Olahraga

Mengintip Peta Kekuatan Lawan AC Milan di Liga Champions 2024/2025: Siapa yang Menjadi Ancaman?

AC Milan memasuki Liga Champions 2024/2025 dengan tantangan berat menghadapi sejumlah tim yang kuat di fase grup. Dalam format baru kompetisi ini, tim yang tergabung dalam 36 klub akan bersaing dalam sistem liga, di mana setiap tim akan melakoni delapan pertandingan dengan empat di antaranya bertindak sebagai tuan rumah dan empat sisanya sebagai tim tamu. Hanya delapan tim teratas yang akan langsung lolos ke fase knockout, sementara tim lainnya harus berjibaku di babak play-off.

Dari hasil undian, AC Milan akan bertemu dengan delapan tim kompetitif, termasuk raksasa Eropa seperti Real Madrid dan Liverpool, yang menjadi ancaman nyata bagi ambisi Milan untuk melangkah jauh dalam turnamen ini. Berikut adalah analisis mendalam mengenai lawan-lawan AC Milan sekaligus peta kekuatan tim-tim tersebut.

1. Liverpool
Liverpool, yang finis di posisi ketiga dalam Liga Primer Inggris musim lalu, merupakan salah satu tim dengan pengalaman dan tradisi kuat di pentas Eropa. Mereka berhasil meraih Piala EFL dan mencapai perempat final Liga Europa. Keberadaan Mohamed Salah yang menjadi top skor dengan 25 gol menjadikan lini depan Liverpool sangat menakutkan. Musim panas ini, pelatih Jurgen Klopp yang telah menjadi ikon klub pergi, digantikan oleh Arne Slot dari Feyenoord. Perubahan ini bisa memengaruhi dinamika tim, meski mereka tetap membawa pemain-pemain bintang seperti Alisson dan Virgil van Dijk.

2. Real Madrid
Tak ada yang bisa meragukan kekuatan Real Madrid, yang berhasil menggapai gelar La Liga dan Liga Champions di musim lalu. Mereka dikenal dengan mental juara dan pengalaman yang dimiliki pemain-pemainnya, seperti Vinicius Junior, pencetak gol terbanyak tim dengan 24 gol. Madrid ditangani oleh Carlo Ancelotti, yang tetap di kursi pelatih, dan penambahan superstar seperti Kylian Mbappe akan menambah daya gedor tim ini. Real Madrid adalah tim yang harus diwaspadai AC Milan.

3. Bayer Leverkusen
Leverkusen adalah tim kuda hitam yang tak bisa dipandang sebelah mata. Musim lalu, mereka tampil gemilang dengan menjuarai Bundesliga dan menyelesaikan 51 pertandingan tanpa kekalahan. Victor Boniface, dengan 21 golnya, menjadi andalan di lini depan. Xabi Alonso sebagai pelatih yang tetap setia di klubnya, menghadirkan stabilitas yang dibutuhkan untuk menghadapi persaingan tingkat tinggi di Liga Champions.

4. Girona
Girona berhasil mencuri perhatian setelah menyelesaikan La Liga di posisi ketiga dan tampil solid di pentas Copa del Rey. Namun, mereka kehilangan pencetak gol terbanyak Artem Dovbyk, yang pindah ke AS Roma. Meski begitu, Girona dibawah asuhan pelatih Michel menunjukkan performa yang patut diwaspadai. Penambahan beberapa pemain baru akan memberikan kedalaman skuad dalam menghadapi tekanan di Eropa.

5. Club Brugge
Brugge menjadi tim yang konsisten di liga domestik dan mampu melanjutkan nyawanya di kompetisi Eropa. Musim lalu, mereka berhasil mencapai semifinal Piala Belgia dan berlaga di UEFA Conference League. Igor Thiago menjadi pencetak gol terbanyak mereka dengan 29 gol, tetapi kini mereka harus beradaptasi setelah kehilangan pemain kunci tersebut. Di bawah asuhan pelatih Nicky Heyan, Brugge tetap berambisi dan mampu mengejutkan lawan.

6. Crvena Zvezda (Red Star Belgrade)
Crvena Zvezda datang dengan status juara Liga Super Serbia dan Piala Serbia. Meski mereka tersingkir di fase grup sebelumnya, mereka kini membawa kepercayaan diri baru. Dengan Cherif Ndiaye yang menjadi pencetak gol terbanyak di tim, mereka memiliki daya serang yang bisa mengejutkan Milan. Pelatih Vladan Milojevic melancong ke Eropa dengan harapan mampu mengubah nasib timnya.

7. Dinamo Zagreb
Dinamo Zagreb datang dengan mental juara setelah meraih treble domestik, termasuk Liga Kroasia, Piala Kroasia, dan Piala Super Kroasia. Bruno Petkovic, pencetak gol terbanyak dengan 18 gol, adalah motor serangan tim ini. Pelatih Sergej Jakirovic yang sukses di liga domestik tentunya berharap bisa membawa performanya ke pentas Eropa.

8. Slovan Bratislava
Sebagai juara liga Slovan Bratislava menampilkan penampilan kompetitif di Eropa dengan pelatih Vladimir Weiss yang berpengalaman. Mereka berhasil mencapai play-off Liga Europa serta babak kualifikasi Liga Champions di musim lalu. Dengan pemain-pemain seperti David Strelec, yang merupakan pencetak gol terbanyak, Slovan bertekad untuk meninggalkan jejak di kompetisi Eropa.

Dengan kombinasi tim tradisional dan tim-tim yang sedang menanjak, Milan harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Setiap pertandingan akan jadi krusial bagi I Rossoneri untuk menentukan nasib mereka dalam kompetisi yang paling prestisius di Eropa ini. Semua mata akan tertuju pada bagaimana mereka menghadapi tantangan ini, terutama menghadapi lawan-lawan yang telah memiliki rekam jejak yang mentereng di pentas Liga Champions. Bagi Milan, setiap poin sangat berharga dalam usaha mereka melanjutkan tradisi berjaya di Eropa.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button