Kuala Lumpur: Malaysia mempersiapkan diri untuk memegang keketuaan ASEAN di tahun 2025, dan melihat kesempatan ini sebagai momen penting untuk memperkuat kerja sama perdagangan, baik dengan negara-negara anggota ASEAN maupun dengan mitra dagang lainnya. Deputy CEO Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), Abu Bakar Yusof, menajamkan fokus ini dalam konferensi pers yang diadakan pada saat pameran MIHAS di MITEC, Kuala Lumpur pada 17 September 2024.
Dengan populasi yang hampir mencapai 700 juta jiwa, ASEAN terbukti menjadi platform perdagangan yang signifikan. Menurut Abu Bakar, nilai perdagangan Malaysia dengan negara-negara anggota ASEAN berkisar 25 hingga 27 persen dari total volume perdagangan negara tersebut. Ini menunjukkan bahwa ASEAN bukan hanya pasar penting, tetapi juga mitra yang strategis dalam konteks ekonomi Malaysia.
“Perdagangan dengan ASEAN berlangsung signifikan, terlebih nanti tahun depan saat Malaysia menjadi ketua ASEAN,” kata Abu Bakar, menekankan potensi yang ada untuk memperluas kerja sama ekonomi di tingkat regional. Dengan menjadi ketua ASEAN, Malaysia akan menyelenggarakan berbagai program dan pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan interaksi bisnis di antara negara-negara anggota. Rangkaian program tersebut diharapkan dapat mendatangkan inovasi dan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dalam ekonomi ASEAN.
Di samping itu, Malaysia juga berkomitmen untuk memperkuat kerja sama perdagangan dengan Tiongkok. Abu Bakar menggarisbawahi pentingnya hubungan ini, mengingat Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama lima dekade. Pada tahun ini, Malaysia dan Tiongkok merayakan 50 tahun hubungan diplomatik, sebuah pencapaian yang akan diwarnai dengan penyelenggaraan Malaysia-China Summit (MCS) di kompleks MITEC pada tanggal 17 hingga 19 Desember mendatang.
“Tiongkok merupakan mitra penting bagi Malaysia, dan juga sangat penting bagi ASEAN,” ujar Abu Bakar. Hubungan yang erat dengan Tiongkok memberikan banyak keuntungan bagi Malaysia, terutama dalam hal akses ke pasar dan teknologi. Dengan berkembangnya ekonomi Digital, kerjasama antara kedua negara ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menguntungkan kedua belah pihak.
Pameran MIHAS, yang merupakan event tahunan, juga menjadi ajang bagi Malaysia untuk mempromosikan produk-produk halal. Sebagai salah satu pameran terbesar di Asia Tenggara yang khusus membahas produk halal, MIHAS memberikan platform untuk pelaku usaha lokal dan internasional untuk menunjukkan produk dan inovasi terbaru mereka. Hal ini tidak hanya menarik perhatian nasional tetapi juga internasional, menciptakan peluang bagi perusahaan kecil dan menengah untuk terlibat dalam jaringan dagang global.
Kerja sama perdagangan yang kuat di wilayah ASEAN sangat diperlukan, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi, dan gangguan rantai pasokan. Negara-negara anggota ASEAN perlu bersinergi untuk menciptakan kebijakan dan prakarsa yang memfasilitasi perdagangan lintas batas, yang merupakan kunci untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan ini.
Seiring dengan perjalanan menuju keketuaan ASEAN, Malaysia bertekad untuk menjadi kekuatan pendorong dalam memfasilitasi perdagangan regional. Rencana Malaysia untuk menjadi ketua akan membawa serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat integrasi ekonomi dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik antar negara anggota. Langkah ini diharapkan akan meningkatkan kolaborasi lintas sektor dalam bidang investasi, inovasi, dan perdagangan.
Sementara itu, dampak positif dari tren perdagangan yang sedang berlangsung di ASEAN dapat dilihat dari pertumbuhan investasi yang terukur di dalam dan luar kawasan. Ketersediaan sumber daya manusia yang terampil, pasar yang besar, dan ekonomi yang semakin beragam memberikan kemungkinan bagi para investor untuk mengeksplorasi kesempatan baru di pasar ASEAN.
Sebagai langkah awal menuju keketuaan, Malaysia berusaha untuk mengkaji dan memperkuat hubungan dengan berbagai negara, baik dalam konteks bilateral maupun multilateral. Melalui pameran MIHAS dan berbagai inisiatif terkait perdagangan, Malaysia berusaha mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di kawasan dan sebagai jembatan antara ASEAN dan mitra dagangnya lainnya.
Kedepannya, dengan berbagai program yang direncanakan, Malaysia berharap dapat menciptakan iklim yang lebih kondusif untuk investasi dan perdagangan di kawasan. Adanya kerja sama yang erat antara negara-negara ASEAN penting untuk menciptakan sinergi yang dapat menghadapi tantangan global dan meningkatkan daya saing wilayah.
Malaysia tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut, dengan langkah-langkah strategis yang sudah mulai diimplementasi sejak sekarang. Melihat potensi ekonomi yang besar di dalam ASEAN serta hubungan yang kuat dengan negara besar seperti Tiongkok, Malaysia menunjukkan keinginan yang kuat untuk tidak hanya memperkuat kerjasama perdagangan, tetapi juga untuk memimpin inisiatif yang dapat memberikan manfaat luas bagi semua negara anggota ASEAN.