PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan distributor kendaraan Mazda di Indonesia, optimis dapat menjual hingga 5.300 unit mobil pada akhir tahun ini. Pernyataan ini diungkapkan oleh Managing Director EMI, Ricky Thio, dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu (11/9/2024). Target penjualan tersebut diharapkan dapat setara dengan capaian tahun lalu meskipun pasar otomotif di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan.
“Tahun ini kita coba minimal bisa sama dengan [target] tahun lalu,” ungkap Ricky Thio. Angka penjualan Mazda pada tahun 2023 hingga saat ini telah mencapai hampir 3.700 unit, menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi pasar yang lesu.
Tidak ada revisi target penjualan yang dilakukan EMI meskipun situasi di pasar otomotif mengalami stagnasi. Ricky yakin bahwa pihaknya dapat memenuhi target, “Kami yakin bisa mencapai angka tahun lalu. Hopefully kita mencapai [target] tahun lalu.” Optimisme tersebut tentu bukan tanpa alasan, di mana merek Mazda dikenal memiliki basis pelanggan yang setia serta produk yang kian diterima di pasaran.
Model CX-5 menjadi tulang punggung penjualan Mazda tahun ini. Ricky menjelaskan bahwa meski ada produk terbaru, seperti CX-60, yang mendapatkan respon positif dari konsumen, penjualan CX-5 masih mendominasi angka keseluruhan penjualan. “Kalau dilihat dari angka, ya pasti masih CX-5, CX-3, Mazda 3 hatchback,” jelasnya lagi. Data juga menunjukkan bahwa model CX-5 telah terjual hingga 840 unit dalam periode Januari-Juli 2024, menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Keberhasilan Mazda dalam mencapai target penjualan tak terlepas dari strategi pemasaran yang tepat dan pengenalan produk-produk baru yang juga mendapatkan perhatian di pasar. Penjualan CX-5 yang solid selama ini menjadi gambaran bahwa SUV kelas menengah ini berhasil menjawab kebutuhan konsumen. Selain itu, inovasi teknologi dan desain mobil yang menarik juga menjadi daya tarik yang kuat bagi masyarakat Indonesia yang semakin mengutamakan kenyamanan dan keamanan berkendara.
Sementara itu, situasi pasar otomotif secara keseluruhan masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kenaikan biaya bahan baku dan ketidakpastian ekonomi global. Meskipun demikian, Ricky memandang hal ini sebagai peluang untuk meningkatkan kompetisi sehat antarmerek di Indonesia. “Pagi para pelaku industri otomotif harus tetap menjaga daya saing dan berinovasi, baik dalam produk maupun layanan purna jual,” katanya.
Investor dan konsumen mulai beranjak untuk memantau berbagai inovasi yang ditawarkan perusahaan otomotif, dan hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Mazda tetap optimis dalam memasarkan produk baru mereka. Meskipun berbagai model dari merek lain juga meramaikan pasar, Ricky percaya bahwa dengan karakteristik dan fitur unggulan yang dimiliki Mazda, mereka mampu mempertahankan pangsa pasar yang cukup signifikan.
Dua model kemudian, CX-3 dan Mazda 3 hatchback, juga berkontribusi dalam angka penjualan. Model-model ini dikenal memiliki desain sporty serta performa mesin yang bertenaga, menjadikannya pilihan menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan multifungsi.
Upaya Mazda untuk memperkuat pangsa pasarnya inipun terlihat dari peluncuran beberapa program promosi maupun diskon menarik yang ditawarkan kepada konsumen. Ricky menyatakan bahwa strategi ini bertujuan untuk menyatukan ikatan antara brand Mazda dengan konsumennya, serta memberikan nilai lebih kepada pelanggan.
Dari perspektif pasar otomotif Indonesia, jelas bahwa gempuran produk baru oleh berbagai merek dapat menciptakan persaingan yang semakin ketat. Akan tetapi, dengan pengalaman dan pemahaman mendalam tentang pasar, Mazda tampak berkomitmen untuk menawarkan produk yang bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan pasar tetapi juga memberi pengalaman berkendara yang lebih baik.
"Kami percaya jika bisa memberikan pelayanan dan produk yang lebih baik, akan ada peningkatan minat beli masyarakat," lanjut Ricky. Harapannya, dengan terus beradaptasi terhadap kebutuhan dan keinginan pasar, Mazda dapat memelihara dan bahkan meningkatkan pertumbuhan penjualannya di tahun-tahun mendatang.
Dengan strategi yang solid dan produk berkualitas, Mazda tidak hanya berfokus pada peningkatan angka penjualan, tetapi juga menjalin hubungan yang lebih dekat dan lebih kuat dengan konsumennya, yang diharapkan akan berdampak positif dalam pertumbuhan jangka panjang. Di tengah persaingan yang ketat dalam industri otomotif, keberhasilan ini menjadi hal yang sangat diharapkan untuk terus berkembang sejalan dengan perubahan tren dan preferensi konsumen di Indonesia.