Lifter kebanggaan Indonesia, Eko Yuli Irawan, baru saja menyelesaikan penampilannya di Olimpiade 2024 Paris. Meskipun telah menunjukkan dedikasi dan usaha yang luar biasa, Eko tidak berhasil meraih medali dan harus menerima kenyataan pahit setelah menahan rasa sakit akibat cedera yang dideritanya. Pertandingan ini menjadi yang kelima kalinya bagi Eko berpartisipasi di ajang olahraga terbesar di dunia tersebut.
Dalam nomor angkat besi kategori 61 kg di Paris Expo Porte de Versailles, Eko Yuli mencatatkan angkatan snatch sebesar 135 kg. Namun, pada angkatan clean and jerk, dia gagal pada ketiga percobaannya, yaitu dua kali di angka 162 kg dan sekali di angka 165 kg. Keadaan ini disebabkan oleh cedera paha kanan yang dideritanya, yang jelas sangat mempengaruhi performanya.
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada tanggal 10 Agustus, Eko mengungkapkan rasa syukur atas dukungan yang telah diterimanya. Ia mengatakan, "Terima kasih atas dukungan selama ini, hasil dari Olimpiade Paris belum mendapatkan medali." Pernyataan ini mencerminkan sikap positif Eko meskipun gagal memenuhi harapan untuk membawa pulang medali.
Eko menceritakan bagaimana cedera tersebut mengganggu pertandingannya. Ia menyebutkan bahwa pada satu bulan sebelum pertandingan, kondisinya mulai memburuk. "Saya dalam kondisi yang tidak prima. Cedera satu bulan sebelum pertandingan, paha kanan bermasalah,” ujarnya. Meskipun telah melakukan segala upaya untuk mengatasi rasa sakitnya, termasuk menggunakan semprotan pereda nyeri, Eko masih merasakan kesulitan saat bertanding.
Pada saat melakukan angkatan snatch, Eko sempat mencatatkan angkatan 139 kg, namun dianggap gagal oleh juri. Ini menunjukkan betapa dekatnya Eko untuk mencapai prestasi yang lebih baik, meskipun dalam keadaan yang tidak ideal. Pada angkatan clean and jerk, ia terlihat kesakitan dari mulai jongkok hingga berdiri. "Sudah pakai semprotan biar nggak berasa. Sudah dipaksakan juga, tapi tidak bisa," tuturnya, menegaskan betapa beratnya perjuangannya.
Pencapaian Eko di Olimpiade ini menjadi catatan penting dalam perjalanan kariernya sebagai seorang atlet. Meskipun tidak berhasil meraih medali, Eko menunjukkan sikap profesional dan ketahanan yang luar biasa. Ia menyadari pentingnya menjunjung tinggi semangat juang, meski harus menerima kekalahan. “Rasa kecewa pasti ada ya karena tidak mendapatkan medali. Saya sudah usaha keras, tapi belum berhasil. Kondisi tidak memungkinkan dan harus diterima," ungkapnya.
Dengan fokus pada pemulihan dan penyembuhan cederanya, Eko bertekad untuk melanjutkan perjuangannya di masa mendatang. "Sekarang ini fokus penyembuhan dan pemulihan," jelasnya, sebuah harapan untuk kembali berada di performa terbaiknya dalam kompetisi mendatang.
Eko Yuli Irawan merupakan salah satu atlet terbaik yang dimiliki Indonesia, dan dedikasinya dalam olahraga angkat besi tidak diragukan lagi. Meski menghadapi berbagai rintangan, termasuk cedera yang menghalanginya di Olimpiade kali ini, semangat pantang menyerahnya patut dicontoh oleh banyak orang. Keberanian dan ketekunannya menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya sekadar meraih medali, tetapi juga tentang perjalanan dan proses yang dijalani.
Kedepannya, para penggemar serta masyarakat Indonesia berharap Eko dapat segera pulih dan kembali berkompetisi di level tertinggi. Prestasi di Olimpiade menjadi salah satu milestone dalam karier seorang atlet, namun yang terpenting adalah bagaimana mereka bangkit dari kegagalan dan terus berusaha untuk mencapai impian. Eko sebagai sosok inspiratif menunjukkan bahwa ini adalah bagian dari perjalanan yang harus diterima dengan lapang dada.
Dengan segala pencapaian dan tantangan yang dihadapinya, Eko Yuli Irawan tetap menjadi simbol ketahanan dan keberanian bagi semua atlet Indonesia. Langkah Eko ke depannya akan selalu dinanti oleh banyak orang, dan setiap usaha yang dilakukannya diharapkan dapat menginspirasi generasi atlet berikutnya.
