Indonesia

Ketua Asosiasi Museum Puji Percepatan Pembangunan IKN untuk Warisan Budaya Masa Depan

Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, memberikan apresiasi terhadap perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Diketahui bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini telah melakukan kegiatan resmi di IKN, termasuk menginap dan bekerja di Istana Negara serta Istana Garuda IKN.

Dalam pernyataannya pada tanggal 15 Agustus 2024, Putu mengungkapkan, “Saya mengapresiasi melihat berbagai perkembangan di IKN, Ibu Kota Negara Nusantara. Saya juga mengapresiasi dengan berbagai percepatan pembangunan yang dilakukan di IKN.” Dia menekankan bahwa Indonesia, sejak merdeka, belum memiliki ibu kota yang dibangun dengan menarasikan kemuliaan Nusantara. Menurut Putu, para founding fathers telah memberikan komitmen untuk membangun bangsa yang bersatu dengan semboyan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

Sebagai seorang legislator asal Bali, Putu berharap jagat pembangunan IKN dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. “Dengan Pancasila sebagai dasar negara dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kita diingatkan bahwa meskipun memiliki perbedaan, kita tetap bersama sebagai satu bangsa, yaitu Indonesia,” ujarnya.

Putu juga menyoroti kontribusi kreatif dari putera-putera terbaik bangsa, terutama seniman dan desainer seperti I Nyoman Nuarta, yang diundang untuk menggagas rencana pembangunan IKN. Gusungannya adalah agar ibu kota baru ini mencerminkan akar budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh Indonesia. “Semangat persatuan Indonesia yang tercermin di IKN, dikenal sebagai Nusantara, menghimpun berbagai kekayaan yang ada baik di darat maupun di laut,” paparnya.

Komitmen untuk menjadikan IKN sebagai kota yang ramah lingkungan juga disampaikan oleh Putu. Dia menjelaskan bahwa pembangunan sudah dilakukan secara maksimal dengan konsep green forest city. “Perlu ada sistem tata kelola yang baik di IKN agar kota ini bisa menjadi smart city yang bebas polusi, berbasis digital, dan sehat,” tambahnya.

Dia menambahkan, IKN merupakan langkah bersejarah, sebab ini adalah pertama kalinya Indonesia memiliki ibu kota yang tidak hanya dibangun berdasarkan keadaan, melainkan juga melalui perencanaan yang matang. “Kita bisa membangun ibu kota yang mencerminkan kemuliaan Nusantara dari awal,” ungkapnya.

Dalam pandangan Putu, penting untuk menghadirkan ruang publik yang dihiasi artefak-artefak masa lalu yang dapat menjadi narasi nasional. Dia membayangkan adanya area hijau atau danau kecil dimana artefak-artefak dari berbagai zaman ditampilkan. “Saya pikir perlu ditampilkan artefak dari berbagai masa, baik dari masa pra-sejarah hingga masa kemerdekaan,” jelasnya. Dia menyarankan agar artefak-artefak tersebut berasal dari seluruh penjuru Indonesia, dari Aceh sampai Papua.

Putu juga mendorong agar IKN menjadi etalase kebudayaan Indonesia, sehingga pengunjung dapat mudah mengenal dan merasakan kemuliaan budaya Nusantara yang beragam. “Ibu kota harus menghadirkan seni budaya, kearifan lokal, dan warisan luhur dalam bentuk artefak masa lalu. Mungkin, ibu kota bisa menjadi sebuah etalase kemuliaan baik dari sisi sastra, alat musik tradisional, maupun kekayaan budaya lainnya,” pungkasnya.

Selain itu, anggapan bahwa IKN bisa menjadi simbol persatuan bangsa dan penghargaan terhadap kearifan lokal, mencerminkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam menyajikan keberagaman. Ketua AMI menambahkan bahwa apa yang dibangun di IKN harus dipadukan dengan kebudayaan lokal agar menciptakan suasana yang harmonis dan inklusif di ibu kota baru ini.

Putu juga menekankan bahwa pembangunan IKN perlu melibatkan masyarakat dan mengedepankan partisipasi publik. Dia berharap masyarakat bisa berperan aktif dalam proses pembangunan ini, tidak hanya sebagai pengamat tetapi juga sebagai bagian dari pengambil keputusan yang menjamin bahwa semua elemen masyarakat terwakili dan memiliki akses terhadap pembangunan yang berlangsung.

Dengan pengembangan yang terencana dan komprehensif, Putu yakin IKN akan menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia. “Kota yang dirancang untuk masa depan memang memerlukan perencanaan yang baik, dan IKN memberikan peluang bagi kita untuk membangun suatu tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan tetapi juga sebagai simbol kemajuan dan penguatan identitas bangsa,” katanya.

Dengan semangat dan komitmen dari semua pihak, pembangunan IKN yang mengedepankan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal dapat menghasilkan sebuah ibu kota yang tidak hanya menjadi pusat administrasi negara, namun juga pusat kebudayaan yang megah dan berkarakter. Seluruh harapan ini diharapkan bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi mendatang untuk mengembangkan identitas kebangsaan yang kuat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button