Bisnis

Manparekraf Klaim Program AKI Berhasil Pulihkan Pelaku Ekonomi Kreatif di Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan bahwa program Apresiasi Kreativitas Indonesia (AKI) diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi pemulihan sektor ekonomi kreatif yang telah tertekan akibat pandemi COVID-19. Menurut menteri Kemenparekraf, Sandiaga Uno, program ini dirancang untuk memberikan dukungan kepada pelaku usaha di berbagai subsektor ekonomi kreatif, termasuk seni, desain, musik, film, serta industri kreatif lainnya.

Krisis pandemi yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 telah memperparah kondisi sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Banyak pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan, bahkan harus menutup bisnis mereka sementara waktu. Dengan diluncurkannya program AKI, Kemenparekraf berharap dapat memulihkan potensi dan inovasi yang dimiliki pelaku ekonomi kreatif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Program AKI terdiri dari berbagai inisiatif yang menyasar pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan pelatihan, akses pendanaan, serta jaringan pasar yang lebih luas. Melalui program ini, pelaku usaha diberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk mereka agar lebih kompetitif di pasar domestik maupun internasional. Program ini juga mencakup penyelenggaraan berbagai festival dan kegiatan promosi untuk mengangkat kembali minat masyarakat terhadap produk-produk kreatif lokal.

Sandiaga Uno menambahkan bahwa program AKI merupakan salah satu langkah konkret dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh industri kreatif. "Kami ingin memastikan bahwa pelaku ekonomi kreatif tidak tertinggal dan dapat bangkit kembali setelah masa sulit ini. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka bisa beradaptasi dengan situasi yang terus berubah," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual.

Dalam pelaksanaannya, program AKI melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, asosiasi, dan komunitas kreatif. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa program yang dijalankan dapat menjangkau semua pelaku ekonomi kreatif di seluruh nusantara. Dengan pendekatan kolaboratif ini, diharapkan setiap daerah bisa mengembangkan potensi kreativitas lokal yang unik dan kearifan lokal yang ada.

Sebagai tindak lanjut dari program tersebut, Kemenparekraf juga melakukan pemetaan terhadap subsektor kreativitas yang paling terdampak, serta mencari solusi yang tepat untuk mendorong pemulihan yang lebih cepat dan efektif. Data menunjukkan bahwa subsektor film, musik, dan seni pertunjukan merupakan yang paling parah terpengaruh oleh pandemi. Oleh karena itu, Kemenparekraf berfokus pada pengembangan dan revitalisasi subsektor tersebut melalui program AKI.

Dalam upaya mendukung program AKI, Kemenparekraf menggandeng berbagai lembaga dan organisasi internasional untuk memberikan masukan dan dukungan teknis. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pelaku ekonomi kreatif melalui akses kepada berbagai sumber daya dan pengetahuan terbaru. Dengan demikian, pelaku ekonomi kreatif diharapkan tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga mampu berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berubah.

Pentingnya program ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku ekonomi kreatif, tetapi juga oleh masyarakat luas. Revitalisasi sektor ekonomi kreatif dipandang sebagai bagian penting dari upaya pemulihan ekonomi nasional pascapandemi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ekonomi kreatif menyumbang sekitar 7,44% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dengan pemulihan yang cepat, diharapkan kontribusi sektor ini bisa kembali meningkat dan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemenparekraf juga berencana untuk menyelenggarakan berbagai kompetisi dan penghargaan bagi pelaku ekonomi kreatif yang berhasil berinovasi dalam produk dan layanan mereka. Ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berusaha keras dalam menciptakan tren baru di tengah tantangan yang ada. "Kami ingin memberikan pengakuan kepada mereka yang tetap kreatif dan inovatif, meskipun dalam situasi yang sulit," kata Sandiaga.

Diharapkan, dengan program AKI ini, para pelaku ekonomi kreatif tidak saja dapat bangkit kembali, tetapi juga mampu untuk mengembangkan inovasi yang berkelanjutan. Inovasi ini penting untuk menjaga daya saing produk kreatif Indonesia di kancah global. Pelaku ekonomi kreatif diharapkan dapat memanfaatkan peluang di era digital yang semakin terbuka, serta mengoptimalkan platform online dalam memasarkan produk mereka.

Secara keseluruhan, program AKI diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi sektor ekonomi kreatif Indonesia untuk bangkit dan tumbuh lebih kuat di masa depan. Kemenparekraf percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, pelaku ekonomi kreatif bisa kembali berkontribusi secara maksimal bagi perekonomian nasional. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga membangun semangat kolaborasi dan kebersamaan di antara para pelaku industri kreatif di seluruh Indonesia.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button