Kesehatan

Kenapa Waktu Layar Dapat Merugikan Perkembangan Bayi Anda

Dalam era digital saat ini, kehadiran layar dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang tak terhindarkan. Namun, saat penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel dan tablet semakin meningkat, banyak penelitian menunjukkan dampak negatif dari waktu yang dihabiskan di depan layar, khususnya bagi anak-anak. Salah satu studi terbaru menyoroti bahwa terdapat hubungan antara waktu layar yang berlebihan pada bayi dan perkembangan keterampilan penting mereka, seperti komunikasi, fungsi motorik, dan kemampuan pemecahan masalah.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of the American Medical Association Pediatrics menemukan bahwa anak-anak berusia satu tahun yang menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar mengalami keterlambatan dalam perkembangan komunikasi dan pemecahan masalah saat mereka berusia dua dan empat tahun. Meskipun studi ini tidak dapat mengonfirmasi hubungan sebab-akibat yang jelas, pola yang terlihat menunjukkan bahwa waktu layar bisa menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan tersebut.

Risiko Langsung Dari Waktu Layar

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang terpapar empat jam atau lebih waktu layar per hari menunjukkan keterlambatan dalam berbagai keterampilan perkembangan antara usia dua dan empat tahun. Data menunjukkan pada usia dua tahun, keterlambatan mempengaruhi keterampilan komunikasi (5.1%), keterampilan motorik kasar (5.6%), keterampilan motorik halus (4.5%), pemecahan masalah (4.2%), serta keterampilan sosial dan pribadi (5.5%). Meski dampak ini terlihat menurun pada usia empat tahun, hubungan antara waktu layar dan keterlambatan perkembangan tetap ada.

Penelitian lain di jurnal Cognitive Development menambahkan bahwa penggunaan layar yang berlebihan menghambat perkembangan anak dengan mengurangi kesempatan mereka untuk berinteraksi dengan dunia nyata dan dengan orang dewasa. Pengalaman interaksi langsung lebih efektif dalam mengembangkan keterampilan kognitif daripada program-program yang dirancang untuk anak-anak.

Apa Kata Penelitian Lain?

Studi dari Journal of National Medical College menyoroti bahwa aplikasi edukasi, meskipun dirancang dengan baik, tidak dapat menggantikan interaksi manusia dalam pengembangan keterampilan belajar. Selain itu, peningkatan penggunaan layar di kalangan anak-anak juga dikaitkan dengan meningkatnya kasus miopi, terutama karena anak-anak lebih banyak bermain di dalam ruangan daripada di luar. Penelitian memperlihatkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih sedikit waktu di luar ruangan memiliki risiko lebih tinggi untuk perkembangan miopi.

Di sisi perilaku, penggunaan perangkat juga dapat mengganggu kemampuan anak dalam mengatur emosi mereka. Ketika orang tua menggunakan gadget untuk menenangkan anak-anak berusia 3 hingga 5 tahun, hal ini bisa menghambat pengembangan strategi pengaturan emosi mereka, menghasilkan reaksi emosional yang lebih intens dan perilaku yang lebih impulsif.

Pendapat Para Ahli

Mengenai waktu layar, para ahli memiliki pandangan yang beragam. Di satu sisi, perangkat digital bisa menjadi alat pendidikan yang efektif. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia dua tahun tidak terpapar layar secara rutin. Untuk anak-anak di bawah empat tahun, waktu layar sebaiknya dibatasi maksimal satu jam, khususnya jika tidak terkait dengan aktivitas fisik.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan otak Patricia Kuhn menekankan pentingnya interaksi manusia dalam belajar anak. Orang tua diberitahu untuk terlibat secara aktif dalam belajar anak melalui pendekatan berbasis interaksi. Karena sebelum anak-anak mengembangkan kemampuan bahasa, perasaan dan ekspresi wajah yang terbaca sangat penting dalam komunikasi mereka.

Mengelola Waktu Layar Sebagai Orang Tua

Ketika menghadapi masalah waktu layar, orang tua perlu menjalankan intervensi dan pengawasan yang ketat. Organisasi seperti Raising Children merekomendasikan agar anak-anak di bawah dua tahun hanya diperbolehkan berinteraksi dengan layar saat melakukan panggilan video. Penting bagi orang tua untuk menjauhkan perangkat dari interaksi mereka dengan anak-anak dan lebih memilih aktivitas nyata di luar ruangan.

Akademi Pediatri Amerika juga menyarankan agar anak-anak di bawah dua tahun tidak melihat layar sendirian dan hanya boleh melihat konten yang sudah diseleksi dengan baik. Selain tersebut, National Childbirth Trust di Inggris mengingatkan bahwa paparan waktu layar dapat mengganggu pola tidur dan meningkatkan kecemasan anak, khususnya bagi anak di bawah dua tahun.

Aplikasi dan perangkat dari Android dan Apple menyediakan alat untuk manajemen waktu layar, sehingga memungkinkan orang tua untuk mengatur batasan penggunaan perangkat oleh anak-anak. Pengaturan zona tanpa teknologi di rumah juga dianjurkan agar anak-anak memiliki lebih banyak pengalaman interaktif.

Dengan memahami dampak dari waktu layar, orang tua bisa berperan aktif dalam memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak melalui interaksi sosial yang sehat dan pengalaman nyata di dunia luar. Dalam jangka panjang, ini akan berkontribusi pada perkembangan kognitif dan emosional yang lebih baik bagi anak-anak.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button