah di kantong bagi para pengunjung. Ketersediaan menu yang bervariasi juga menambah daya tarik bagi pengunjung untuk mencoba berbagai hidangan.
Melalui kuliner ini, Lampung bukan hanya menyuguhkan cita rasa khas daerah tetapi juga menyajikan nilai sosial yang kuat. "Ini adalah cara untuk menunjukkan kebersamaan kita yang sangat tinggi. Melalui muput lesung, kita bisa makan bersama-sama, dalam satu piring," ujar Alfarez, yang menambahkan bahwa pengalaman ini sama sekali berbeda dan bahkan menyentuh hati orang-orang yang datang, termasuk orang-orang dari luar daerah seperti Bali yang merasakan sakralnya tradisi ini.
Lebih lanjut, sambal seruit juga berfungsi sebagai daya tarik wisata kuliner, mendukung potensi pariwisata di Lampung. Berbagai elemen pengalaman yang ditawarkan, mulai dari rasa, cara penyajian, hingga budaya yang melekat, menjadikan Sambal Seruit Buk Lin sebagai destinasi kuliner yang layak untuk dicoba. Kuliner ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga cara untuk merasakan kehangatan dan kekayaan budaya Lampung.
Dengan segala keunikan yang dimiliki, Sambal Seruit Buk Lin berperan penting dalam melestarikan dan memperkenalkan tradisi kuliner dari Lampung kepada generasi muda dan wisatawan dari luar daerah. Keberadaan kuliner ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya lokal serta membangkitkan minat untuk menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Dengan terus berkembangnya kuliner khas seperti sambal seruit, maka tidak diragukan lagi bahwa Lampung akan menjadi salah satu destinasi kuliner yang semakin terkenal di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai kekayaan budaya lokal dan mengapresiasi keberagaman kuliner di seluruh nusantara.