Teknologi

Melihat Perbandingan Jumlah BTS Smartfren (FREN) dan XL Axiata (EXCL): Siapa yang Unggul?

Persaingan di industri telekomunikasi Indonesia semakin ketat, terutama antara dua emiten besar, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL). Dalam banyak hal, salah satu indikator kunci dari kekuatan operasional mereka adalah jumlah stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) yang mereka operasikan. Dalam hal ini, Smartfren dan XL Axiata memiliki pendekatan yang cukup berbeda terkait pengembangan jaringannya.

Smartfren, Sang Pionir BTS 4G dan 5G

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengungkapkan bahwa perusahaan ini memiliki lebih dari 46.000 BTS yang tersebar di lebih dari 288 kota sepanjang kuartal pertama tahun 2024. Yang menarik, sejak awal berdirinya, Smartfren telah memilih untuk tidak mengimplementasikan BTS dengan jaringan 2G, melainkan fokus sepenuhnya pada pengembangan jaringan 4G dan 5G. "Sejak awal, Smartfren tidak menggunakan BTS 2G sama sekali, karena baik yang lama maupun yang baru sudah kami rancang untuk 4G," jelas Merza.

Sebaran BTS Smartfren mencakup daerah-daerah yang sering kali diabaikan operator lain, seperti Natuna, wilayah terpencil yang menjadi prioritas. Selain Natuna, jaringan Smartfren juga menjangkau Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Dengan komitmen ini, Smartfren berusaha untuk menjadi pilihan utama bagi pengguna yang mengandalkan konektivitas data yang andal.

XL Axiata, Masyarakat Beralih ke Data

Di sisi lain, XL Axiata mencatat bahwa mereka telah mengoperasikan 163.106 BTS, mengalami pertumbuhan tahunan (year-on-year) sebesar 9,6% pada kuartal I/2024. XL Axiata juga melakukan penyesuaian bertahap dari BTS 2G menjadi 4G. Head of External Communications XL Axiata, Henry Wijayanto, mengatakan, "Saat ini hingga akhir tahun kami masih akan terus melakukan penyesuaian BTS 2G menjadi BTS 4G secara bertahap di beberapa wilayah, menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan perkembangan kebutuhan pelanggan."

Langkah ini menunjukkan respons XL Axiata terhadap perubahan perilaku konsumen yang semakin beralih dari telekomunikasi berbasis suara ke data, khususnya dalam penggunaan jaringan LTE. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat posisi XL Axiata di pasar yang sangat kompetitif.

Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan Jaringan

Perbandingan jumlah BTS antara kedua operator ini menjadi gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana masing-masing perusahaan mendekati pertumbuhan dan pengembangan jaringannya. Smartfren, yang tak hanya fokus pada pertumbuhan tetapi juga pada penyediaan layanan yang berbasis teknologi terkini, berusaha mengejar pangsa pasar di daerah yang selama ini kurang terlayani oleh operator lain. Pendekatan ini membuat mereka menjadi pemain yang memiliki kekuatan inovatif dalam jaringan.

Sebaliknya, XL Axiata, meskipun memiliki jumlah BTS yang lebih banyak, sedang dalam proses transisi yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan yang terus berubah. Dengan rencana untuk menambah 10.000 BTS 4G sepanjang tahun ini, XL Axiata bertujuan untuk meningkatkan layanannya, terutama di wilayah yang padat penduduk dan berpotensi tinggi.

Rencana Merger yang Menarik Perhatian

Di tengah persaingan ini, muncul informasi terkait rencana merger antara Smartfren dan XL Axiata. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas telah menandatangani nota kesepahaman untuk menjajaki potensi merger, yang bertujuan untuk menciptakan entitas baru dengan kekuatan yang lebih besar. Group Chief Financial Officer Axiata, Nik Rizal Kamil, menyatakan bahwa proses due diligence sedang berlangsung dan diharapkan rampung pada akhir tahun ini.

Merger ini, jika terjadi, dapat mengubah lanskap industri telekomunikasi Indonesia secara signifikan. Dengan menggabungkan kelebihan jaringan Smartfren yang modern dan fokus pada teknologi mutakhir, serta jumlah BTS XL Axiata yang lebih besar, potensi untuk menciptakan sinergi yang menguntungkan bagi kedua perusahaan sangat besar.

Kesimpulan

Dalam analisis perbandingan antara Smartfren dan XL Axiata, dapat dilihat bahwa kedua perusahaan memiliki strategi dan pendekatan yang unik dalam mengelola jaringan mereka. Smartfren menunjukkan komitmennya pada teknologi terbaru dengan fokus pada BTS 4G dan 5G, sementara XL Axiata memanfaatkan jumlah BTS yang lebih banyak untuk memastikan layanan yang lebih luas. Dengan rencana merger yang sedang dipertimbangkan, industri telekomunikasi di Indonesia akan terus mengalami dinamika yang menarik dalam waktu dekat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button