Bisnis

Menaker Ajak Serikat Pekerja Tindak Lanjuti Hubungan Industrial Pancasila di Perusahaan

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengajak organisasi pekerja dan pengusaha untuk bersama-sama membangun nilai-nilai luhur Hubungan Industrial Pancasila (HIP) di lingkungan perusahaan. Ajakan ini disampaikan dalam acara Rakernas Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) yang berlangsung di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 8 Agustus 2024. Ia meyakini bahwa dengan mengedepankan prinsip-prinsip HIP, proses penciptaan hubungan industrial yang harmonis akan lebih mudah serta dapat mendukung pembangunan perekonomian bangsa.

Ida Fauziyah menekankan pentingnya penerapan HIP dalam hubungan kerja guna menciptakan kelangsungan usaha dan keharmonisan antara pekerja dan pengusaha. "Saya ingin mengajak para pelaku hubungan industrial untuk menerapkan HIP di perusahaan, agar nantinya tercipta kelangsungan berusaha dan keharmonisan hubungan kerja sehingga tercapai kesejahteraan bersama," ujarnya. Pernyataan ini menekankan bahwa hubungan antara pekerja dan manajemen harus dibangun dengan saling pengertian dan kerjasama demi kepentingan bersama.

Dalam era globalisasi dan transformasi digital yang tengah berlangsung, penting bagi serikat pekerja untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) anggotanya. Menaker juga menyatakan bahwa organisasi serikat pekerja/buruh seharusnya melakukan dialog yang komprehensif untuk memperkuat relevansi gerakan mereka. Ini diharapkan dapat membantu pekerja/buruh merespons dinamika perubahan dalam hubungan industrial di era digital saat ini.

Soliditas dan solidaritas organisasi menjadi fokus utama dalam membangun hubungan yang harmonis antara pelaku hubungan industrial. Menaker menuturkan, "KSBSI harus terus dapat memperkuat Soliditas dan Solidaritas Organisasi untuk membangun jalinan kemitraan strategis." Hal ini penting agar organisasi dapat berperan sebagai katalisator bagi perkembangan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan buruh.

Ida Fauziyah berharap kegiatan Rakernas ini menghasilkan program dan kegiatan yang konkret dan konstruktif. Dia menjelaskan, "Tak hanya bermanfaat bagi profesionalisme KSBSI, tetapi juga bagi anggota KSBSI guna memberikan perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan." Dengan adanya program yang jelas dan terarah, diharapkan tujuan pembentukan hubungan industrial yang sehat dapat tercapai dengan lebih efisien.

Sementara itu, Elly Rosita Silaban menyatakan bahwa KSBSI menyambut positip ajakan tersebut untuk mengimplementasikan HIP. Ia menekankan bahwa pekerja/buruh memiliki peran penting dalam memastikan nilai-nilai HIP diterapkan di tempat kerja. "Dukungan ini sejalan dengan sila keempat dasar negara kita Pancasila dan ini dapat dipastikan dilakukan melalui dialog sosial," tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa dialog dan kerjasama antara semua pihak merupakan kunci untuk mewujudkan hubungan industrial yang berkeadilan.

Penerapan HIP di dunia kerja juga memiliki implikasi yang jauh lebih luas. Diharapkan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam hubungan industrial, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga adil dan sejahtera bagi seluruh pekerja. Penerapan prinsip HIP juga diharap mampu mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawannya.

Dalam konteks ekonomi nasional, hubungan industrial yang harmonis diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pengusaha dan pekerja, diharapkan produktivitas dan daya saing dapat terjaga, sehingga berdampak positif pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Dengan adanya kebijakan dan dorongan yang kuat dari pemerintah, diharapkan nilai-nilai luhur Pancasila dapat terjalin dengan baik dalam dunia kerja. Hal ini bukan hanya tanggung jawab dari pengusaha dan pekerja, tetapi juga peran besar dari pemerintah dalam menciptakan regulasi yang mendukung. Kebijakan yang mendukung HIP menjadi salah satu langkah strategis untuk membangun tatanan hubungan industrial yang lebih baik, berkeadilan, dan seimbang antara semua pihak.

Ajakan dari Menaker Ida Fauziyah untuk menggalang kerjasama dalam menerapkan HIP diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju perbaikan hubungan industrial di Indonesia. Semoga acara Rakernas KSBSI ini dapat menjadi momentum yang tepat untuk memulai dialog, kolaborasi, dan tindakan nyata demi kesejahteraan seluruh pekerja di tanah air.

Dengan terus melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses hubungan industrial, Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara dengan pola hubungan yang lebih sehat, demi tercapainya tujuan bersama dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button