Kesehatan

Kenali Tanda-Tanda Anak Infeksi Saluran Kemih, Termasuk Gejala Muntah-muntah!

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak, terutama pada bayi dan balita. Meski terlihat sepele, ISK dapat menimbulkan dampak serius jika tidak segera diatasi. Merujuk kepada penjelasan dari dokter spesialis anak konsultan nefrologi anak RS Anak dan Bunda Harapan Kita, dr. Ina Zarlina, ada beberapa tanda-tanda ISK pada anak yang perlu diketahui oleh orang tua, terutama mengenai gejala muntah-muntah yang sering dianggap sepele.

Anak yang mengalami ISK sering kali menunjukkan demam sebagai gejala utama, terutama pada bayi di bawah usia 3 bulan. Di usia ini, gejala demam menjadi hal yang patut dicurigai. Dalam penjelasannya, dr. Ina menyebutkan bahwa kondisi bayi yang menderita ISK dapat disertai dengan muntah-muntah dan lemas, serta berkurangnya nafsu makan. Tanda-tanda ini penting diperhatikan karena dapat mengindikasikan adanya infeksi yang lebih serius.

Selain demam, dr. Ina juga mengingatkan bahwa berat badan bayi yang sulit naik dalam masa kontrol ke dokter bisa menjadi petunjuk awal ISK. Dalam beberapa kasus, bayi yang mengalami infeksi saluran kemih dapat menunjukkan kuning pada kulit atau urin yang berbau tidak seperti biasa. Gejala-gejala ini bisa beragam, dan pada beberapa bayi, dokter juga bisa menemukan darah dalam urin (hematuria) saat melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk anak usia 3 bulan sampai 3 tahun, gejala ISK umumnya terlihat dalam bentuk demam di atas 38,5 derajat Celsius yang tidak diketahui penyebabnya. Anak di kelompok usia ini mungkin juga mengalami nyeri saat buang air kecil yang sering kali tidak tuntas, serta nyeri perut dan muntah-muntah. Gejala ini dapat membingungkan bagi orang tua dan sering kali dianggap sebagai masalah pencernaan.

Dr. Ina juga memberikan penjelasan bahwa infeksi saluran kemih lebih umum terjadi pada anak perempuan di bawah usia satu tahun, dengan angka sekitar 7 persen, dibandingkan dengan anak laki-laki yang hanya sekitar 3 persen. Khusus bagi anak-anak di bawah 24 bulan, risiko menderita ISK berkisar antara 3 hingga 5 persen saat mengalami demam. Namun, sering kali gejala awal tidak terdiagnosis karena kesulitan dalam mengambil sampel urin serta stereotip bahwa gejala tersebut terkait dengan diare.

Salah satu tantangan dalam melakukan diagnosis ISK pada bayi adalah kesulitan dalam pengambilan sampel urin yang akurat. Hal ini menjadi lebih rumit pada bayi yang kemungkinan mengalami kelainan anatomi bawaan yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih atipikal. Dr. Ina menekankan bahwa bagi bayi dengan latar belakang kelainan bawaan ini, pemeriksaan kultur urin harus dilakukan sebagai upaya deteksi lebih awal untuk mencegah komplikasi yang serius.

Dalam hal perawatan, pengobatan infeksi saluran kemih umumnya melibatkan pemberian antibiotik oral selama dua hingga empat hari. Pemberian antibiotik dapat dilakukan secara infus atau injeksi untuk mencegah infeksi menyebar ke ginjal. Untuk bayi berusia enam bulan hingga tiga tahun yang menunjukkan infeksi saluran kemih atipikal, dokter perlu melakukan pemeriksaan USG jika tidak ada perbaikan setelah dua hari menjalani pengobatan.

Dr. Ina menegaskan pentingnya kesadaran orang tua terhadap efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan antibiotik, termasuk resistensi. Oleh karena itu, pemberian antibiotik harus dilakukan dalam dosis rendah dan selama jangka panjang untuk menghindari risiko tersebut. Keberlanjutan dan ketepatan dalam pengobatan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa infeksi tidak kembali dan mempengaruhi kesehatan anak secara keseluruhan.

Penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan perubahan perilaku dan kesehatan anak mereka. Dengan mengenali tanda-tanda infeksi saluran kemih sejak dini, diharapkan orang tua dapat mengambil langkah cepat dalam mendapatkan penanganan yang tepat sebelum komplikasi lebih lanjut terjadi. Dalam dunia medis, pengobatan yang cepat dan akurat menjadi kunci untuk kesehatan anak yang optimal.

Melalui pemahaman yang baik mengenai gejala dan dampak infeksi saluran kemih, orang tua bisa lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan anak mereka. Jangan ragu untuk mengonsultasikan gejala yang muncul kepada dokter spesialis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button