Hiburan

Mengenal Nasib Zero Pollution Motors dari Shark Tank Musim 6: Apa yang Terjadi?

Semua orang sepakat bahwa peralihan dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang berkelanjutan adalah isu penting dalam industri otomotif. Di tengah meningkatnya produksi kendaraan híbrida dan listrik, banyak pengusaha otomotif terus mendorong pencarian sumber energi bersih yang lebih berkelanjutan untuk mobil, truk, dan SUV masa depan. Salah satu pengusaha yang sempat menarik perhatian adalah Ethan Tucker, yang muncul dalam episode keenam musim “Shark Tank” pada tahun 2015. Ia mempresentasikan AIRPod, sebuah mobil kecil yang menggunakan tenaga udara terkompresi.

Bersama dengan mitra terkenalnya, penyanyi legendaris Pat Boone, Tucker mengklaim bahwa udara adalah sumber energi yang paling murah, bersih, dan melimpah di bumi. Tentu saja, di “Shark Tank”, tidak ada yang namanya tawaran mudah. Tucker dan Boone mengajukan investasi sebesar 5 juta dolar untuk mendirikan pabrik yang akan memproduksi kendaraan bertenaga udara ini. Mereka menawarkan 50% saham perusahaan untuk tawaran tersebut, dan menjanjikan harga kendaraan ini yang mulai dari 10.000 dolar—suatu hal yang menggiurkan untuk kendaraan yang benar-benar nol emisi.

Namun, tidak semua investor terkesan dengan proposal ini. Mark Cuban, salah satu investor paling terkenal di “Shark Tank”, merasa nilai yang diminta terlalu tinggi. Herjavec, seorang investor lain, bahkan menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi, tetapi kesepakatan itu tergantung pada keberhasilan Tucker dan Boone dalam memfasilitasi pembelian hak untuk membangun pabrik di daratan AS.

Kira-kira delapan tahun setelah penampilannya di “Shark Tank,” tampaknya AIRPod belum juga meluncur di Hawaii atau negara bagian AS lainnya. Salah satu alasan keterlambatan ini adalah tantangan untuk mendapatkan kendaraan yang disetujui untuk dijual di Amerika Serikat, meskipun AIRPod telah lulus tes keselamatan di Eropa. Situasi semakin rumit ketika Robert Herjavec menarik diri dari kesepakatan yang dia buat di acara tersebut. Ia tidak dapat meyakinkan MDI untuk menjual hak distribusi di seluruh AS, yang menyulitkan situasi bagi Zero Pollution Motors.

Saat ini, informasi mengenai kondisi Zero Pollution Motors cukup minim. Hal yang jelas adalah bahwa perusahaan belum berhasil mendapatkan dana untuk membangun pabrik di Hawaii atau lokasi lain di AS. Facebook perusahaan terakhir diperbarui pada 2018, dan sementara mereka masih mengambil reservasi untuk AIRPod di situs web mereka, tidak ada kejelasan apakah kendaraan itu akan dapat memenuhi standar ketertiban lalu lintas di AS. Mereka hanya dapat memenuhi pesanan untuk golf cart yang bertenaga udara, dan terdapat kendala tambahan terkait biaya pengiriman dari Eropa yang bisa meningkatan total biaya bagi konsumen AS.

Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang akan terjadi selanjutnya untuk Zero Pollution Motors? Pada satu sisi, mereka terus menyatakan harapan untuk memulai pengiriman AIRPod kepada pelanggan di AS pada tahun 2024. Namun, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa perjalanan perusahaan ini telah penuh dengan rintangan. Dari tantangan dalam mendapatkan pendanaan sampai dengan masalah regulasi, masa depan Zero Pollution Motors membingungkan dan tidak pasti.

Melihat informasi yang ada, tampaknya ada banyak sekali hal yang masih harus dilakukan oleh Zero Pollution Motors untuk mewujudkan visi mereka akan kendaraan yang ramah lingkungan. Dari tantangan hukum hingga investasi, perjalanan mereka menunjukkan betapa sulitnya untuk memperkenalkan inovasi besar dalam industri otomotif. Namun, harapan untuk kendaraan hijau tetap hidup, dan kita hanya dapat menunggu untuk melihat langkah selanjutnya dari Zero Pollution Motors dan apakah mereka dapat meneruskan visi mereka untuk dunia yang lebih bersih.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button