Tengku Firmansyah, sosok yang dikenal sebagai aktor dan memiliki lisensi pilot, membuat keputusan mengejutkan dengan memilih pekerjaan sebagai tukang las di Kanada, meskipun latar belakang pendidikannya di bidang penerbangan cukup kuat. Masyarakat di Indonesia pasti penasaran apa yang mendorongnya untuk beralih profesi dari pilot ke tukang las, di tengah kesuksesan kariernya di dunia hiburan.
Keputusan Besar di Negeri Orang
Setelah menikah dengan Cindy Fatikasari, Tengku dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Kanada, di mana anak kembarnya melanjutkan pendidikan. Di sana, Tengku Firmansyah harus meninggalkan zona nyamannya sebagai public figure dan mencari pekerjaan baru. Alih-alih meneruskan karir sebagai pilot, yang tentu saja menjanjikan, ia memilih untuk bekerja sebagai tukang las di Edmonton Exchanger, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam manufaktur dan perawatan bagian-bagian kapal.
Latar Belakang Pendidikan yang Mengagumkan
Sebelum mengambil keputusan ini, Tengku Firmansyah memiliki perjalanan pendidikan yang mengesankan. Ia bercita-cita menjadi pilot dan menempuh pendidikan di Phoenix Aviation School, Amerika Serikat. Setelah sembilan bulan belajar, ia lulus dan mendapatkan lisensi untuk mengemudikan pesawat. Setelah itu, ia kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug. Lulus dari keduanya, ia memperoleh Commercial Pilot License (CPL) yang merupakan langkah lanjutan selepas memiliki Private Pilot License (PPL).
Namun, menyusul karirnya di dunia hiburan yang dimulai ketika ia menjadi juara ketiga dalam kontes Model Plus pada tahun 1996, Tengku Firmansyah mulai terjun ke dunia akting. Meskipun beberapa jalan berseberangan, hingga kini ia tetap berpegang pada lisensi pilot tersebut.
Keputusan Emosional untuk Keluarga
Dalam sebuah wawancara, Tengku mengungkapkan alasannya memilih untuk tidak meneruskan karir sebagai pilot. Meski menjadi pilot memiliki banyak keuntungan, salah satu tantangan utama adalah seringnya perjalanan jauh dan waktu terpisah dari keluarga. Tengku menegaskan bahwa ia lebih memilih untuk menjaga kedekatan dengan keluarga. "Udah punya CPL FAA tapi musti ambil lagi lisensi Canada kalau mau terbang di sini. Tapi kalau jadi pilot nanti sering pisah sama keluarga, pengin yang tiap hari ketemu," tulis Tengku Firmansyah dalam komentar di unggahan media sosial, menggarisbawahi bahwa koneksi keluarga adalah prioritas utama baginya.
Hal ini tentunya menjadi pertimbangan yang penting bagi banyak orang yang bekerja di bidang penerbangan. Banyak pilot mendapati bahwa waktu mereka dihabiskan di udara sering kali mengurangi waktu yang tersedia untuk keluarga, dan hal ini dapat mempengaruhi dinamika hubungan keluarga.
Tengku Firmansyah dan Dunia Las
Di Kanada, Tengku melakoni pekerjaan barunya sebagai tukang las di pabrik yang memiliki beberapa spesialisasi, seperti pabrikasi untuk komponen kapal, pemeliharaan, penggilingan skala besar, dan pengeboran lembaran tabung untuk aplikasi penukar panas. Perubahan ini mungkin terlihat drastis bagi banyak orang, namun bagi Tengku, ini adalah pilihan yang telah dipikirkan dengan matang. Proses belajar untuk menjadi tukang las ini juga menjadikannya lebih dekat dengan keluarganya, hal yang tak ternilai bagi dirinya.
Tengku Firmansyah sudah melakukan pekerjaan ini dengan penuh dedikasi. Keterampilan teknis yang ia pelajari dalam bidang penerbangan, khususnya dalam hal presisi dan detil, dapat diaplikasikan dalam pekerjaan barunya. Meski tantangan baru menanti, Tengku mampu menerapkan prinsip-prinsip yang telah membawanya jauh dalam hidupnya.
Penerimaan Terhadap Pilihan Hidup
Keputusan Tengku untuk berpindah pekerjaan tentu membawa serta raihan penghasilan yang mungkin berbeda jauh dari karir yang sebelumnya. Namun, tengoklah bahwa nilai-nilai kehidupan kini menduduki puncak kepentingan, termasuk kebersamaan dengan keluarga. Di media sosial, Tengku mendapatkan banyak dukungan dari penggemar, yang menghargai keberaniannya mengambil jalur yang berbeda dalam hidupnya.
Dari pandangan masyarakat, perubahan profesi ini juga mencerminkan kesadaran yang semakin tinggi akan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dengan lebih banyak orang yang mempertimbangkan dampak pekerjaan mereka terhadap kehidupan rumah tangga, Tengku Firmansyah telah menjadi contoh nyata bahwa pekerjaan bukan hanya tentang mencari penghasilan, tetapi juga tentang memperhitungkan kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.
Tengku Firmansyah telah menunjukkan bahwa pendidikan dan karir bukan hanya soal mencapai puncak karir, tetapi juga tentang memilih jalan yang paling berarti dan membawa kebahagiaan. Keberaniannya untuk mengubah haluan dari dunia penerbangan ke dunia las menunjukkan bahwa pilihan hidup penuh dengan variasi dan dapat disesuaikan dengan tujuan pribadi. Apapun pilihan yang diambil, yang paling penting adalah kepuasan dan kebahagiaan dari orang yang menjalaninya.