Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melaksanakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas riset dan inovasi di Indonesia dengan menjalin kerja sama dengan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya (UB) di bidang biometrik. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini berlangsung pada Rabu, 2 Oktober 2024, di kampus Universitas Brawijaya, oleh Anto Satriyo Nugroho selaku Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber (PR KAKS) OREI BRIN dan Wayan Firdaus Mahmudy, Dekan FILKOM UB.
Kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi pada tujuan nasional dalam rangka transformasi menuju Masyarakat 5.0, yang mencakup pengembangan kualitas sumber daya manusia dan teknologi, serta kolaborasi antara institusi pendidikan dan riset. Biometrik, sebagai salah satu topik riset yang diangkat, bertujuan untuk melakukan identifikasi individu melalui karakteristik biologis atau perilaku, mencakup analisa pola sidik jari, wajah, dan selaput pelangi. Fokus dari kerja sama ini akan mengangkat tema riset biometrik dengan selaput pelangi, yang merupakan inovasi baru dalam area ini.
Anto Satriyo Nugroho menyatakan, “BRIN membuka kesempatan seluas-luasnya kepada FILKOM UB untuk berkolaborasi dengan tiga kelompok riset yang ada di PR KAKS, yaitu keamanan siber, computer vision and image processing, dan machine learning.” Melalui kerja sama ini, kedua pihak berharap dapat menciptakan ekosistem kolaboratif yang mendukung penguatan riset dan inovasi di bidang kecerdasan artifisial dan keamanan siber. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mendukung pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan artifisial, baik dalam konteks industri maupun untuk kemajuan yang lebih luas.
Budi Prawara, Kepala OREI BRIN, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kerja sama ini tidak hanya terbatas pada biometrik dan keamanan siber, tetapi juga dapat meluas ke platform digital berbasis generatif AI. “Dengan semakin luasnya topik yang dikerjasamakan, kita bisa meningkatkan output ilmiah bersama, seperti jurnal ilmiah bereputasi tinggi dan inovasi berupa paten yang memiliki nilai tinggi, serta memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat luas,” pungkasnya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pembangunan sektor ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Dari sisi FILKOM UB, Wayan Firdaus Mahmudy menegaskan bahwa kerja sama dengan BRIN sangat penting untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan inti dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia menyebutkan bahwa skala penelitian yang lebih luas dan variatif hanya dapat dicapai melalui kemitraan dengan institusi riset seperti BRIN. “Jika dilakukan sendiri, lingkupnya akan terlalu sempit dan terbatas pada apa yang kami ketahui. Dengan secara aktif bermitra dengan BRIN, wawasan kami dapat berkembang,” jelasnya.
Melalui perjanjian kerja sama ini, FILKOM UB berharap dapat mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas riset yang dimiliki kedua pihak. Kerjasama ini diharapkan membuka kesempatan luas bagi pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam kolaborasi riset dan inovasi yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa dan masyarakat.
Kerja sama riset di bidang biometrik ini juga mencerminkan komitmen kedua institusi dalam meningkatkan posisi Indonesia di kancah riset global. Biometrik merupakan salah satu area yang mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi keamanan yang lebih canggih dan efektif. Dengan menggandeng FILKOM UB, BRIN tidak hanya memanfaatkan potensi penelitian yang ada, tetapi juga berupaya untuk menghasilkan inovasi yang dapat memberikan nilai tambah bagi industri dan masyarakat.
Inisiatif ini juga dirancang untuk menyokong program-program pemerintah yang bertujuan menyiapkan angkatan kerja yang kompeten melalui pendidikan tinggi yang terintegrasi. Dalam era digitalisasi yang semakin cepat saat ini, kolaborasi antara lembaga riset dan pendidikan tinggi menjadi sangat penting untuk menghasilkan penemuan dan inovasi yang selaras dengan kebutuhan pasar dan masyarakat.
Prof. Wayan menyatakan harapannya bahwa kerja sama ini dapat memberikan terobosan baru dalam bidang biometrik dan keamanan siber. Dengan kapasitas sumber daya yang ada dan didukung oleh inovasi teknologi terbaru, diharapkan hasil-hasil riset yang dihasilkan dapat diimplementasikan secara praktis dan memberikan solusi yang relevan bagi tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Sebagai penutup, kedua pihak menegaskan komitmennya untuk menjalankan kerja sama ini dengan serius dan berkelanjutan. BRIN dan FILKOM UB bertekad untuk memanfaatkan kolaborasi ini tidak hanya untuk prestasi akademis, tetapi juga untuk memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat. Dengan demikian, kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi di antara lembaga pemerintah dan pendidikan, serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa di bidang teknologi informasi dan komunikasi.