Krisis iklim dan kesehatan manusia saling terkait erat, dan perubahan iklim memengaruhi berbagai aspek lingkungan yang pada akhirnya berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Masalah polusi udara di Indonesia, khususnya di kawasan Jabodetabek, menjadi perhatian utama. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Litbang Kompas, lebih dari 187 ribu kematian setiap tahun di Indonesia disebabkan oleh gangguan pernapasan. Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pun mengalami lonjakan 360% antara tahun 2021 dan 2023, menjadikan ISPA salah satu dari lima penyakit dengan klaim asuransi terbanyak di Indonesia. Ini menunjukkan pentingnya upaya untuk mengurangi polusi dan menjaga kesehatan paru-paru masyarakat.
Peran pohon dalam mempertahankan ekosistem dan kesehatan masyarakat sangatlah vital. Meskipun sering dianggap biasa, keberadaan pohon memiliki banyak fungsi yang dapat membantu menanggulangi krisis kesehatan akibat polusi. Salah satu alasan utama mengapa pohon sangat penting adalah bahwa pohon adalah produsen oksigen terbaik. Melalui proses fotosintesis, pohon menghasilkan oksigen yang sangat penting untuk metabolisme tubuh manusia dan kesehatan organ vital, terutama paru-paru. Dengan udara yang kaya oksigen, fungsi paru-paru meningkat, risiko penyakit pernapasan berkurang, dan kualitas energi tubuh pun membaik.
Selain itu, pohon juga berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida. Karbon dioksida adalah salah satu gas rumah kaca utama yang menyebabkan pemanasan global. Dengan keberadaan pohon yang menyerap karbon dioksida, stabilitas iklim dapat dijaga, sehingga mengurangi dampak perubahan iklim seperti kenaikan suhu global dan cuaca ekstrem. Dalam konteks ini, penanaman pohon menjadi langkah penting untuk menjaga lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
Pohon juga berperan sebagai penyerap polutan udara. Daun pohon bertindak sebagai filter alami yang menyerap polutan udara seperti debu, asap, dan gas beracun. Udara yang bersih dan bebas polusi membantu mengurangi risiko penyakit serius, termasuk asma, alergi, dan kanker paru-paru. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas udara bersih, penanaman pohon di area urban harus menjadi prioritas.
Keberadaan pohon tidak hanya berkontribusi pada kesehatan fisik, tetapi juga kepada pengaturan suhu lingkungan. Pohon memberikan keteduhan dan menjaga kelembaban alami, yang membantu menurunkan suhu lingkungan. Ini sangat penting untuk mengurangi risiko heatstroke, dehidrasi, dan gangguan kesehatan terkait suhu panas, yang semakin sering terjadi dalam konteks perubahan iklim global.
Pohon juga berfungsi sebagai penahan erosi. Akar pohon menahan tanah dan mencegah terjadinya erosi, yang vital untuk menjaga kesuburan tanah serta melindungi sumber air. Ini juga membantu mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang sering kali mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat.
Di samping manfaat ekologi, keberadaan pohon secara langsung meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ruang terbuka hijau yang dipenuhi pohon memberikan kesempatan bagi individu untuk berinteraksi dengan alam, yang pada gilirannya dapat mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi. Tempat-tempat ini menjadi lokasi ideal untuk rekreasi, berkontribusi pada kesejahteraan mental dan fisik.
Dalam konteks menanggulangi dampak perubahan iklim, perusahaan seperti AIA telah meluncurkan program Satu Pohon Satu Polis sebagai solusi nyata. Melalui kemitraan dengan organisasi seperti OneTreePlanted dan BenihBaik.com, program ini fokus pada penghijauan dengan manfaat jangka panjang. Hingga kini, AIA telah menanam lebih dari 13.000 pohon di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan. Pohon-pohon ini berpotensi menyerap sekitar 292 ton karbon per tahun, secara signifikan membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Rencananya, AIA juga akan menanam tambahan 15.000 pohon di Kalimantan.
Benny Iskandar, Chief Operations Officer AIA, mengatakan, “AIA percaya bahwa upaya kolektif untuk menjaga bumi adalah kunci bagi hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Mari ciptakan bumi yang lestari untuk hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik.” Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam mengatasi tantangan polusi udara dan perubahan iklim.
Berdasarkan informasi ini, jelas bahwa menghijaukan lingkungan dengan menanam pohon tidak hanya bermanfaat bagi ekosistem tetapi juga secara langsung berkontribusi pada kesehatan masyarakat. Dalam menghadapi krisis kesehatan akibat polusi dan ISPA, setiap individu dan komunitas memiliki peran untuk mengambil tindakan nyata. Penanaman pohon dan perlindungan lingkungan harus menjadi bagian dari prioritas bersama agar bisa menurunkan angka kematian akibat gangguan pernapasan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Saat ini, inisiatif untuk melakukan penghijauan harus menjadi gerakan bersama. Konsistensi dan kesadaran akan pentingnya keberadaan pohon di lingkungan sangat diperlukan untuk menciptakan atmosfer yang lebih sehat. Melalui langkah-langkah konkret untuk mengurangi polusi dan meningkatkan penanaman pohon, kita dapat berkontribusi pada kesehatan paru-paru yang lebih baik dan kehidupan yang lebih berkelanjutan.