Polda Metro Jaya mengeluarkan imbauan kepada masyarakat pengguna jalan untuk menghindari kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Stasiun Gambir pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024, menjelang rangkaian kirab yang menghormati pengembalian duplikat bendera Merah Putih dan naskah Proklamasi dari Ibu Kota Nusantara (IKN). "Kami meminta kepada masyarakat untuk mencari rute alternatif guna menghindari kepadatan lalu lintas," ujar Kombes Polisi Ade Ary Syam, Kabid Humas Polda Metro Jaya di Jakarta.
Pengembalian benda pusaka ini merupakan bagian dari upacara yang diadakan di IKN, Kalimantan Timur, yang telah berlangsung pada 17 Agustus 2024 lalu. Dalam acara tersebut, duplikat bendera serta naskah proklamasi untuk pertama kalinya digunakan dalam prosesi resmi di luar Ibu Kota Jakarta. Setelah acara selesai, kedua benda bersejarah itu harus dipulangkan ke tempat penyimpanannya di Monas.
Kirab akan Dimulai pada Pukul 13.00 WIB
Rangkaian kirab di Jakarta akan dimulai dari Bandara Halim Perdanakusuma, diperkirakan mulai pukul 13.00 WIB. Iring-iringan akan melewati beberapa titik penting di Jakarta, termasuk kawasan Cawang, Simpang Susun Semanggi, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI), sebelum akhirnya tiba di Monas.
Pengamanan Ketat dari TNI dan Polri
Sebanyak 40 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP telah disiapkan untuk mengamankan acara ini. Kombes Polisi Ade menjelaskan bahwa pihak kepolisian akan memantau situasi di lapangan dan melakukan rekayasa lalu lintas secara situasional untuk mengantisipasi kepadatan yang mungkin terjadi. "Kami akan menyesuaikan rekayasa lalu lintas sesuai dengan perkembangan di lapangan," katanya.
Acara yang Dapat Disaksikan Masyarakat
Setelah kirab dimulai, masyarakat dapat menyaksikan prosesi pengembalian bendera dan naskah Proklamasi di Monas sekitar pukul 14.00 WIB. Selain kirab, berbagai panggung hiburan akan disediakan di tiga lokasi strategis di sekitar Monas, yaitu di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, dan Pintu Silang Tenggara Monas, yang berdekatan dengan Kedutaan AS.
Rute Kirab Memperlihatkan Simbolisme Sejarah
Rute kirab ini tidak hanya menghubungkan lokasi-lokasi penting di Jakarta tetapi juga menampilkan simbolisme dari perjalanan sejarah Indonesia. Dari Bandara Halim Perdana Kusuma, kirab akan melewati Cawang kemudian ke Simpang Susun Semanggi, mengarah ke Bundaran HI, dapat menjadi pengingat bagi masyarakat tentang perjuangan kemerdekaan.
Perjalanan melanjutkan ke kawasan Sarinah di Thamrin, sebelum memasuki Monas melalui Pintu Silang Tenggara atau Pintu Gambir. Setelah sampai di Monas, iring-iringan akan bergerak ke sisi Timur Monas untuk mengembalikan duplikat bendera ke tempat penyimpanannya.
Dukungan Masyarakat Sangat Diperlukan
Dalam konteks ini, dukungan dan kerjasama masyarakat sangat penting. Melalui imbauan untuk menghindari kawasan Monas dan Stasiun Gambir pada saat-saat tertentu, diharapkan lalu lintas dan keamanan dapat terjaga. Kombes Ade menekankan bahwa keberhasilan pengamanan dan kelancaran acara sangat bergantung pada kepatuhan masyarakat terhadap imbauan ini.
Sebelumnya, pengembalian bendera Merah Putih dan naskah Proklamasi ini mendapatkan pengawasan khusus karena keanekaragaman elemen yang terlibat, termasuk pihak militer dan kepolisian. Dalam situasi yang penuh makna ini, semua pihak diharapkan bisa bersinergi untuk menjadikan acara tersebut berjalan dengan sukses, serta memberikan pengalaman yang berkesan bagi masyarakat.
Acara kirab ini bukan hanya sekadar pengembalian bendera dan naskah proklamasi, tetapi juga merupakan penghormatan bagi perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Partisipasi masyarakat dalam menyaksikan dan merayakan acara ini sangat diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air yang lebih dalam.
Sebagai catatan akhir, Polda Metro Jaya mengingatkan masyarakat agar memperhatikan keselamatan serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan selama berlangsungnya acara. Hal ini bertujuan demi menjaga ketertiban, keamanan, dan kelancaran acara kirab pengembalian bendera pusaka di Monas.
