Pada tahun 1977, NASA meluncurkan dua misi luar angkasa yang monumental, yaitu Voyager 1 dan Voyager 2. Kedua pesawat luar angkasa ini diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, dengan Voyager 2 memulai perjalanannya 16 hari lebih awal dari saudaranya. Misi awal mereka adalah untuk menjelajahi planet Jupiter dan Saturnus, yang berhasil dilakukan dengan mengirimkan data dan gambar menakjubkan dari cincin Saturnus dan bulan Io milik Jupiter. Voyager 1 menjadi pesawat luar angkasa buatan manusia pertama yang memasuki ruang antar bintang pada tahun 2012, diikuti oleh Voyager 2 pada tahun 2018. Kini, setelah 46 tahun, keduanya masih melanjutkan misi meneliti batas terluar tata surya. Voyager 1 saat ini berada lebih dari 15,1 miliar mil dari Bumi, sedangkan Voyager 2 sedikit lebih dekat, pada 12,6 miliar mil, membuat mereka berada lebih dekat ke Pluto daripada ke Matahari dan Bumi.
Masing-masing Voyager dilengkapi dengan sebuah piringan yang terbuat dari emas, yang dikenal sebagai Golden Record. Piringan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai planet kita, serta menjelaskan siapa kita sebagai umat manusia. Jika suatu saat mereka bertemu dengan makhluk luar angkasa, Golden Record ini diharapkan dapat membantu mengenalkan Bumi dan penduduknya.
Asal Usul Golden Record
Konsep piringan emas ini bukanlah ide yang sepenuhnya baru. Sebelumnya, NASA telah meluncurkan Pioneer 10 pada Maret 1972, yang merupakan misi pertama untuk menjangkau salah satu planet luar dan berpotensi keluar dari tata surya. Saat itu, Carl Sagan, seorang astronom ternama, bersama istri dan seniman Linda Salzman Sagan serta profesor Frank Drake, mengusulkan untuk melampirkan pesan berupa Pioneer Plaque pada Pioneer 10. Plaque ini menampilkan matematika dasar, sains, serta gambar manusia telanjang sebagai perwakilan umat manusia. Setelah suksesnya Pioneer 10, ide ini dikembangkan lebih jauh untuk misi Voyager dengan piringan yang lebih canggih, yaitu Golden Record.
Pesan Universal
Misi Voyager akhirnyapun membawa komite yang diketuai oleh Carl Sagan untuk menciptakan sebuah pesan yang lebih besar lagi. Mereka sadar bahwa bahasa manusia, dengan 7.000 dialek yang berbeda, tidak mungkin dimengerti oleh makhluk luar angkasa yang mungkin tidak memiliki fisiologi yang sama. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjadikan matematika dan sains sebagai bahasa dasar, mengingat keduanya diharapkan dapat dipahami secara universal di seluruh alam semesta.
Golden Record memiliki diameter 12 inci dan terbuat dari tembaga yang dilapisi emas, berisi musik, suara, dan salam dalam 55 bahasa yang berbeda. Piringan ini dilengkapi dengan cartridge dan jarum untuk memutar pada kecepatan 16 2/3 putaran per menit, dengan pesan "Untuk pembuat musik – semua dunia, semua waktu" yang terukir tangan dalam bahasa Inggris.
Karya Suara dari Bumi
Piringan ini memuat koleksi 27 lagu dari berbagai budaya dan era. Dari musik klasik karya Bach, Beethoven, dan Mozart, hingga lagu rock "Johnny B. Goode" oleh Chuck Berry. Musik dari berbagai penjuru dunia, termasuk Meksiko, penduduk asli Amerika, Jepang, Rusia, Peru, hingga Aborigin Australia turut disertakan. Selain musik, Golden Record juga berisi 21 suara yang berasal dari alam, seperti suara angin, hujan, dan ombak, serta suara hewan liar yang menunjukkan keragaman kehidupan di Bumi.
Bagian yang paling menantang adalah pengumpulan "Salam untuk Alam Semesta" dalam 55 bahasa. Tim bekerja keras untuk mencari pengucapan yang tepat, mulai dari bahasa Akkadian, yang sudah ada enam ribu tahun lalu, hingga berbagai dialek modern.
Representasi Kehidupan di Bumi
Golden Record juga menyimpan 115 gambar analog yang menampilkan planet, hewan, bentang alam, dan keragaman budaya manusia. Gambar tersebut mencakup berbagai aktivitas manusia seperti berlari, bekerja, dan mengasuh anak. Selain itu, ada gambar yang menggambarkan struktur tata surya, anatomi manusia, serta beberapa persamaan matematika dan diagram yang mencerminkan pemahaman kita tentang ilmu pengetahuan.
Satu keunikan dari piringan ini adalah pelindung aluminum yang dilapisi dengan uranium-238, yang memiliki umur paruh sangat panjang, sekitar 468 miliar tahun. Hal ini diharapkan bisa membantu makhluk luar angkasa menghitung berapa lama piringan tersebut telah ada.
Petunjuk Penggunaan untuk Makhluk Luar Angkasa
Apa yang membuat Golden Record benar-benar menarik adalah petunjuk yang diukir di bagian luar dalam simbol pictogram yang bersifat simbolis, serta penjelasan kode biner untuk memainkan piringan dengan benar. Dengan cara ini, jika suatu saat makhluk luar menemukan piringan tersebut, mereka dapat mengerti bagaimana cara memutar lagu dan mendapatkan gambar dari sinyal yang direkam.
Dalam detailnya, sobekan gambar di sebelah kiri menjelaskan posisi Matahari kita dengan 14 pulsar yang memancarkan sinyal, sedangkan gambar di sebelah kanan menggambarkan atom hidrogen dalam dua keadaan terendah. Kode biner di sekeliling piringan ini menawarkan informasi penting mengenai cara kerja piringan dan gambar tersebut.
Melalui semua elemen ini, Golden Record menciptakan jembatan komunikasi antara umat manusia dan kemungkinan kehidupan lain di luar angkasa, memberikan secercah harapan bagi kelanjutan penjelajahan kita di luar batas Bumi.