Teknologi

MCI Selektif Danai Startup Berprospek Cerah: Inilah Daftar yang Jadi Pilihan!

Dalam situasi yang penuh tantangan di pasar modal ventura, PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) mengambil langkah strategis untuk menjadi lebih selektif dalam memberikan pendanaan kepada startup. Saat ini, banyak perusahaan modal ventura yang menghadapi penurunan dalam pendanaan, sehingga MCI berusaha memposisikan diri sebagai investor yang oportunistis tanpa target pendanaan yang kaku setiap tahunnya.

Direktur Utama MCI Ronald Simonangkir menjelaskan bahwa MCI tidak terikat oleh target investasi tahunan dan menekankan pentingnya memilih startup dengan potensi besar. "Kami memberikan pendanaan kepada startup yang kami yakin memiliki prospek besar kedepannya," ungkap Ronald dalam wawancara dengan Bisnis.com. Pendekatan ini mencerminkan strategi MCI untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pasar serta memperhatikan keberlanjutan investasi jangka panjang.

Ekosistem yang Luas menjadi salah satu keunggulan MCI. Sebagai bagian dari Mandiri Group dan terhubung dengan berbagai BUMN serta institusi lainnya, MCI memiliki jaringan yang cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan portofolio investasi. Ronald menegaskan, "MCI me-leverage ekosistem tersebut untuk membantu portofolio kami mengembangkan bisnisnya sehingga dapat mengurangi risiko investasi kami." Dengan strategi ini, MCI berharap dapat memberikan nilai tambah tidak hanya melalui dana, tetapi juga melalui akses jaringan yang luas.

Namun, kondisi makroekonomi turut mempengaruhi dinamika pendanaan. Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan modal ventura pada bulan Juni 2024 tercatat sebesar Rp16,90 triliun, mengalami penurunan 10,60% year-on-year dibandingkan dengan Rp18,91 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini juga terlihat dalam pembiayaan bulanan yang hanya turun tipis sebanyak 0,08% dari Rp16,92 triliun pada bulan Mei 2024. Ronald menjelaskan bahwa salah satu faktor utama dari penurunan ini adalah kenaikan suku bunga, yang berdampak signifikan terhadap cost of capital bagi startup.

Kendati terdapat tantangan, MCI optimis terhadap peluang yang ada. Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo), Eddi Danusaputro, menjelaskan bahwa tren investasi pada sektor-sektor tertentu masih menunjukkan pola yang stabil. "Setiap perusahaan ventura pasti punya mandat sektoral yang berbeda-beda. Tapi secara industry-wide, yang masih diminati masih sama dengan 2023," ujarnya.

Amvesindo mencatat terdapat 15 sektor startup yang menjadi fokus investasi pada tahun ini, mirip dengan tahun sebelumnya. Marketplace menjadi sektor yang paling diminati dengan total pendanaan mencapai USD1,51 miliar, diikuti oleh sektor fintech dengan pendanaan sebesar USD583 juta. Sektor-sektor lainnya yang menarik perhatian termasuk Aquatech (USD213 juta), EV (USD153 juta), serta healthtech (USD125 juta). Sektor e-commerce enabler dan agritech juga tercatat memiliki minat investasi meski dengan nilai yang lebih kecil.

Di samping itu, ada juga sektor Contech, Software as a Service (SaaS), dan online media, yang masing-masing mendapatkan nilai investasi yang signifikan, menunjukkan adanya diversifikasi minat di kalangan investor. Proptech dan food tech juga menyusul sebagai sektor yang menarik perhatian, meskipun dengan angka yang lebih rendah.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat penurunan dalam total pendanaan secara keseluruhan, pilihan investasi tetap menargetkan sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. Ronald menekankan bahwa MCI akan tetap meneruskan skema selektif ini untuk menemukan startup-startup yang dinilai memenuhi kriteria prospektif, sambil tetap memperhatikan hasil serta dampak yang dapat dihasilkan dari investasi tersebut.

MCI berupaya untuk menjadi lebih dari sekadar penyedia dana, tetapi juga mitra strategis bagi para pelaku startup yang dipilih. Melalui pendekatan yang lebih cermat dan fokus pada pengembangan melalui jaringan yang ada, MCI berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi ekosistem startup di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian, MCI tetap berkomitmen untuk berinvestasi pada startup yang dianggap mampu beradaptasi dengan kondisi pasar dan memiliki model bisnis yang berkelanjutan. Dengan kombinasi antara analisis mendalam dan kolaborasi erat dengan berbagai pihak dalam ekosistem, MCI meyakini bahwa mereka dapat membantu menciptakan inovasi yang lebih mendalam dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tanah air.

Sebagai kesimpulan, langkah selektif yang diambil MCI ini adalah refleksi dari kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam industri modal ventura, sekaligus menekankan pentingnya memiliki strategi investasi yang berlandaskan pada prospek jangka panjang.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button