Teknologi

Mastercard Investasikan Rp40 Triliun untuk Akuisisi Perusahaan Intelijen Recorded Future

Mastercard telah mengumumkan rencana ambisius untuk mengakuisisi perusahaan intelijen siber, Recorded Future, dengan nilai transaksi mencapai US$2,6 miliar atau setara dengan Rp40 triliun. Langkah tersebut bertujuan untuk memperkuat keamanan siber bagi para pelanggan Mastercard dan memperluas jangkauan layanan keamanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi Mastercard untuk mengimbangi tantangan ancaman siber yang semakin meningkat di seluruh dunia.

Recorded Future sendiri merupakan perusahaan intelijen yang telah memiliki lebih dari 1.900 klien yang tersebar di 75 negara. Klien-klien tersebut mencakup pemerintah di 45 negara serta lebih dari setengah perusahaan dalam daftar Fortune 100. Dengan portofolio yang luas, Recorded Future membantu organisasi dalam mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengatasi potensi serangan siber sebelum terjadi. Hal ini menjadikan Recorded Future sebagai salah satu pemain utama dalam industri intelijen siber yang semakin krusial di era digital saat ini.

Kesepakatan antara Mastercard dan Recorded Future diatur melalui Insight Partners, yang merupakan pemilik Recorded Future. Saat ini, akuisisi tersebut masih dalam tahap peninjauan regulasi, tetapi kedua belah pihak menargetkan untuk menyelesaikan proses akuisisi pada kuartal pertama tahun 2025. Dalam pernyataannya, Mastercard menggarisbawahi bahwa penggabungan ini diharapkan dapat memberikan kemampuan intelijen ancaman yang lebih luas kepada jaringan pedagang dan lembaga keuangan yang mereka layani.

Craig Vosburg, Kepala Layanan Mastercard, menyatakan bahwa "kepercayaan adalah dasar dari setiap hubungan." Ia menekankan bahwa penambahan Recorded Future akan meningkatkan ketenangan pikiran sebelum, selama, dan setelah transaksi pembayaran. "Bersama-sama kita akan berinovasi lebih cepat, menciptakan model yang lebih cerdas, dan mengantisipasi ancaman yang muncul sebelum serangan siber dapat terjadi," tambahnya. Hal ini menunjukkan komitmen Mastercard untuk tidak hanya menjadi pemimpin dalam sistem pembayaran, tetapi juga dalam memberikan solusi keamanan yang efektif.

Sebagai respons terhadap akuisisi ini, Recorded Future berencana untuk memanfaatkan jangkauan global Mastercard dan basis pelanggan yang luas untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. CEO Recorded Future, Christopher Ahlberg, menjelaskan bahwa tujuan awal pendirian perusahaan ini adalah "mengamankan dunia dengan kecerdasan." Ia percaya bahwa bermitra dengan Mastercard akan memungkinkan mereka untuk membantu berbagai bisnis dan pemerintah dalam menentukan langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri dari serangan siber.

Keberadaan intelijen yang kuat dan akurat menjadi semakin penting di dunia yang serba digital ini. Seiring meningkatnya jumlah serangan siber yang menargetkan berbagai sektor, baik publik maupun swasta, perusahaan-perusahaan mulai menyadari pentingnya investasi pada teknologi yang dapat membantu mereka dalam mendeteksi dan merespons ancaman dengan cepat. Dengan bergabungnya Recorded Future ke dalam Mastercard, diharapkan akan ada peningkatan signifikan dalam kemampuan deteksi dan respons terhadap serangan tersebut.

Kolaborasi antara kedua perusahaan juga akan meliputi pengembangan layanan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Layanan ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih cepat dan akurat kepada lembaga keuangan ketika ada indikasi bahwa kartu pembayaran telah dibobol. Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan intelijen siber, Mastercard dan Recorded Future berupaya untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh pelanggan mereka, sekaligus meningkatkan kepercayaan dalam menggunakan layanan finansial digital.

Seiring dengan pertumbuhan penggunaan teknologi finansial dan pembayaran digital, tantangan keamanan siber telah menjadi salah satu isu utama yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar. Banyak dari mereka berinvestasi dalam solusi keamanan untuk melindungi data dan informasi pelanggan mereka, serta menjaga reputasi perusahaan. Dalam konteks ini, akuisisi oleh Mastercard menjadi langkah strategis untuk memperkuat pertahanan mereka dan menawarkan solusi yang lebih komprehensif kepada pelanggan.

Dengan akuisisi ini, Mastercard menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan keamanan dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh pelanggan. Membangun kepercayaan di era digital adalah tantangan tersendiri, dan langkah ini diharapkan dapat memberikan ketenangan pikiran lebih bagi anggota jaringan Mastercard, termasuk konsumen dan berbagai lembaga keuangan.

Selain fokus pada keamanan siber, rencana Mastercard ini juga mencerminkan tren yang berkembang di kalangan perusahaan teknologi untuk berkolaborasi dan berinvestasi dalam perusahaan-perusahaan yang memiliki keahlian spesifik. Dengan adanya sinergi antara teknologi keamanan siber dan layanan pembayaran, Mastercard ingin memastikan bahwa mereka tetap berada di garis depan inovasi dalam industri ini.

Prospek masa depan untuk kombinasi Mastercard dan Recorded Future sangat cerah, terutama dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keamanan siber di kalangan bisnis dan pemerintah. Di tengah ketidakpastian global, akuisisi ini bisa jadi menjadi tonggak penting dalam upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua pengguna teknologi di seluruh dunia.

Melalui langkah besar ini, Mastercard berharap dapat memperkuat kapabilitasnya sekaligus membuka lebih banyak peluang untuk inovasi yang akan bermanfaat bagi seluruh ekosistem keuangan. Pelanggan diharapkan dapat merasakan dampak positif dari akuisisi ini dalam bentuk layanan yang lebih aman dan efisien, memberikan mereka kontrol lebih besar terhadap keamanan transaksi mereka.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button