Al Quran, sebagai pedoman bagi umat muslim, memberikan petunjuk dan aturan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu konsep penting yang diangkat dalam Al Quran adalah musyawarah secara kolektif. Musyawarah memiliki peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa Al Quran menganjurkan musyawarah secara kolektif.
Pentingnya Musyawarah dalam Islam
Musyawarah merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi dalam ajaran Islam. Musyawarah memiliki arti proses diskusi, pembicaraan, dan pertimbangan bersama untuk mencapai kesepakatan dalam mengambil keputusan. Hal ini sejalan dengan prinsip keadilan dan partisipasi masyarakat yang menjadi landasan dalam ajaran Islam.
Dalam Al Quran, Allah SWT menyatakan dalam Surah Ali Imran ayat 159: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan beralahlah kepada mereka dalam urusan. Kemudian apabila kamu telah memutuskan sesuatu, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal (kepada-Nya).”
Dari ayat tersebut, dapat diambil hikmah bahwa dalam mengambil keputusan, Islam menganjurkan untuk bermusyawarah dan mengedepankan sikap lemah lembut, keadilan, serta kerelaan untuk memaafkan dan memohonkan ampun kepada sesama.
Musyawarah Menurut Hadis
Selain dalam Al Quran, konsep musyawarah juga banyak disinggung dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis yang menjadi pedoman dalam musyawarah adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari, yang artinya, “Sesungguhnya sebaik-baiknya majelis adalah majelis yang pemberian keputusan yang adil dan terbukti kesiapannya. Dan seburuk-buruknya majelis adalah majelis yang keputusannya tidak adil dan terbukti teledor.”
Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa musyawarah bukan hanya sekadar pertemuan untuk berdiskusi, tetapi juga harus menghasilkan keputusan yang adil dan terbukti kesiapannya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam, musyawarah bukanlah sekedar formalitas, melainkan sarana untuk mencapai keadilan dan kesepakatan bersama.
Keutamaan Musyawarah dalam Al Quran
Al Quran juga menegaskan keutamaan musyawarah dalam beberapa ayat, di antaranya adalah Surah Asy-Syura ayat 38: “Dan orang-orang yang menjawab (seruan) Tuhannya dan mendirikan shalat, urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
Dari ayat ini, dapat disimpulkan bahwa musyawarah adalah tanda keimanan dan ketaqwaan seseorang. Musyawarah juga mengandung makna bahwa setiap orang memiliki hak untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga dalam pengambilan keputusan, perlu dilakukan dengan musyawarah sebagai bentuk keadilan dan kesepakatan bersama.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Mengapa musyawarah menjadi penting dalam Islam?
Musyawarah menjadi penting dalam Islam karena meruapakan sarana untuk mencapai keadilan, kesepakatan bersama, serta bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.
2. Apakah musyawarah hanya untuk orang yang berpengaruh dalam masyarakat?
Tidak, musyawarah dalam Islam dianjurkan untuk dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial, agar setiap orang memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
3. Apa yang membuat musyawarah dalam Islam berbeda dengan diskusi biasa?
Musyawarah dalam Islam tidak hanya sekadar diskusi, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai keadilan, kesepakatan bersama, serta kesiapan untuk bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil.