Nyeri sendi, terutama pada bagian kaki seperti tumit, jempol, atau lutut, sering kali menjadi keluhan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun. Salah satu penyebab umum dari nyeri sendi ini adalah asam urat, sebuah kondisi yang dapat menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan dan pembengkakan pada area persendian. Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kariadi Semarang, dr. Fenda Adita, menjelaskan bahwa asam urat merupakan produk ‘limbah’ dalam darah akibat metabolisme zat purin yang seharusnya dikeluarkan melalui urin atau feses. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka bisa berisiko mengalami peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
Penyakit asam urat sering kali terjadi karena adanya penumpukan purin dalam darah. Hal ini disebabkan oleh gangguan dalam metabolisme zat purin pada sebagian orang. Ketika proses pembuangan asam urat terhambat, maka zat tersebut akan menumpuk dan memicu serangan asam urat yang dikenal juga dengan istilah gout. Menurut dr. Fenda, kondisi ini dulu lazim terjadi pada kalangan raja atau bangsawan, yang memiliki akses lebih untuk mengkonsumsi daging merah. Oleh karena itulah, penyakit ini dikenal sebagai penyakit Sultan. Namun kini, siapapun dapat mengalaminya, terlepas dari status sosial mereka.
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya asam urat. Di antara yang terpenting adalah faktor genetik, di mana riwayat keluarga yang mengalami penyakit ini dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalaminya juga. Di samping itu, gaya hidup tidak sehat seperti diet yang tinggi purin, misalnya mengkonsumsi banyak daging merah dan jeroan, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol, turut berkontribusi terhadap peningkatan risiko asam urat.
Penyakit asam urat juga sering kali terkait dengan komorbid atau penyakit penyerta yang berkaitan dengan kesehatan jantung, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas. Oleh karena itu, penting bagi individu dengan riwayat penyakit tersebut untuk memantau kadar asam urat mereka secara rutin.
Gejala asam urat tidak selalu muncul dengan jelas pada fase awal. Dalam banyak kasus, penderita mungkin tidak merasakan gejala apapun, walaupun kadar serum asam urat dalam darah mereka tinggi. Namun, ketika gejala mulai muncul, penderita biasanya akan mengalami nyeri hebat pada sendi yang paling sering terjadi di jempol kaki, tumit, atau lutut. Ketika terjadi serangan gout, sendi yang terlibat bisa mengalami pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari hingga menyulitkan mereka untuk berjalan.
Dr. Fenda menekankan bahwa gejala nyeri sendi pada asam urat sering kali terjadi secara mendadak. Jika nyeri sendi berlangsung lama, penderita disarankan untuk menjalani pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam guna memastikan diagnosis yang tepat. Penting juga untuk diperhatikan bahwa makanan tinggi purin seperti daging merah dan jeroan, serta konsumsi pemanis buatan, dapat menjadi pencetus serangan asam urat yang lebih sering.
Namun, tidak semua makanan harus dihindari oleh penderita asam urat. Sayuran hijau, misalnya, dapat dikonsumsi dengan aman oleh penderita asam urat selama kadar asam urat mereka berada dalam batas normal. Oleh karena itu, manajemen pola makan sangat penting dalam mengontrol kadar asam urat dan mencegah serangan nyeri sendi yang berkepanjangan.
Pencegahan asam urat juga meliputi perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Ini termasuk olahraga teratur, menjaga berat badan yang ideal, serta menghindari konsumsi alkohol dan makanan tinggi lemak. Penderita disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayuran, serta memperbanyak asupan air putih untuk membantu proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh.
Sebagai langkah lanjutan, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Obat-obatan tersebut bisa berupa non-steroid anti-inflamasi (NSAID) untuk mengurangi nyeri, atau obat yang berfungsi untuk mengurangi produksi asam urat dalam tubuh. Pemantauan kadar asam urat secara berkala juga penting dilakukan untuk memastikan bahwa pengobatan yang dijalani efektif.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang asam urat dan nyeri sendi, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap gejala yang muncul. Langkah-langkah pencegahan yang tepat dan perubahan pola hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini. Konsultasi dengan dokter juga sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga, komorbid, atau gaya hidup yang berisiko tinggi terhadap terjadinya asam urat, sehingga dapat dilakukan pengelolaan yang efektif dan tepat guna.