Kesehatan

Lansia Rentan Obesitas dan Gangguan Ginjal: Ini Faktanya yang Perlu Diketahui!

Perhatian terhadap kesehatan lansia semakin meningkat, terutama seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa lansia rentan mengalami obesitas dan gangguan ginjal, kondisi yang dapat memperburuk kualitas hidup mereka dan memicu berbagai penyakit kronis lainnya.

Seorang dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Mahar Mardjono Jakarta, dr. Rozana Nurfitri Yulia, menegaskan bahwa penurunan fungsi organ merupakan hal yang wajar bagi orang berusia 60 tahun ke atas. Penurunan ini mencuat dari perubahan komposisi tubuh yang signifikan, di mana massa otot menurun dan digantikan oleh massa lemak. Proses ini dapat menyebabkan obesitas, sebuah kondisi yang semakin umum di antara populasi lansia.

Lebih dalam dijelaskan, penurunan massa otot berimplikasi pada berkurangnya total cairan tubuh, yang berdampak pada penurunan rasa haus dan fungsi ginjal. Gangguan ini menjadi lebih parah karena fungsi saluran cerna juga terpengaruh, serta kemampuan indera pengecapan yang menurun. Keterbatasan pada indera pengecapan sering kali mengurangi kemampuan lansia untuk mendeteksi rasa, terutama pada mereka yang mengalami gangguan seperti stroke.

Obesitas pada lansia dapat menjadi pemicu berbagai penyakit tidak menular, seperti diabetes dan hipertensi, yang selanjutnya dapat berkontribusi pada komplikasi ginjal. Menurut Rozana, produksi air liur yang menurun pada lansia juga menambah kesulitan dalam proses mengunyah dan menelan makanan, yang mengarah pada asupan gizi yang tidak memadai.

Lebih lanjut, penurunan fungsi esofagus dan asam lambung pada lansia memengaruhi proses pembentukan vitamin dan mineral yang vital untuk menjaga kesehatan. Mengingat pentingnya gizi yang seimbang bagi lansia, penurunan fungsi sistem pencernaan ini memerlukan perhatian ekstra dari keluarga dan tenaga medis.

Kondisi di atas juga dipengaruhi oleh dosis obat yang sering kali dikurangi pada lansia. Hal ini terjadi karena adanya penurunan fungsi organ hati, yang berdampak pada berkurangnya produksi enzim yang terkait dengan metabolisme. Akibatnya, produksi albumin, yang merupakan protein esensial dalam darah, juga terpengaruh. Ini menunjukkan bahwa lansia perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hal pengobatan, serta nutrisi yang sesuai dengan kondisi fisik mereka.

Untuk menjaga kesehatan dan mencegah kondisi serius seperti obesitas dan gangguan fungsi ginjal, dr. Rozana memberikan beberapa saran penting bagi lansia. Salah satunya adalah tetap aktif bergerak untuk mencegah konstipasi dan masalah pencernaan lainnya. Dengan aktivitas fisik yang cukup, lansia dapat memperbaiki sirkulasi darah, menjaga kebugaran otot, dan mendukung kesehatan jantung.

Pengurangan cairan tubuh yang dihadapi lansia juga menuntut mereka untuk lebih memperhatikan asupan cairan yang cukup. Minum air yang cukup dapat membantu memperbaiki fungsi organ dan menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Dalam banyak kasus, suplementasi vitamin juga dianjurkan untuk membangun imunitas dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Dalam konteks ini, peran keluarga dan pengasuh sangatlah vital. Pengawasan yang ketat dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan gizi lansia dapat membantu mencegah komplikasi kesehatan serius yang dapat berkembang akibat kurangnya perhatian pada kesehatan mereka. Adanya program edukasi bagi keluarga untuk memahami tanda-tanda penurunan fungsi organ dan dampaknya bisa sangat membantu dalam mendeteksi masalah lebih awal.

Tak dapat dipungkiri bahwa masalah obesitas dan gangguan ginjal pada lansia adalah isu serius yang memerlukan perhatian lebih dari semua pihak. Dengan pendekatan yang holistik, termasuk pola makan sehat, aktivitas fisik rutin, serta perhatian medis yang intensif, diharapkan kualitas hidup lansia dapat terjaga dengan baik.

Oleh karena itu, kesadaran tentang perubahan fisiologis yang dialami lansia harus ditingkatkan. Masyarakat, terutama keluarga, diharapkan lebih sigap dalam menangani masalah ini, sehingga lansia dapat menjalani hidup dengan lebih sehat dan produktif. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, kita bisa membantu mengurangi prevalensi obesitas dan gangguan ginjal pada populasi lansia, memberikan mereka kesempatan untuk menikmati masa pensiun yang lebih berkualitas.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button