Iran, sebagai salah satu negara paling berpengaruh di Timur Tengah, telah membangun reputasi sebagai pencipta berbagai senjata militer canggih dan mematikan. Pada tahun 2022, Iran tercatat sebagai penjual senjata ke-16 terbesar di dunia. Dengan sejumlah senjata yang dirancang untuk mengatasi berbagai ancaman, terutama dari negara-negara seperti Israel dan Amerika Serikat, Iran memiliki arsenal yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara tetangga dan komunitas internasional. Berikut adalah delapan senjata mematikan buatan Iran yang ditakuti dunia.
Pertama, Shahab-3. Rudal balistik jarak menengah ini memiliki jangkauan antara 1.000 hingga 2.100 km, memungkinkan Iran untuk menghancurkan target di sebagian besar wilayah Timur Tengah, termasuk Israel dan pangkalan militer AS. Dirancang berdasarkan teknologi rudal Nodong-1 dari Korea Utara, Shahab-3 mampu membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir, menjadikannya sebagai salah satu senjata paling mematikan di dunia.
Kedua, Bavar-373, sistem pertahanan udara yang merupakan versi Iran dari S-300 buatan Rusia. Dengan jangkauan 300 km, Bavar-373 dirancang untuk melindungi Iran dari serangan udara, termasuk rudal balistik. Senjata ini telah digunakan oleh Rusia dalam konflik Ukraina, meningkatkan profil dan kredibilitasnya di mata dunia.
Ketiga, Khalij Fars. Rudal balistik anti-kapal ini menjadi ancaman signifikan bagi angkatan laut di Teluk Persia. Dengan jangkauan sekitar 300 km, Khalij Fars dirancang untuk menenggelamkan kapal perang besar, termasuk kapal induk, yang beroperasi di perairan tersebut. Kemampuan ini menambah ketegangan di kawasan yang sudah rentan terhadap konflik.
Keempat, Kheibar Shekan. Nama rudal ini memiliki sejarah yang mendalam, merujuk pada pertempuran Khaibar di mana Rasulullah SAW menaklukkan benteng yang dihuni Yahudi. Rudal ini dapat menjangkau target pada jarak hingga 1.450 km dengan kecepatan Mach 5, memperlihatkan ketangguhan teknologi rudal Iran yang terus berkembang.
Kelima, Fattah-2. Sebagai senjata terbaru yang diluncurkan pada tahun 2023, Fattah-2 adalah rudal balistik jarak menengah dengan jangkauan operasional 1.400 km dan kecepatan supersonik mencapai Mach 13-15. Kecepatan ini membuatnya sulit untuk dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara yang ada, menambah kekuatan ofensif Iran.
Keenam, Shahed 149 Gaza. Pesawat nirawak (drone) ini diluncurkan pada tahun 2021 dan secara khusus dinamai untuk menghormati perjuangan rakyat Gaza melawan Israel. Shahed 149 Gaza memiliki kemampuan terbang selama 24 jam dan jangkauan hingga 2.500 km, serta mampu membawa 13 bom, menjadikannya ancaman serius bagi musuh-musuh Iran.
Ketujuh, Soumar Cruise Missile. Rudal jelajah ini memiliki jangkauan lebih dari 3.000 km dan dirancang untuk menghindari deteksi radar, memberi Iran keunggulan strategis dalam serangan jarak jauh. Kemampuan membawa hulu ledak nuklir membuat Soumar menjadi senjata yang ditakuti khususnya di kalangan negara-negara yang bersebrangan dengan Iran.
Kedelapan, 9-Dey Air Defense Missile. Sistem misil ini dirancang untuk menghantam target pada ketinggian rendah dengan efisiensi tinggi pada jarak hingga 30 km. Diperkuat dengan radar S-band, 9-Dey dapat mendeteksi ancaman dari jarak 150 km dan memiliki kecepatan misil antara Mach 3-4, membuatnya efektif untuk melawan serangan udara.
Dengan berbagai macam senjata ini, Iran menunjukkan ketangguhan militer yang mampu menimbulkan dampak besar dalam konteks geopolitik, terutama jika terjadi konflik terbuka. Senjata-senjata ini mencerminkan dedikasi Iran dalam menghadapi tantangan dari negara-negara yang dianggap sebagai musuh, seperti Israel dan sekutu-sekutunya. Potensi kehancuran yang dapat diakibatkan oleh arsenal ini menjadi alasan kuat mengapa dunia harus terus memantau perkembangan militer Iran with significant concern.
Menghadapi ketegangan yang ada di Timur Tengah, Iran bukan hanya mengandalkan senjata-senjata ini untuk pertahanan, tetapi juga sebagai sarana untuk menunjukkan kekuatan dan pengaruhnya di panggung internasional. Lihatlah senjata-senjata ini, dan ketahuilah bahwa mereka bukan hanya alat pertempuran, tetapi juga simbol perlawanan dan ketahanan sebuah bangsa.