Aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang berlangsung di depan Gedung DPR RI dan di berbagai lokasi di Indonesia baru-baru ini menarik perhatian publik. Hal ini terutama disebabkan oleh kehadiran salah satu demonstran yang tidak terduga, yaitu Rahma Arifa, yang akrab disapa Rara, putri kedua dari Muhaimin Iskandar atau yang dikenal dengan panggilan Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Wakil Ketua DPR.
Keterlibatan Rara dalam aksi ini memberikan nuansa yang unik, mengingat ayahnya merupakan bagian dari kepemimpinan DPR yang tengah dikritik oleh para demonstran. Pada saat para aktivis dan mahasiswa mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah, Rara justru memutuskan untuk bergabung dan menyuarakan penolakannya terhadap kebijakan yang dianggap akan merugikan demokrasi dan merepresentasikan monopoli kekuasaan.
Rara turut mengabadikan momen tersebut melalui akun Instagram pribadinya, @rahmaarrr, di mana ia membagikan video dan foto-foto saat berpartisipasi dalam aksi yang berjudul "Kawal Putusan MK". Dalam unggahannya, Rara menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan yang dinilainya kacau dan menyerukan untuk menolak segala bentuk kebijakan yang dinilai tidak adil.
Beberapa waktu lalu, Rara menuliskan, "Menolak kebijakan-kebijakan jelek, menolak kinerja DPR yang serampangan, dan akar utamanya: menolak monopoli kekuasaan yang mengobok-obok independensi partai politik melalui adu domba yang membabi buta. Lawan sampai ke akarnya," dalam sebuah unggahan yang viral di media sosial pada Kamis, 22 Agustus 2024. Pernyataan Rara memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara pandangan yang dipegangnya dengan posisi politik yang diambil oleh ayahnya, Cak Imin.
Respon dari netizen pun beragam setelah aksi ini menjadi viral. Salah satu komentar datang dari akun X, @magenta_jingga, yang mengungkapkan keterkejutannya terhadap sikap Rara. Ia berpikir bahwa Rara akan bersikap diam dan tidak terlibat, mengingat posisi ayahnya dalam rezim pemerintahan saat ini. "Si Rara anaknya Cak Imin ku pikir bakal diem-diem aja loh, mengingat bapaknya udah masuk gerbong. Taunya ikut turun ke jalan," tulisnya pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Fenomena tersebut menunjukkan adanya dinamika politik dan generasi muda dalam mengekspresikan pandangan mereka. Rara tidak hanya menjadi sosok yang menarik perhatian karena hubungan darahnya dengan Cak Imin, tetapi juga karena keberaniannya untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Di saat banyak anak-anak pejabat memilih untuk tetap dalam lingkaran kekuasaan, Rara justru mengambil langkah berbeda dengan terjun langsung ke demonstrasi.
Berbagai diskusi di media sosial pun mencuat, di mana banyak netizen lainnya merespon tindakan Rara dengan pujian. Ada yang menganggap bahwa tindakan tersebut menunjukan keberanian dan integritas, sementara lainnya mempertanyakan konsistensi sikapnya mengingat posisi strategis ayahnya dalam pemerintahan. Pihak yang pro terhadap keberanian Rara menilai bahwa tindakan tersebut adalah bentuk aspirasi generasi muda yang ingin berkontribusi terhadap perbaikan demokrasi di Indonesia.
Tidak hanya itu, aksi Rara juga menyoroti pentingnya diskusi tentang etika dan moralitas dalam politik Indonesia. Masyarakat mulai mempertanyakan apakah penting bagi anak-anak dari tokoh politik untuk bersikap kritis terhadap kebijakan yang diambil oleh orang tua mereka. Munculnya sosok Rara menjadi simbol gerakan yang lebih besar di kalangan anak muda yang merindukan perubahan menuju arah yang lebih baik dan demokratis.
Sebagai tambahan, kehadiran Rara dalam aksi ini juga dapat menjadikan alarm bagi para politisi dan partai politik lainnya untuk lebih mendengarkan suara-suara dari generasi muda. Ketidakpuasan yang telah terakumulasi dalam waktu yang cukup lama dianggap sebagai sinyal bagi perlunya perubahan dalam tata kelola pemerintahan dan kebijakan. Banyak yang berharap bahwa tindakan Rara akan menginspirasi lebih banyak anak muda untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi bagian dari solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi bangsa.
Seiring aksi ini berlanjut, satu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa semangat keberanian yang ditunjukkan oleh Rara akan terus menggugah kesadaran banyak kalangan, baik dalam maupun luar dunia politik. Dukungan dari masyarakat luas akan menjadi pendorong bagi generasi muda dan pemimpin masa depan untuk bersikap lebih peduli dan responsif terhadap tantangan yang dihadapi bangsa ini. Rara dan langkahnya yang progresif pun seharusnya menjadi cermin bagi banyak anggota DPR untuk lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan publik, bukan pada kepentingan politik sesaat.
