Gaya Hidup

Marissa Haque Meninggal Mendadak: Benarkah Alami Sindrom Kematian Mendadak?

Artis senior dan mantan politikus Marissa Haque meninggal dunia secara mendadak pada Rabu (2/10/2024) malam, mengejutkan banyak pihak dan membuat publik berduka. Kepergian Marissa, yang merupakan istri penyanyi Ikang Fawzi, mengundang rasa penasaran tentang penyebab kematiannya, mengingat almarhumah tidak memiliki riwayat penyakit serius.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa kematian mendadak tersebut kemungkinan terkait dengan sindrom kematian mendadak (SDS). SDS adalah kondisi yang sering kali tidak terdiagnosis sebelumnya dan dapat berakibat fatal. Sindrom ini melibatkan serangkaian gangguan jantung yang menyebabkan henti jantung secara tiba-tiba tanpa gejala yang terlihat.

Menurut informasi dari Healthline, SDS dapat disebabkan oleh masalah struktural yang ada pada jantung, atau gangguan pada saluran listrik jantung. Gangguan ini dapat memicu serangan jantung mendadak, bahkan bagi orang yang terlihat sehat. Mengingat Marissa Haque yang terkenal dengan penampilan dan kesehatannya yang prima, kemungkinan bahwa SDS menjadi penyebab kematiannya perlu dicermati lebih lanjut.

SDS sering kali sulit terdeteksi. Banyak kasusnya yang tidak terdiagnosis dengan baik, sehingga saat seseorang meninggal dengan kondisi ini, penyebab kematiannya sering dianggap sebagai serangan jantung alami. Namun, seiring dengan pemahaman yang lebih dalam tentang sindrom ini, semakin jelas bahwa SDS sebenarnya menjadi penyebab utama dari kejadian kematian mendadak yang terjadi pada banyak individu.

Risiko henti jantung mendadak sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja, termasuk mereka yang tidak menunjukkan gejala atau memiliki masalah kesehatan yang jelas. Dalam kasus sindrom kematian mendadak pada orang dewasa (SADS), lebih dari 20 persen anggota keluarga dekat dari penderita juga berisiko mengalami kondisi serupa. Hal ini menunjukkan adanya faktor genetik yang dapat memicu kondisi ini.

Faktor genetik bukan satu-satunya penyebab. Beberapa kondisi medis tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sindrom kematian mendadak. Contohnya, penyakit jantung, epilepsi, dan gangguan irama jantung termasuk di antara kondisi yang dapat memicu kematian mendadak. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti lithium, yang sering digunakan untuk mengobati gangguan bipolar, juga telah diidentifikasi sebagai faktor risiko SDS.

Dengan berpulangnya Marissa Haque, perhatian publik semakin terfokus pada sindrom ini dan pentingnya kesadaran akan risiko yang tidak selalu tampak. Banyak orang tidak menyadari potensi risiko ini hingga terlambat, ketika serangan jantung mendadak terjadi tanpa adanya tanda peringatan sebelumnya. Ini menjadi pengingat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan memahami potensi risiko menyembunyikan masalah kesehatan yang lebih serius.

Peningkatan kesadaran mengenai sindrom kematian mendadak sangat penting, tidak hanya bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan jantung, tetapi juga bagi masyarakat umum. Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan mendiskusikan potensi faktor risiko dengan tenaga medis, terutama jika terdapat gejala yang mencurigakan atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Dukungan dan edukasi bagi masyarakat tentang sindrom kematian mendadak dan faktor-faktor pemicu yang dikenal juga harus terus ditingkatkan. Masyarakat perlu diberi pengetahuan tentang gejala-gejala yang mungkin mengindikasikan gangguan jantung, serta langkah pencegahan yang bisa diambil untuk mengurangi risiko mengalami kondisi ini.

Marissa Haque meninggalkan jejak yang kuat di dunia seni dan politik. Keluarga dan kerabat, serta penggemarnya, tentu masih merasakan kehilangan yang mendalam. Selama masa berduka ini, penting untuk mencermati penyebab kematian yang tragis dan meningkatkan kesadaran akan sindrom kematian mendadak. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak orang yang tercerahkan tentang risiko ini untuk dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan mereka dan orang-orang terdekat.

Kematian Marissa menjadi pengingat keras bahwa kesehatan jantung adalah aspek yang tidak boleh diabaikan dalam hidup kita. Masyarakat perlu berpedoman pada pengetahuan terbaru mengenai risiko kesehatan dan menjadikan pemeriksaan kesehatan rutin sebagai bagian dari gaya hidup. Kesadaran ini bisa mencegah kehilangan lebih banyak individu berharga di masa depan akibat sindrom kematian mendadak yang sering kali sama sekali tidak terduga.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button