Ajang Indonesia Modification Expo & Lifestyle (IMX) 2024 menjadi sorotan dengan tema yang penuh aksi, yaitu ‘JDM War’. Acara ini bukan hanya sekadar pameran modifikasi, tetapi juga menjadi momen bagi para kreator dan konseptor mobil untuk saling memperlihatkan karya terbaik mereka di panggung otomotif Tanah Air. IMX Live Modz Challenge kembali digelar dan siap menggugah semangat para petrolhead dengan kompetisi yang unik dan penuh kejuaraan.
Sejak dilaksanakan pertama kali pada tahun 2014, Live Modz Challenge telah mendapatkan tempat yang istimewa dalam hati para pecinta otomotif di Indonesia. Acara ini dikenal bukan hanya sebagai tempat eksplorasi modifikasi, namun juga sebagai arena kreatif yang telah meraih pengakuan, termasuk penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kontribusinya dalam memajukan industri modifikasi otomotif. Hal ini memastikan bahwa kompetisi ini bukanlah hal yang sepele, melainkan sebuah celebrasi terhadap inovasi dan kreativitas dalam dunia modifikasi.
Pada tahun 2024, kompetisi ini akan mengadu tiga modifikator terkemuka yang masing-masing membawa mobil legendaris asal Jepang. Fitra Eri berkompetisi dengan Nissan Silvia S14, Ridwan Hanif mengandalkan Toyota Supra MK4, dan Mobi akan menampilkan modifikasinya pada Mitsubishi 3000GT. Ketiga tokoh ini tidak hanya bersaing untuk meraih gelar juara, tetapi juga untuk menampilkan inovasi terbaik di tengah dukungan sponsor dan bengkel modifikasi ternama.
Keberadaan juri yang kompeten pun menjadi kunci di balik kualitas penilaian dalam Live Modz Challenge. Para juri terdiri dari Rizaldi Parani dari Komite National Modificator & Aftermarket Association (NMAA), Edy sebagai pendiri Vertue Concept, serta dua juri tamu spesial yang masih dirahasiakan menjelang sesi penilaian, yaitu Ziko dari Garasi Drift dan Gofar Hilman. Dengan pengalaman dan ketajaman mata dalam menelisik detail modifikasi, para juri dijamin akan memberikan penilaian yang adil dan menarik.
Pertarungan pertama dalam ajang ini telah dimulai di bengkel Prabuss AutoWorks, di mana para modifikator melakukan undian untuk menentukan mobil yang akan mereka modifikasi. Fitra Eri menegaskan keyakinannya untuk menang. Ia mengungkapkan bahwa konsep modifikasi Nissan Silvia S14 yang diusungnya mengembalikan kejayaan mobil tersebut pada era 90-an. "Kami modifikasinya paling banyak dan paling proper. Konsepnya mengembalikan kejayaan Silvia tahun 90-an. Pada saat itu, Silvia itu bukan mobil drifting, tapi mobil balap yang banyak digunakan di JGTC Japan Grand Touring Car Championship," ujarnya.
Di sisi lain, Mobi juga tak mau kalah dengan Mitsubishi 3000GT-nya yang mengambil inspirasi dari film legendaris Jackie Chan berjudul "Thunderbolt" yang dirilis pada tahun 1995. Mobi menambahkan sentuhan modifikasi yang terinspirasi dari film tersebut dengan mengganti stiker sponsor menjadi nama dan nomor miliknya. "Velg yang digunakan juga sama dengan yang di film, tetapi kami modifikasi diameter menjadi lebih besar dan suspensi diturunkan agar penampilan lebih baik dan stabil dalam handling," ungkapnya.
Ridwan Hanif juga optimis dengan modifikasinya pada Toyota Supra MK4. Ia percaya bahwa pengerjaan yang rapi dalam eksterior maupun interior mobil akan menjadikannya pesaing yang kuat dalam ajang ini. "Dari mobil kita sendiri, kita yakin, karena pengerjaannya rapi, baik eksterior maupun interior. Kalau dilihat dari semua sisi, bagus semua," jelas Ridwan.
Kompetisi ini menawarkan tantangan yang tidak biasa, di mana para modifikator dituntut untuk memadukan gaya JDM (Japanese Domestic Market) dengan inovasi teknologi dan desain modern. Kesempatan ini tidak hanya menunjukkan bakat para modifikator, tetapi juga menegaskan bahwa industri modifikasi otomotif di Indonesia terus berkembang dan semakin mampu bersaing di level global.
Dari berbagai inovasi yang dipamerkan, terlihat bahwa tema ‘JDM War’ tidak hanya berfokus pada penampilan mobil, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan terhadap warisan otomotif Jepang. Hal ini menjadi bukti bahwa para modifikator tidak sekadar melakukan perubahan pada mobil, tetapi mereka juga mendalami sejarah serta karakteristik mobil yang dimodifikasi.
IMX 2024 dengan tema ‘JDM War’ menjadi ajang yang sangat menjanjikan. Melalui kompetisi ini, diharapkan dapat memotivasi para modifikator lokal untuk terus berkarya dan berinovasi, serta memperkenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya dunia modifikasi yang tidak hanya sekadar gaya, tetapi juga sebagai representasi kreativitas dan identitas di jalur otomotif.
Melalui IMX Live Modz Challenge ini, industri modifikasi otomotif di Indonesia semakin menunjukkan eksistensinya dan mampu menarik perhatian publik yang lebih luas. Para penggemar otomotif, baik pemula maupun profesional, diberikan kesempatan untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap karya-karya modifikasi yang hadir. Kompetisi ini juga menjadi faktor pendorong bagi perkembangan industri modifikasi secara keseluruhan, dengan harapan terus menghadirkan inovasi dan kreativitas yang tak terbatas di masa depan.