Bisnis

Mantap! Pegadaian Ubah Produk Kopi Menjadi Laba Rp850 Juta di Tengah Krisis Ekonomi

PT Pegadaian (Persero) telah menunjukkan langkah inovatif dengan mengubah nilai ekonomis komoditas kopi yang dikelola menjadi sekitar Rp850 juta per hektare (ha), sebuah peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan nilai sebelumnya yang hanya mencapai Rp15 juta per ha. Langkah ini ditempuh melalui pengembangan gerai kopi The Gade Coffee & Gold, yang menjadi salah satu inisiatif Pegadaian untuk meningkatkan nilai tambah dari produk kopi lokal.

Proses pengolahan kopi yang dikelola Pegadaian mencakup serangkaian tahapan mulai dari menanam hingga penyajian. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso, menjelaskan bahwa dari satu hektare tanaman kopi, dapat dihasilkan 1,5 hingga 2 ton kopi. Setelah proses pengeringan, hasilnya akan menjadi 500 kilogram biji kopi. Proses selanjutnya melibatkan pengolahan biji kopi menjadi roasted bean (biji kopi panggang), lalu menjadi bubuk kopi, dan akhirnya disajikan siap seduh.

Sunarso menambahkan bahwa dari biji kopi kering yang dihasilkan, bisa diseduh menjadi 57 ribu cup kopi, sehingga nilai yang dihasilkan dari satu hektare bisa meningkat hingga Rp850 juta. "Ini adalah contoh nyata dari penciptaan nilai tambah yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat dan petani kopi lokal," ungkap Sunarso.

Dampak positif pengembangan bisnis kopi bukan hanya dirasakan oleh Pegadaian, tetapi juga oleh para petani lokal. Pegadaian tidak hanya fokus pada pendapatan finansial, melainkan juga memiliki misi sosial untuk menyerap dan mempromosikan produksi kopi lokal. Dengan mengenalkan berbagai macam kopis asli dari Nusantara, Pegadaian berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberagaman dan kualitas kopi Indonesia.

"Kita sadar ada tujuan lain yang lebih mulia karena Indonesia kaya akan berbagai jenis kopi. Oleh karena itu, kami mengumpulkan kopi-kopi terbaik dari seluruh Indonesia di The Gade Coffee & Gold," tambahnya. Melalui gerai ini, Pegadaian berkomitmen untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memberikan keadilan bagi petani kopi.

Sementara itu, Damar Latri Setiawan, Direktur Utama Pegadaian, menyampaikan bahwa saat ini The Gade Coffee & Gold telah memiliki 45 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembukaan outlet baru ini ditujukan untuk menarik nasabah generasi milenial, yang memang memiliki kecenderungan untuk mencari pengalaman baru, tidak hanya dalam hal produk tetapi juga dalam gaya hidup.

"Kami memulai dari satu outlet, kemudian dalam sebulan langsung dibuka hingga 12 wilayah. Kini, The Gade Coffee & Gold di Brilian Tower adalah outlet ke-45. Ini menunjukkan bahwa branding yang kami kembangkan berhasil, dan tampaknya respon masyarakat sangat positif," ungkap Damar.

Menurut Damar, keberhasilan The Gade Coffee & Gold tidak terlepas dari perhatian yang diberikan kepada kualitas produk dan tampilan outlet yang kekinian. Dengan konsep yang modern, Pegadaian mampu menarik minat dan perhatian terutama dari kalangan milenial, yang diharapkan akan meningkatkan penyerapan produk kopi lokal.

Selain itu, Damar juga membeberkan bahwa bisnis berbasis gadai saat ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat, yakni sekitar 24 persen, dengan laba perusahaan tumbuh di atas 30 persen. Keberhasilan ini tentunya juga menjadi kontribusi penting terhadap pendapatan umum perusahaan dan negara melalui dividen dan pajak yang dibayarkan. Sunarso menyatakan apresiasinya terhadap kinerja Pegadaian di bawah kepemimpinan Damar yang telah memberikan dampak signifikan baik bagi BRI maupun masyarakat luas.

Pengembangan nilai tambah dalam sektor pertanian, khususnya kopi, merupakan langkah strategis untuk memajukan perekonomian nasional. Selain membantu meningkatkan pendapatan petani, upaya ini juga berpotensi membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Dengan keberadaan gerai The Gade Coffee & Gold, Pegadaian berupaya untuk menjembatani petani dengan konsumen, menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Secara keseluruhan, inisiatif Pegadaian untuk mengolah kopi menjadi produk bernilai tinggi adalah langkah yang patut dicontoh. Pengoptimalan komoditas lokal menjadi nilai tambah tidak hanya membantu perekonomian nasional tetapi juga mempertahankan warisan budaya yang kaya dari industri kopi Indonesia. Terlebih, dengan meningkatnya kesadaran akan konsumsi produk lokal, diharapkan lebih banyak perusahaan akan mengambil langkah serupa dalam pengembangan produk pertanian untuk mendukung kesejahteraan petani dan perekonomian nasional.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button