ASEAN merayakan ulang tahunnya yang ke-57 pada Kamis, 8 Agustus 2024, dalam suasana penuh kenangan dan refleksi. Perayaan ini juga menjadi momen spesial bagi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang saat ini menjabat di tahun terakhirnya setelah sepuluh tahun mengabdi sebagai Menlu Indonesia. Retno memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada ASEAN atas perjalanan panjang yang telah dilalui bersama, serta menjelaskan komitmen Indonesia terhadap kerjasama di kawasan.
Dalam sebuah video yang mengejutkan, Sekretariat ASEAN memberikan penghormatan kepada Retno, menyoroti kerja samanya yang erat dengan organisasi yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok, dengan lima negara pendiri yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. “Saya sangat terharu dengan video yang diberikan. Terima kasih, perjalanan 10 tahun di bawah administrasi Bapak Jokowi, perjalanan yang panjang dan memang selama pemerintahan Pak Jokowi, komitmen kita ke ASEAN sangat tebal,” ungkap Retno saat berbicara kepada awak media.
Komitmen Indonesia terhadap ASEAN menjadi salah satu sorotan penting dalam pernyataan Retno. Dia menekankan bagaimana Indonesia berkontribusi dalam pembangunan gedung Sekretariat ASEAN yang baru, yang kini menjadi pusat operasional bagi negara-negara anggota. Dalam konteks ini, Retno menjelaskan, “Sekali lagi komitmen Indonesia jelas. Dan saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya, tak hanya dengan ASEAN tapi juga dengan mitra wicara.”
Retno juga menyoroti pentingnya budaya damai dan kerjasama yang harus terus dilestarikan dan diperluas. “Saya sampaikan bahwa culture of peace, culture of cooperation and collaboration harus disebarkan lebih jauh lagi melalui ASEAN Outlook and the Indo-Pacific (AOIP),” serunya penuh semangat. Dia menekankan bahwa meskipun konsep itu telah ada, sekarang adalah saatnya untuk mengimplementasikannya. Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam rangka merealisasikan AOIP.
Perkembangan terbaru dalam ASEAN pun patut dicatat. Saat ini, organisasi tersebut sedang dalam proses menerima anggota ke-11, yaitu Timor Leste. Dalam situasi ini, Timor Leste sedang melaksanakan roadmap untuk menjadi anggota tetap ASEAN, yang menunjukkan adanya perkembangan positif terus-menerus di dalam komunitas ini. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jalinan kerjasama di kawasan, memperkuat solidaritas dan integrasi antar anggota ASEAN.
Momen perayaan ulang tahun ini bukan hanya mencerminkan perjalanan yang telah dilalui ASEAN, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih baik. Retno, dalam sambutannya, menyampaikan harapannya akan kelanjutan kerja sama yang lebih erat, baik di tingkat regional maupun internasional. “Kolaborasi dengan mitra wicara dan negara-negara di luar ASEAN adalah kunci untuk menghadapi tantangan global di masa depan,” ujar Retno.
Selama satu dekade masa jabatannya, Retno telah menyaksikan berbagai perubahan dan dinamika dalam politik dan ekonomi kawasan. Dia merasakan betul pentingnya peran ASEAN dalam menciptakan stabilitas dan keamanan di Asia Tenggara. “Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita bisa mengatasi berbagai tantangan, termasuk isu-isu keamanan, perubahan iklim, dan krisis kemanusiaan yang sering menjadi perhatian bersama,” tambahnya.
Retno juga menekankan peran penting ASEAN dalam menjaga perdamaian. Menurutnya, dengan menjaga stabilitas dan mengedepankan dialog, negara-negara anggotanya dapat bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan perdamaian yang abadi. “Sejarah menunjukkan bahwa dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan perbedaan yang ada,” tutur Retno.
Pentingnya kerja sama ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan bilaterak dan multilateral antara negara-negara di kawasan. ASEAN sebagai platform menjadi sangat strategis dalam menghadapi berbagai tantangan yang hadir, termasuk meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan. “Memperkuat kemitraan dengan negara-negara luar, sembari memperkuat solidaritas antar negara anggota, adalah langkah yang harus kita ambil,” jelasnya.
Dari perspektif ekonomi, ASEAN berpotensi menjadi salah satu kekuatan global di masa mendatang. Dengan jumlah penduduk yang besar dan ekonomi yang terus berkembang, kawasan ini menjadi magnet bagi investasi asing. Retno berharap ASEAN dapat memanfaatkan potensi tersebut dengan meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dan investasi antar anggota. “Satu visi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sangat penting bagi kemajuan bersama kita,” katanya.
Memperingati ulang tahun ke-57, banyak pihak menilai bahwa ASEAN telah mencapai banyak kemajuan, namun tantangan yang ada juga tidak bisa diabaikan. Dalam era digital dan globalisasi yang semakin cepat ini, perubahan cepat dalam cara berkomunikasi dan berdiplomasi menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Retno mengingatkan bahwa penting untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk penguatan kerjasama yang lebih efektif.
Di tengah perubahan yang cepat ini, Retno juga mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam menjaga nilai-nilai yang diusung oleh ASEAN. “Langkah kita ke depan harus mencerminkan komitmen untuk membangun kerjasama yang lebih baik. Tidak ada jalan lain yang lebih efektif selain saling menghormati dan mendukung,” pungkasnya.
Dengan demikian, perayaan ulang tahun di tengah transisi kepemimpinan ini tidak hanya menjadi refleksi terhadap perjalanan yang telah dilalui, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tantangan ke depan. Retno Marsudi, selama sepuluh tahun jabatannya, telah memberikan warna dan kontribusi yang berarti bagi ASEAN, dan harapannya adalah agar semangat tersebut tetap berlanjut di tangan pemimpin yang baru.