Teknologi

Menelusuri Nasib Phonesoap Pasca Penampilan di Shark Tank Musim 6

PhoneSoap, sebuah inovasi sanitasi smartphone berbasis sinar UV, menjadi salah satu momen yang paling diingat dari acara “Shark Tank” musim keenam yang ditayangkan pada 30 Januari 2015. Saat itu, Wesley Laporte dan Dan Barnes melangkah masuk ke ruang presentasi, berusaha meyakinkan para investor untuk mendapatkan investasi sebesar $300.000 untuk 7,5% dari perusahaan mereka. Meskipun beberapa anggota panel awalnya skeptis mengenai kebutuhan akan produk tersebut, mereka mampu menunjukkan keunggulan PhoneSoap dibandingkan disinfektan tradisional. Produk ini tidak hanya berfungsi untuk membersihkan ponsel, tetapi juga dapat mengisi daya saat disinfeksi, menjadikannya solusi yang unik dan bermanfaat.

PhoneSoap telah berada di pasaran selama beberapa bulan ketika tampil di acara tersebut, dan penjualannya yang kuat menjadi indikasi kesuksesan yang akan datang. Dalam lima setengah bulan, mereka telah menghasilkan penjualan mencapai $537.000 dan produk mereka sudah tersedia online serta di 400 toko Staples di seluruh penjuru AS. Tawaran investasi pun berdatangan, dan Lori Greiner akhirnya sepakat untuk memberikan $300.000 dengan imbalan 10% saham perusahaan setelah tawar-menawar dengan para Sharks.

Sejak penampilannya di “Shark Tank”, PhoneSoap mengalami pertumbuhan yang mengesankan. Dalam laporan “Shark Tank Update” yang ditayangkan pada Mei 2016, diungkapkan bahwa perusahaan ini telah berkembang menjadi 12 karyawan dan mencatatkan penjualan hingga $4,9 juta dalam tahun pertama setelah episode tersebut. Kesadaran publik akan pentingnya menjaga kebersihan perangkat, terutama dengan meletusnya pandemi COVID-19, membuat PhoneSoap semakin dikenal luas. Pada tahun 2023, PhoneSoap tercatat telah menjual produk dengan total pendapatan mencapai $187 juta, menempatkan produk ini di posisi ke-13 dalam daftar produk dengan penjualan tertinggi dalam sejarah “Shark Tank”.

Penting untuk dicatat bahwa PhoneSoap tidak hanya berhasil bertahan, tetapi juga berkembang dengan menawarkan berbagai produk sanitasi. Di antara produknya yang paling terkenal adalah PhoneSoap 3 dan PhoneSoap Pro, serta sejumlah produk sanitasi lainnya seperti HomeSoap, sikat gigi sanitasi, dan botol air sanitasi. Produk flagship yang paling banyak dibeli adalah PhoneSoap 3 seharga $79,95 dan PhoneSoap Pro seharga $119,95, yang mampu membunuh kuman dalam waktu lima menit.

Produk sanitasi dari PhoneSoap umumnya mendapatkan ulasan yang positif. Misalnya, LifeWire memberikan rating 4.3 dari 5 bintang untuk PhoneSoap 3, memuji kemampuan membunuh bakteri dan desain industrinya. Bisnis Insider dan Popular Mechanics juga menyebutkan produk ini secara positif dalam ulasan mereka.

Meskipun perusahaan ini tampaknya tidak lagi aktif melakukan pemasaran agresif, nama besar dan reputasi produk mereka sudah cukup kuat untuk mendukung keberlanjutan bisnis. Para pendiri, Dan Barnes dan Wesley Laporte, saat ini masih memegang kendali atas PhoneSoap, dengan Barnes sebagai presiden dan LaPorte sebagai CEO. Namun, media sosial perusahaan tidak terlalu aktif, yang mungkin mencerminkan kepercayaan mereka pada kekuatan dari merek yang telah dibangun.

Tantangan baru muncul ketika PhoneSoap berusaha memasuki pasar B2B, khususnya di sektor pengolahan makanan, bioteknologi, dan rumah sakit. Pada Januari 2019, sebuah perusahaan rival, CleanSlate UV, mengajukan keluhan kepada FTC, menuduh PhoneSoap membuat klaim palsu. Namun, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai keluhan tersebut.

Dengan kesadaran yang meningkat terhadap kebersihan dan kesehatan masyarakat yang dipicu oleh pandemi, PhoneSoap menemukan dirinya dalam posisi yang menguntungkan, sebagai salah satu pelopor dalam pasar sanitasi ponsel. Sebagai produk yang telah terbukti efektif dan terus berkembang, PhoneSoap tampaknya akan tetap menjadi pemimpin di bidangnya dan menghadapi masa depan yang cerah.

Keberhasilan PhoneSoap di “Shark Tank” membuka jalan bagi mereka untuk menjadi salah satu produk paling menguntungkan dalam sejarah acara tersebut. Dinaungi oleh investasi dan dukungan Lori Greiner, PhoneSoap telah menunjukkan bahwa inovasi dapat berhasil jika didukung dengan strategi pemasaran yang tepat dan pemahaman yang baik tentang kebutuhan konsumen. Melihat ke depan, tampaknya PhoneSoap masih akan menjadi sorotan di industri sanitasi dan tetap menjadi solusi penting bagi konsumen yang peduli dengan kebersihan dan kesehatan perangkat mereka.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button