Gaya Hidup

Memahami Cara Menghitung Weton Jodoh dan Pernikahan: Arti, Makna, dan Manfaatnya dalam Tradisi Jawa

Weton merupakan konsep yang memiliki makna mendalam dan menjadi bagian penting dalam budaya Jawa. Dalam konteks pernikahan, weton digunakan untuk menghitung kecocokan antara calon pasangan berdasarkan hari dan tanggal lahir mereka. Bagi masyarakat Jawa, perhitungan ini sangat sakral dan sering kali dijadikan acuan dalam merencanakan pernikahan. Dengan memahami cara menghitung weton, pasangan bisa menentukan apakah mereka memiliki kecocokan yang baik dalam berumah tangga.

Weton dan Neptu

Weton merupakan gabungan antara sistem hari dalam kalender Islam yang terdiri dari tujuh hari dan sistem pasaran dalam kalender Jawa yang dikenal dengan nama pancawarna. Pancawarna mencakup lima hari pasaran: Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Dalam konteks ini, setiap hari kelahiran dan pasaran memiliki nilai atau angka tertentu yang dikenal dengan istilah neptu. Penjumlahan neptu dari hari lahir dan hari pasaran akan memberikan gambaran mengenai karakter dan hubungan potensial antara pasangan.

Cara Menghitung Neptu

Untuk menghitung neptu, Anda perlu mengetahui nilai dari hari kelahiran dan hari pasaran. Berikut adalah nilai neptu berdasarkan hari kelahiran dalam konteks kalender Jawa:

  • Hari Minggu: 5
  • Hari Senin: 4
  • Hari Selasa: 3
  • Hari Rabu: 7
  • Hari Kamis: 8
  • Hari Jumat: 6
  • Hari Sabtu: 9

Sementara itu, nilai neptu berdasarkan hari pasaran adalah sebagai berikut:

  • Hari Wage: 4
  • Hari Kliwon: 8
  • Hari Legi: 5
  • Hari Pahing: 9
  • Hari Pon: 7

Misalkan, calon mempelai laki-laki lahir pada hari Senin Wage. Dengan demikian, penghitungan neptu untuk laki-laki tersebut adalah 4 (Senin) + 4 (Wage) = 8. Jika calon mempelai perempuan lahir pada hari Rabu Pon, maka nilai neptunya adalah 7 (Rabu) + 7 (Pon) = 14. Untuk mengetahui tingkat kecocokan, jumlahkan angka hasil neptu kedua pasangan tersebut, yaitu 8 + 14 = 22.

Penafsiran Hasil Hitung

Dari hasil penjumlahan weton, dapat dilakukan klasifikasi mengenai kecocokan pasangan berdasarkan angka yang dihasilkan:

  • Pegat: Jika hasilnya 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, atau 36, hubungan ini berpotensi mengalami berbagai masalah, seperti persoalan ekonomi dan perselingkuhan.
  • Ratu: Jika hasilnya 2, 11, 20, atau 29, ini menunjukkan bahwa pasangan adalah jodoh sejati dengan hubungan harmonis.
  • Jodoh: Dengan angka 3, 12, 21, atau 30, artinya pasangan saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.
  • Topo: Hasil 4, 13, 22, atau 31 menunjukkan pasangan akan mengalami kesulitan di awal pernikahan, tapi kebahagiaan akan datang di kemudian hari.
  • Tinari: Hasilnya 5, 14, 23, atau 32, pasangan ini diramalkan akan memiliki rezeki yang cukup dan keberuntungan.
  • Padu: Hasil 6, 15, 24, atau 33 mencerminkan pasangan yang sering bertengkar, namun masalah tersebut tidak mengarah pada perceraian.
  • Sujanan: Hasil 7, 16, 25, atau 34 menyiratkan adanya ancaman pertengkaran besar dalam rumah tangga.
  • Pesthi: Hasil 8, 17, 26, atau 35 menunjukkan pasangan ini akan memiliki rumah tangga yang rukun walaupun tetap menghadapi masalah.

Sementara itu, jika hasil perhitungan neptu mencapai 25, maka itu merupakan tanda pengingat bagi pasangan untuk mempertimbangkan ulang sebelum melangkah ke pernikahan, karena potensi ketidakberuntungan dalam berumah tangga.

Manfaat Menghitung Weton Jodoh

Menghitung weton jodoh memiliki berbagai manfaat, di antaranya:

Mengetahui Sifat dan Karakter: Proses menghitung weton dapat membantu seseorang memahami sifat dan karakter pasangan. Dengan mengetahui baik buruknya sifat pasangan, hubungan dapat terjalin lebih harmonis.

Menjauhkan Hal Buruk: Dalam tradisi Jawa, puasa yang dilakukan pada weton setiap individu dipercaya dapat menjauhkan keburukan dan menghindarkan dari kesialan. Hal ini menjadi salah satu upaya spiritual untuk meraih keselamatan.

Hari Baik dan Buruk: Menggunakan perhitungan weton juga bisa membantu seseorang menentukan hari baik atau buruk untuk melakukan berbagai aktivitas penting, seperti bepergian atau mendirikan rumah.

Meraih Kehidupan yang Berkah: Dalam budaya Jawa, ada kebiasaan melakukan selametan saat memperingati weton untuk mensyukuri nikmat dan memohon keberkahan dalam hidupnya ke depan.

Dengan memahami dan menerapkan perhitungan weton dalam hubungan, pasangan diharapkan bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait pernikahan. Meskipun realitas hubungan tidak sepenuhnya bisa digambarkan oleh perhitungan, weton tetap menjadi bagian dari tradisi yang dihormati oleh masyarakat Jawa dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button