Maia Estianty, seorang musisi dan produser musik Tanah Air, baru-baru ini mencuri perhatian publik setelah ungkapannya mengenai cara mendidik anak-anaknya dalam menjalankan ibadah, khususnya salat. Dalam tayangan program YouTube "Need A Talk", Maia berbagi pengalaman pribadinya di mana ia mengharuskan putra bungsunya, Dul Jaelani, untuk menjalani salat sebagai syarat tinggal bersamanya. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya pendidikan agama dalam keluarganya, meskipun ia sendiri belum mengenakan hijab.
Maia Estianty dikenal sebagai sosok yang religius, meskipun penampilannya kerap kali menjadi perbincangan. Mendengar kata "Maia", banyak yang langsung mengaitkannya dengan kariernya yang cemerlang di industri musik serta hubungannya dengan kedua putranya, Al Ghazali dan El Rumi, yang juga berkarir sebagai musisi. Maia telah menunjukkan sikap positif dalam mendidik anak-anaknya tentang nilai-nilai spiritual. Di acara tersebut, Maia dengan bangga mengatakan bahwa saat ini Al, El, dan Dul sudah menjalankan ibadah dengan baik.
Maia juga mengisahkan saat Dul Jaelani pindah ke rumahnya. Untuk bisa tinggal bersamanya, Dul diajak untuk berkomitmen terhadap ibadah salat. “Kamu kalau mau pindah di rumah aku, kamu harus salat dulu,” ungkap Maia. Pernyataan tersebut menunjukkan metode pengasuhan yang digunakan Maia: tidak hanya mengandalkan instruksi verbal, tetapi juga mengharuskan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalaman lain yang menjadi momen emosional bagi Maia dan Dul adalah ketika Dul terlibat dalam insiden tabrakan yang mengejutkan publik. Maia mengingat ulang, saat itu ia menekankan kepada Dul agar mendekatkan diri kepada Allah. “Kamu mau minta tolong sama Allah untuk supaya kamu aman, selamat,” nasihat Maia mengingatkan Dul untuk selalu beriman dan berdoa kepada Allah. Pentingnya iman dalam situasi sulit memang menjadi salah satu pokok ajaran yang ingin disampaikan Maia kepada anak-anaknya.
Setelah mengatasi masalah hukum dan dijatuhi pidana bersyarat, kondisi psikologis dan spiritual Dul tampak berubah ke arah yang lebih baik. Maia menyebutkan bahwa setelah kasus itu, Dul menunjukkan rasa syukur dan lebih serius dalam beribadah. "Langsung sujud syukur waktu itu. Dia beribadah luar biasa karena merasa ditolong banget sama Allah," kata Maia menggambarkan kesadaran religius putranya yang semakin mendalam.
Pernyataan Maia tentang pengasuhan dan pendidikan agama anak-anaknya tersebut mendapatkan Sanjungan dari banyak netizen. “Meski Bunda belum berhijab, tapi akhlaknya baik,” tulis salah satu penggemar. Komentar lain menyebutkan bahwa Maia adalah contoh nyata dari seorang ibu yang baik dan patut dicontoh, terlepas dari pilihan pribadinya untuk belum berhijab. Banyak yang sepakat bahwa akhlak dan cara mendidik anak lebih penting daripada sekadar penampilan luar.
Diskusi tentang cara berpakaian dan keyakinan agama sering kali memicu perdebatan. Tetapi di sini, Maia memberikan gambaran bahwa tindakan dan akhlak positif dapat berbicara lebih keras daripada sebatas penampilan, menunjukkan bahwa keduanya tidak selalu berhubungan langsung. Dengan sikapnya yang terbuka dan komunikatif kepada anak-anaknya mengenai nilai-nilai agama, Maia memberikan contoh yang seharusnya menjadi panutan bagi banyak orang tua di luar sana.
Sebagai seorang public figure, Maia Estianty memiliki pengaruh yang besar, terutama di kalangan generasi muda. Dengan berbagi pengalaman dan cara mendidik anak yang berdasarkan nilai-nilai agama, Maia tidak hanya memperkuat posisi dirinya sebagai seorang ibu yang baik, tetapi juga membantu menyebarkan pesan penting tentang iman dan pengertian spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini menjadi bukti bahwa meskipun Maia belum beralih untuk berhijab, langkah yang diambilnya dalam mendidik anak tentang agama adalah sesuatu yang patut diapresiasi dan dicontoh oleh orang tua lainnya. Momen ini juga menggambarkan tantangan yang kerap dihadapi para wanita, terutama di kalangan masyarakat yang menilai dari penampilan luar.
Selain membuat konten-konten menarik di media sosial dan YouTube, Maia juga mengajak anak-anaknya terlibat dalam aktivitas sosial dan keagamaan. Saat ibadah dijadikan bagian dari rutinitas sehari-hari, harapannya adalah anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Berdasarkan observasi dari program dan media sosial, Maia Estianty menunjukkan keberanian dalam menjalani prinsip hidupnya, meskipun sering kali menjadi sorotan publik. Tindakan mengajak anak-anaknya untuk bersyukur dan beribadah dengan baik, di tengah pandangan yang mungkin berbeda terkait penampilannya, menjadi cerminan dari kualitas moral yang ia tanamkan kepada mereka.
Dengan semakin bertambahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan agama dalam keluarga, diharapkan lebih banyak orang tua yang terinspirasi oleh Maia dalam mendidik anak-anak mereka. Sikap positif, akhlak yang baik, dan fokus pada iman dalam pengasuhan adalah hal-hal esensial yang akan terus dikenang dan menjadi teladan bagi generasi mendatang.