Wiki

Mikroorganisme Yang Digunakan Untuk Membantu Membuat Tempe Adalah

Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai yang telah difermentasi. Proses fermentasi pada pembuatan tempe melibatkan mikroorganisme tertentu yang berperan dalam mengubah kacang kedelai menjadi tempe yang memiliki tekstur, rasa, dan aroma khas. Dalam artikel ini, kita akan membahas mikroorganisme yang digunakan untuk membantu membuat tempe.

Mikroorganisme Penyebab Fermentasi pada Tempe

Proses fermentasi pada pembuatan tempe melibatkan dua jenis mikroorganisme utama, yaitu Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Kedua jenis Rhizopus ini merupakan jamur yang termasuk ke dalam golongan fungi. Mereka berperan dalam mengubah kacang kedelai menjadi tempe melalui proses fermentasi yang melibatkan reaksi kimia dan biokimia yang kompleks.

Rhizopus Oligosporus

Rhizopus oligosporus merupakan jenis jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe. Jamur ini memiliki kemampuan untuk mengolah kacang kedelai menjadi tempe yang mempunyai tekstur yang kenyal dan aroma yang khas. Selain itu, Rhizopus oligosporus juga mampu menghasilkan enzim-enzim yang dapat memecah protein dalam kacang kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Rhizopus Oryzae

Selain Rhizopus oligosporus, ada juga Rhizopus oryzae yang turut berperan dalam proses fermentasi pembuatan tempe. Jamur ini juga mampu menghasilkan enzim-enzim yang diperlukan untuk mengubah kacang kedelai menjadi tempe yang berkualitas baik. Rhizopus oryzae juga membantu dalam memproduksi senyawa-senyawa yang memberikan aroma khas pada tempe.

Proses Fermentasi pada Pembuatan Tempe

Proses fermentasi pada pembuatan tempe dimulai dengan persiapan kacang kedelai yang direndam dan dikupas kulitnya. Kemudian, kacang kedelai direbus hingga matang dan dianginkan. Setelah itu, kacang kedelai ditaburi dengan kapang yang mengandung Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Kacang kedelai yang telah ditaburi kapang kemudian diinkubasi selama beberapa waktu hingga menjadi tempe yang siap dikonsumsi.

Manfaat Mikroorganisme dalam Pembuatan Tempe

Mikroorganisme seperti Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae memiliki peran penting dalam pembuatan tempe. Mereka tidak hanya mengubah kacang kedelai menjadi tempe, tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan. Proses fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme tersebut menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme yang digunakan untuk membantu membuat tempe adalah Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Kedua jenis jamur ini berperan penting dalam proses fermentasi yang mengubah kacang kedelai menjadi tempe yang memiliki tekstur, rasa, dan aroma khas. Proses fermentasi juga menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, konsumsi tempe secara teratur dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

FAQ

1. Apa perbedaan antara Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae dalam pembuatan tempe?

Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae keduanya berperan dalam proses fermentasi pada pembuatan tempe. Rhizopus oligosporus lebih sering digunakan dan menghasilkan tempe yang lebih kenyal, sedangkan Rhizopus oryzae memberikan aroma khas pada tempe.

2. Apakah tempe aman dikonsumsi?

Tempe yang dibuat dengan proses fermentasi yang benar dan menggunakan mikroorganisme yang tepat adalah makanan yang aman untuk dikonsumsi. Proses fermentasi membunuh bakteri berbahaya dan menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button